Anatomi Jantung Daya Tahan Kardiovaskuler

Diantara kedua lapisan tersebut, terdapat cairan pelumas yang berfungsi mengurangi gesekan yang timbul akibat gerak jantung saat memompa. Cairan ini disebut cairan perikardium Wiwin, 2008. Jaringan otot khusus yang menyusun dinding jantung dinamakan otot jantung. Secara mikrokopis, otot jantung mirip otot serat lurik skelet, yang berada di bawah kontrol kesadaran. Namun secara fungsional, otot jantung ini menyerupai otot polos karena bersifat volunter. Serat otot jantung tersusun secara interkoneksi sehingga dapat berkontraksi dan relaksasi secara terkoordinasi. Pola urutan kontraksi dan relaksasi tiap-tiap serabut otot akan memastikan kelakuan ritmik otot jantung sebagai satu keseluruhan dan memungkinkannya berfungsi sebagai pompa Smeltzer, 2002. Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan otot jantung yaitu epikardium, myokardium, dan endokardium Wiwin, 2008.

2.2.3. Fisiologi Jantung

Darah yang terdapat di dalam jantung dipompa keluar secara terus menerus dan setelah melalui sistem vaskular, darah kembali ke jantung. Sitem vaskular yang dilalui dapat berupa sistem sirkulasi paru pulmonary circulation dan sistem sirkulasi umum systemic circulation. Pembuluh darah pada kedua sistem terseut terdiri dari : 1 pembuluh darah nadi arteri yang mengalirkan darah dari jantung ke jaringan sel-sel tubuh, 2 pemuluh darah balik vena yang mengalirkan darah dari jaringan sel-sel tubuh ke jantung Masud, 1992. Pada orang normal, darah yang masuk ke jantung melalu vena cava, kemudian dipompa ke sistem sirkulasi paru. Setelah mengalami oksigenisasi di dalam jaringan sel-sel paru, kemudian darah kembali ke jantung melalui pembuluh darah balik vena pulmonalis. Selanjutnya darah dipompa keluar dari jantung melalui bilik kiri ke sistem sirkulasi sistemik menuju ke seluruh jaringan sel-sel tubuhMasud, 1992. Pada keadaan normal, jumlah darah yang dapat dipompa oleh jantung sesuai dengan jumlah darah yang masuk kembali ke jantung, sebesar 5 liter per menitnya dan dapat meningkat pada olahraga yang berat sampai 25-35 liter permenit Masud, 1992. Sistem kardiovaskuler mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh dan menyalurkan kembali ke jantung. Dengan jantung berkontraksi dan berelaksasi, maka jantung mampu mengalirkan darah di dalam sistem tersebut. Perubahan- perubahan hemodinamik di dalam sistem tersebut menyebabkan perubahan tekanan dan mengakibatkan terjadinya peristiwa aliran darah di dalamnyaMasud, 1992. Perpaduan antara perubahan tekanan dan keadaan sistem kardiovaskuler, memungkinkan terjadinya hemodinamik disepanjang sistem kardiovaskular. Dan darah dapat kembali ke jantung, karena adanya perbedaan tekanan antara jantung kiri dengan atrium kanan dengan tekanan atrium kanan mendekati nol, sedangkan tekanan kapiler di jaringan tetap lebih tinggi, sehingga memungkinkan darah dari jaringan sel tubuh melalui vena kembali ke jantung. Darah dipompa dari jantung kanan menuju jaringan paru untuk mengambil oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Kemudian kembali ke jantung melalui atrium kiri. Darah yang telah mengalami oksigenasi selanjutunya dipompa jantung ke sistem sirkulasi sistemik melalui aorta. Kemudian aorta membagi aliran darah menuju cabang- cabang arteri dan subarteri yang terdapat di dalam jaringan sel dan organ yang arteriolnya kemudian bercabang membentuk anyaman kapiler. Dibagian ini terjadi