Remaja dan Tokoh Idolanya

Salah satu ciri remaja selain tanda-tanda seksualnya adalah perkembangan psikologik dan pada identifikasi dari kanak-kanak menuju dewasa. Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa remaja adplescence merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis dan psikososial. Secara kronologis yang tergolong remaja ini berkisar antara usia 12-22 tahun. Untuk menjadi orang dewasa, maka remaja akan melalui masa krisis di mana remaja berusaha untuk mencari identitas diri search for self-identity.

2.1.9.2 Remaja dan Tokoh Idolanya

Menurut Dariyo 2004 : 70 ada beberapa faktor yang menjadi pendorong remaja untuk memiliki tokoh idola, antara lain : 1. Masa remaja sebagai masa transisi peralihan dari masa kanak- kanak menuju masa dewasa ditandai ingin mencari jati diri. Untuk mendapat gambaran identitas yang baik, maka mereka mengidolakan tokoh-tokoh yang ditemui ditengah masyarakat. Tokoh-tokoh tersebut biasanya merupakan figur yang memiliki karakteristik sepeti: Tegas, disiplin, berani, terkenal, cerdaspandai, berbakat, berkharisma, berwibawa, rendah hati, ramah dan menjadi panutan masyarakat bangsa atau dunia internasional. Sifat-sifat tersebut ditiru dan diinternalisasi dalam diri pribadinya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Remaja ingin mengindentifikasi karakteristik tersebut dalam diri pribadinya. Ini berarti individu remaja akan memiliki motivasi tinggi sehingga ia berani untuk mencoba mewujudkan keinginan, aspirasi maupun cita-citanya dengan baik, walaupun harus mengalami kegagalan. 3. Sebagai pelarian kehidupan kondisi keluarga Orang Tua. Keluarga yang tidak memberi kasih sayang dan perhatian hangat kepada remaja, cenderung membuat remaja melarikan diri dari keluarga dan berusaha mencari kepuasan den kesenangannya sendiri diluar rumah. Jadi, sebagai individu yang telah memasuki perkembangan kognitif masa operasi formal dan dalam masa transisi anak-anak menuju dewasa, maka remaja merasa tertantang untuk membuktikan kemampuan intelektualnya. Ketika remaja mengidolakan seorang tokoh, mereka umumnya mengidentifikasinya diri pada tokoh tersebut, lalu berusaha untuk mewujudkan dirinya seperti gambaran tokoh idolanya itu. Caranya dengan meniru sifat-sifat, kemampuan atau keahlian yang dimiliki oleh tokoh idola itu. Umumnya tokoh idola yang di indentifikasikan merupakan orang-orang terkenal, pandai dan ahli di bidangnya. Selain itu alasan pendorong mengapa remaja memiliki tokoh idola adalah sebagai pelarian dari kondisi keluarga yang kurang harmonis. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.10 Masyarakat Surabaya