Model B2C Business to Consumer Iklan Baris

23 Misalnya, toko online yang tersebar di Facebook, Twitter dan Instagram. Gambar II.2 Bisnis dengan pemanfaatan media sosial c. Model C2C Customer to Customer Model bisnis C2C ini disebut dengan marketplace, marketplace sebagai fasilitator untuk penjual dan pembeli melakukan transaksi rekening bersama. Selain itu biasanya marketplace juga menyediakan layanan khusus untuk penjual mempromosikan barang atau produknya. Misalnya, Bukalapak Gambar II.3 Contoh bisnis dengan Model C2C 24

d. Iklan Baris

Bentuk bisnis ini hampir sama dengan marketplace, bedanya adalah iklan baris tidak menyediakan fasilitas rekening bersama. Iklan baris hanya menjadi tempat untuk penjual mengiklankan produknya, kemudian penjual dan pembeli lebih sering melakukan transaksi COD Cash on Delivery. Misalnya, OLX Gambar II.4 Bisnis dengan pemanfaatan Iklan Baris e. E-commerce Shopping Mall Model shopping mall ini hampir sama dengan marketplace dan iklan baris, bedanya ialah shopping mall hanya memfasilitasi penjual yang memiliki brand ternama, karena tahap verifikasi yang harus dilewati oleh penjual yang ketat. Misalnya Blibli 25 Gambar II.5 Contoh bisnis e-comerce shopping mall f. Model O2O Online to Offline Jenis bisnis memungkinkan pelanggan untuk memesan barang secara online melalui website yang dimiliki oleh perusahaan yang menjalan sistem ini lalu melakukan pembayaran serta pengembilan barang secara offline. Cara kerjanya adalah pelanggan tinggal memilih produk secara online, lalu melakukan pembayaran dengan beberapa opsi yakni transfer uang atau membayar langsung di outlet terdekat, jika sudah melalui tahap konfirmasi, barang yang dipesan siap diambil di outlet terdekat. Misalnya, Matahari Mall. Gambar II.6 Contoh bisnis dengan Model O2O 26

7. Belanja Melalui Internet atau Belanja Online

Belanja melalui internet atau belanja online adalah kegiatan pembelian barang dan jasa melalui media internet. Belanja online diklasifikasikan sebagai transaksi e-commerce business to consumer B2C Turban et al,2004. Hal ini biasanya terkait dengan transaksi eceran dengan pembeli individu. Melalui belanja lewat internet seorang pembeli bisa melihat lebih dahulu barang dan jasa yang hendak dibelanjakan melalui web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan belanja ini merupakan bentuk komunikasi baru yang tidak memerlukan komunikasi tatap muka secara lansung antar penjual dan pembeli, melainkan dapat dilakukan secara terpisah mealui media komputer ataupun gadget yang tentunya sudah tersambung dengan layanan internet.

8. Pengertian Produk

Menurut Kotler 2008: 266 produk adalah semua hal yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Sedangkan menurut Herry Achmad Buchory dan Djaslim Salidin 2010 : 142 produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kesuatu pasar untuk diperhatikan,dimiliki,dipakai,atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk merupakan alat pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen yang ditawarkan oleh perusahaan baik sesuatu yang tangibel maupun intangible yang tujuannya 27 untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

9. Tingkatan Produk

Menurut Kotler 2008 : 267-268 Perencanaan produk harus berpikir tentang produk dalam tiga tingkatan masing-masing. Tingkat yang paling dasar adalah manfaat inti. Ketika merancang produk,mula-mula pemasar harus mendefenisikan inti, manfaat penyelesaian masalah atau jasa yang dicari konsumen. Sedangkan pada tingkatan yang kedua, para perencana produk harus merubah manfaat inti menjadi produk aktual, mereka harus mengembangkan fitur produk dan jasa, desain, tingkat kualitas, nama merk dan kemasan. Sedangkan yang ketiga perencanaan produk harus menggunakan produk tambahan disekitar pelayanan dan konsumen tambahan. Konsumen melihat produk sebagai kumpulan manfaat kompleks yang memuaskan kebutuhan mereka. Ketika mengembangkan produk,mula-mula pemasar harus mengenali kebutuhan inti pelanggan yang akan dipuaskan oleh sebuah produk. Kemudian para pemasar harus merancang produk aktual dan menemukan cara untuk memberikan tambahan bagi produk itu agar menciptakan sekumpulan manfaat yang akan memberikan pengalaman pelanggan yang paling memuaskan yang perusahaan jual. Dalam mengembangkan strategi pasar, produk harus benar-benar jelas apa