27
untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
9. Tingkatan Produk
Menurut Kotler 2008 : 267-268 Perencanaan produk harus berpikir tentang produk dalam tiga tingkatan masing-masing.
Tingkat yang paling dasar adalah manfaat inti. Ketika merancang produk,mula-mula pemasar harus mendefenisikan inti, manfaat penyelesaian
masalah atau jasa yang dicari konsumen. Sedangkan pada tingkatan yang kedua, para perencana produk harus merubah manfaat inti menjadi produk
aktual, mereka harus mengembangkan fitur produk dan jasa, desain, tingkat kualitas, nama merk dan kemasan. Sedangkan yang ketiga perencanaan
produk harus menggunakan produk tambahan disekitar pelayanan dan konsumen tambahan.
Konsumen melihat produk sebagai kumpulan manfaat kompleks yang
memuaskan kebutuhan
mereka. Ketika
mengembangkan produk,mula-mula pemasar harus mengenali kebutuhan inti pelanggan yang
akan dipuaskan oleh sebuah produk. Kemudian para pemasar harus merancang produk aktual dan menemukan cara untuk memberikan tambahan
bagi produk itu agar menciptakan sekumpulan manfaat yang akan memberikan pengalaman pelanggan yang paling memuaskan yang
perusahaan jual. Dalam mengembangkan strategi pasar, produk harus benar-benar jelas apa
28
saja jenis produk dan untuk siapa produk tersebut ,sehingga perlu diketahui berbagai klasifikasi produk. Berikut klasifikasi produk menurut Kotler
2008 : 270, yaitu : a.
Produk Konsumen Produk konsumen adalah produk yang dibeli oleh konsumen akhir
untuk konsumsi pribadi . produk konsumen diklasifikasikan sebagai berikut :
1 Produk kebutuhan sehari-hari convenience product
adalah produk konsumen yang biasanya sering dan segera dibeli oleh pelanggan, dengan usaha pembandingan dan
pembelian yang minimum. Contohnya: sabun mandi, beras, shampoo, dll.
2 Produk belanja shopping product adalah produk
konsumen yang lebih jarang dibeli dan pelanggan membandingkan kecocokan, kualitas, harga dan gaya
produk secara cermat. Contohnya: pakaian, mobil, motor, dll.
3 Produk khusus specialty product adalah produk
konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merk dimana sekelompok pembeli signifikan bersedia
melakukan usaha
pembelian khusus.
Contohnya: