Alasan alasan pembelian produk secara online studi kasus mahasiswa mahasisi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (Kampus 1 Mrican)

(1)

ALASAN-ALASAN PEMBELIAN PRODUK SECARA ONLINE

Studi kasus : mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (Kampus I Mrican)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Meliyani Ester Deta NIM:122214053

PROGRAM STUDI MANAJEMEN,JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

i

ALASAN-ALASAN PEMBELIAN PRODUK SECARA ONLINE

Studi kasus : mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (Kampus I Mrican)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Meliyani Ester Deta NIM:122214053

PROGRAM STUDI MANAJEMEN,JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(3)

(4)

(5)

iv Motto

Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah.

Dalam tiap jerih payah ada keuntungan ,tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja.

Amsal 6:10-11

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

 Tuhan Yang Maha Esa

 Kedua orang tuaku dan saudaraku

 Orang-orang yang selalu menyemangati


(6)

(7)

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas segala berkat,rahmat,dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul

Alasan-alasan Pembelian Produk Secara Online” Studi kasus pada : mahasiswa-mahasisi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (Kampus 1 Mrican). Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, dukungan, serta kerjasama dari berbagai pihak yang dengan tulus dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M. Sc., PhD. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E.,M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Ibu Maria Theresia Ernawati, S.E.,M.A. selaku Wakil Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si, selaku dosen pembimbing I,yang dengan teliti dan sabar memberikan bimbingan dan koreksi,selain itu pula memberikan dukungan,saran,motivasi,serta mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A, selaku dosen pembimbing II yang dengan sabar memberikan bimbingan,serta selalu memberi dukungan dan mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini.

7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu selama ini.

8. Bapak, Mama,dan kedua saudara laki-laki saya Rio dan Karlos yang selalu ada dan selalu memberikan dukungan,doa,dan selalu memberi nasihat dalam segala hal.


(9)

(10)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vi

HALAMAN PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xiv

HALAMAN ABSTRAK ... xv

ABSTRACT ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12

A. Landasan Teori ... 12

1. Pemasaran ... 12


(11)

x

5. Peranan dan perilaku konsumen ... 19

6. Tipe-tipe perilaku pembeli ... 19

7. Konsep Electronic Commerce (E-commerce)... 21

8. Belanja melalui internet ... 26

9. Pengertian produk ... 26

10. Tingkatan produk ... 27

11. Alasan pembelian konsumen ... 30

B. Hipotesis ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Jenis Penelitian ... 37

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 37

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 37

D. Variabel Penelitian ... 38

E. Populasi, Sampel dan teknik pengambilan sampel ... 40

F. Sumber Data ... 42

G. Teknik Pengumpulan Data ... 42

H. Teknik pengukuran data ... 43

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 44


(12)

xi

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 48

A. Gambaran umum belanja online ... 48

1. Sejarah belanja online ... 48

2. Perkembangan belanja online di Indonesia ... 49

3. Media belanja online di Indonesia ... 50

4. Keuntungan dan kelemahan belanja online ... 52

B. Gambaran umum wilayah penelitian ... 53

1. Sejarah Universitas Sanata Dharma ... 53

2. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma ... 56

3. Tujuan pendidikan ... 57

4. Fakultas dan Program Studi Universitas Sanata Dharma ... 58

5. Nama-nama rektor Universitas Sanata Dharma ... 59

BAB V ANALISIS DATA ... 58

A. Uji instrumen ... 60

1. Validitas ... 60

2. Reliabilitas ... 62

B. Deskripsi Penelitian ... 62

C. Hasil uji statistik (uji Chocran) ... 64

D. Pembahasan ... 79

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 86

A. Kesimpulan ... 86

B. Saran ... 86

C. Keterbatasan penelitian ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91


(13)

xii

Tabel Judul Halaman

V.1 Rangkuman tes validitas ... 61

V.2 Hasil uji realibilitas ... 62

V.3 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 63

V.4 karakteristik responden berdasarkan program studi ... 63

V.5 Pengujian Tahap pertama ... 65

V.6 Pengujian Tahap kedua ... 67

V.7 Pengujian Tahap ketiga ... 69

V.8 Pengujian Tahap keempat ... 71

V.9 Pengujian Tahap kelima ... 73

V.10 Pengujian Tahap keenam ... 75

V.11 Pengujian Tahap ketujuh... 76


(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

I.1 Jumlah Pengguna Internet Indonesia ... 2

1.2 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Berdasarkan Jenis Kelamin ... 2

1.3 Perangkat yang Digunakan Untuk Akses Internet ... 3

1.4 Pemanfaatan Akses Internet Diberbagai Sektor ... 4

1.5 Produk yang Dijual di Toko Online ... 6

1.5 Produk yang Dibeli di Toko Online ... 7

II.1 Contoh Bisnis dengan Model B2C ... 22

II.2 Contoh Bisnis dengan Pemanfaatan Media Sosial ... 23

II.3 Contoh Bisnis dengan Model C2C ... 23

II.4 Contoh Bisnis dengan Pemanfaatan Iklan Baris ... 24

II.5 Contoh Bisnis dengan Model E-Commerce Shopping Mall ... 25


(15)

xiv

(Studi kasus pada mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata Dharma)

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui apa saja yang menjadi alasan konsumen melakukan pembelian produk secara online dengan studi kasus pada mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata Dharma populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa/mahasiswi Universitas Sanata Dharma yang sudah pernah melakukan pembelian produk secara online. Sampel yang diambil adalah sebanyak 100 responden dengan pertimbangan bahwa jumlah sampel cukup representative untuk mewakili populasi dan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket kepada responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji instrumen dan test cochran q. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa alasan konsumen melakukan pembelian produk secara online adalah: harga yang terjangkau/lebih murah, tidak mengenal waktu, kecepatan dalam transaksi, mengikuti trend, coba-coba, tidak terbatas, banyak pilihan/referensi produk, rekomendasi teman, mudah membandingkan harga, situs yang menarik, pemilik toko online adalah orang yang dikenal, ketepatan waktu dalam pengiriman barang.


(16)

xv ABSTRACT

THE REASONS TO PURCHASE WITH ONLINE

case study on the students of the Sanata Dharma University (campus 1 Mrican)

This study aims to find out what is the reason for consumers to purchase products online with a case study on the students of the Sanata Dharma University (campus 1 Mrican). Population in this study were all students at Sanata Dharma University who have ma de a purchase products online. The samples taken were 100 respondents to the consideration that a sample size sufficiently representative to represent the population and the sampling technique used in this research is accidental sampling. Data collection techniques by using a questionnaire to the respondent. Data analysis technique used is the test instruments and test Cochran q. Based on the results of data analysis known that the reason for consumers to purchase products online are: an affordable price / less, do not know the time, the speed of the transaction, following the trend, try, not limited, many options / reference products, the recommendation of friends, easily compare prices, attractive website, online store owners are known, timeliness in delivery of good.


(17)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dalam era globalisasi berjalan dengan pesat. Inovasi –inovasi baru terus dilahirkan guna mempermudah pekerjaan manusia. Dalam bidang teknologi dan informasi ditandai dengan adanya jaringan internet (interconnection networking). Internet adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Pengguna internet dari hari kehari semakin bertambah dan meningkat dengan pesat, bahkan internet telah dijadikan gaya hidup oleh hampir seluruh orang diberbagai penjuru dunia tak terkecuali di Indonesia. Segala aktivitas yang dilakukan tidak terlepas dari internet. Di Indonesia sendiri pengguna internet mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,menurut proyeksi dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah pengguna internet akan terus bertambah beberapa tahun belakangan ini.

Gambar 1.1 berikut menggambarkan jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2014.


(18)

Sumber: APJII 2014 Gambar I.1

Jumlah pengguna internet di Indonesia

Dengan jumlah penduduk sekitar 200 juta jiwa, tak salah apabila Indonesia sering disebut sebagai pasar potensial digital. Sebab, sampai saat ini sudah ada sekitar 88,0 juta pengguna internet aktif di Indonesia yang sebagian besar menurut survei APJII tahun 2014 menunjukkan bahwa pengguna internet yang berjenis kelamin perempuan agak sedikit lebih banyak daripada pengguna internet yang berjenis kelamin laki-laki.

Gambar I.2 berikut menggambarkan jumlah pengguna internet di Indonesia berdasarkan jenis kelamin tahun 2014

Sumber: APJII 2014 Gambar I.2

Jumlah pengguna internet di Indonesia berdasarkan jenis kelamin Gambar tersebut menunjukkan bahwa pengguna internet berjenis kelamin perempuan


(19)

lebih banyak berjumlah 51% dan pengguna internet jenis kelamin laki-laki berjumlah 49% . Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan kita mengakses internet dengan menggunakan berbagai pilihan teknologi yang ada. Masing-masing teknologi mengakses internet dengan berbagai cara. Karenanya, perangkat keran tambahan yang dibutuhkan juga berbeda-beda,beberapa tahun belakangan ini pengguna internet lebih banyak menggunakan handphone untuk mengakses internet karena dianggap lebih mudah dan cepat dibandingkan menggunakan perangkat lain.

Gambar I.3 berikut menggambarkan perangkat yang digunakan untuk akses internet di Indonesia tahun 2014

Sumber: APJII 2014 Gambar I.3

Perangkat yang digunakan untuk akses internet di Indonesia

Salah satu yang mengakibatkan pengguna internet terus meningkat karena perkembengan handphone yang sangat pesat,jika dulu internet hanya bisa diakses melalui komputer dan perangkat lainnya,dan tentunya hanya bisa dinikmati oleh orang-orang yang mempunyai perangkat tersebut,tetapi sekarang pengguna internet


(20)

dapat mengakses internet melalui handphone yang bisa dibeli dengan harga ratusan ribu hingga jutaan.

Dalam perkembanganngannya, internet sekarang bukan hanya berfungsi sebagai media informasi dan media komukasi saja,internet bisa digunakan untuk banyak hal,seperti pada gambar I.4 menunjukkan berbagai alasan-alasan orang-orang di Indonesia menggunakan internet yang sebagian besar digunakan pada sektor perdagangan dan jasa.

Gambar I.4 berikut menggambarkan pemanfaatan akses internet di berbagai sektor di Indonesia tahun 2014.

Sumber: APJII 2014 Gambar I.4

menggambarkan pemanfaatan akses internet di berbagai sektor di Indonesia tahun 2014

Dalam tabel tersebut menunjukkan bahwa perdagangan dan jasa menunjukkan jumlah persentase paling tinggi diantara semua sektor selain itu


(21)

pula dengan jumlah penduduk sekitar 200 juta, tak salah apabila Indonesia sering disebut sebagai pasar potensial digital. Sebab, sampai saat ini sudah ada sekitar 88,0 juta pengguna internet aktif di Indonesia. Jika dulu ketika kita ingin membeli sebuah barang atau produk kita harus bertemu dengan penjual sehingga atara pembeli dan penjual haruslah bertatap muka hingga terjadinya suatu kesepakatan antara pihak penjual dan pembeli atau yang sering disebut transaksi. Jangkauan antara penjual dan pembeli juga sangat terbatas, namun,seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi khususnya

Melalui internet semua keterbatasan jarak, waktu dan biaya dapat teratasi dengan mudah. Salah satu jenis inplementasi teknologi dalam hal meningkatkan bisnis, penjualan, dan pembelian produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-commerce), untuk memasarkan dan membeli berbagai macam produk atau jasa baik dalam bentuk fisik maupun dalam bentuk digital.

e-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.

Belanja online merupakan salah satu cara instan yang memungkinkan konsumen untuk memperoleh barang yang dikehendaki tanpa harus pergi ke mall atau pusat perbelanjaan lainnya dan membuang banyak waktu. Bagi penyedia jasa, sistem belanja online cukup menyediakan berbagai fitur barang-barang yang akan dijual.


(22)

Didukung dengan penggunaan internet yang semakin mudah dan murah, berbagai macam barang bisa dibeli secara online. Dari tiket pesawat, buku, baju, sepatu, tas, komputer dan aksesorisnya, kosmetik sampai dengan perhiasan dan bahkan makanan, bisa kita beli secara online.

Gambar I.5 berikut menggambarkan produk yang dijual di toko online di Indonesia tahun 2014.

Sumber: APJII 2014 Gambar I.5

produk yang dijual di toko online di Indonesia tahun 2014.

Hingga saat ini produk yang dijual secara online lebih banyak produk busana karena produk busana termasuk produk yang tidak akan pernah mati selain itu pula pada umumnya pembelanja online atau konsumen online lebih


(23)

ingin menghemat waktu dari pada menghemat uang. Konsumen online untuk produk-produk busana ini juga tidak hanya kaum wanita, kaum pria pun juga banyak yang gemar berbelanja produk busana online.

Dengan banyaknya jumlah produk busana yang dijual secara online, hal ini menyebabkan produk yang dibeli secara online juga lebih banyak busana.

Gambar I.6 berikut menggambarkan produk yang dibeli di toko online di Indonesia tahun 2014.

Sumber: APJII 2014 Gambar I.6

produk yang dibeli di toko online di Indonesia tahun 2014.

Produk busana menjadi produk yang paling dibeli oleh konsumen yaitu sebanyak 71,6 % selanjutnya disusul oleh produk kosmetik berjumlah 20%,


(24)

gadget 17,1% dan seterusnya. Belanja produk secara online dijadikan sebagai pertimbangan dalam melakukan pembelian produk karena bagi sebagian besar kalangan sistem belanja online ini dianggap mampu memberi kemudahan untuk melakukan transaksi jual beli. Selain itu, hal ini dapat memacu konsumen untuk selalu menginginkan produk yang benar-benar terbaik bagi mereka, sehingga sebelum melakukan pembelian mereka selalu mempertimbangkan berbagai alasan supaya akhirnya keputusan yang diambil tidak salah dan benar-benar memuaskan.

Disamping itu tentunya ada berbagai macam alasan konsumen untuk lebih memilih belanja secara online dibandingkan dengan membeli barang di toko offline. Melihat fenomena yang terjadi penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang konsumen yang merupakan salah satu dasar dalam menerapkan strategi pemasaran. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi alasan konsumen melakukan pembelian produk secara online, untuk itu peneliti

mengambil judul “ALASAN-ALASAN PEMBELIAN PRODUK SECARA

ONLINE : studi kasus pada mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata

Dharma (kampus 1 Mrican)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditetapkan maka rumusan permasalahannya yaitu :


(25)

tidak mengenal waktu, masalah privasi, kecepatan dalam transaksi, mengikuti trend, sukar mencari penjual didunia nyata, coba-coba, tidak terbatas pemberian informasi, banyak pilihan/referensi produk, rekomendasi teman, iklan, mudah membandingkan harga, situs yang menarik, sistem pembayaran, tidak sempat untuk belanja offline, kualitas produk, pemilik toko online adalah orang yang dikenal, meminimalisir pengeluaran, ketepatan waktu dalam pengeriman barang, sebagai sarana pergaulan, praktis, menjadi alasan setiap orang melakukan pembelian secara online?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan orang melakukan pembelian secara online.

D. Manfaat Penilitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi para pemasar/bidang yang bergerak belanja online untuk mempertegas semakin pentingnya website yang menarik, pelayanan yang baik, tepat dalam mengirim barang, yang menjadi sebagian alasan dari konsumen untuk melakukan pembelian secara online. Dengan memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen sehingga dapat berguna bagi para pelaku pebisnis online dalam memperoleh laba/keuntungan.


(26)

2. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan dan sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut.

3. Bagi penulis

Penelitian ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan teori yang telah dipelajari selama perkuliahan.

E. Sistematika Penelitian

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang berisi tentang landasan teori yang berhubungan dengan penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian, tempat dan waktu penelitian, variable penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik pengujian instrument dan


(27)

teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PRODUK DAN WILAYAH PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang gambaran umum produk dan wilayah penelitian yaitu Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (kampus 1 Mrican).

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian disertai dengan analisis data sesuai dengan tujuan penelitian.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan saran berdasarkan hasil penelitian.


(28)

12 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Pasar adalah hasil dan kegiatan atau proses yang dinamakan pemasaran. Jadi dengan kata lain pemasaran adalah kegiatan manusia dalam hubungannya dengan pasar. Dalam arti sempit pemasaran sering diartikan sebagai kegiatan menyalurkan atau mendistribusikaan barang atau jasa kepada konsumen. Pengertian pemasaran dalam arti luas salah satunya adalah seperti apa yang dikemukakan oleh Ujang Sumarman (2011 : 17) pemasaran adalah suatu proses bagaimana mengidentifikasi kebutuhan konsumen kemudian memproduksi barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen tersebut dan meyakinkan konsumen bahwa mereka membutuhkan barang atau jasa tersebut , sehingga terjadi transaksi atau pertukaran antara produsen dengan konsumen. Sedangkan menurut Kotler (2009 : 5) pemasaran (marketing) adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan ingin dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.


(29)

2. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah satu bagian penting dari manajemen, didalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.

Menurut Kotler dan Keller (2009:5) manajemen pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak dalam sebuah pertukaran potensial berfikir tentang cara-cara untuk mencapai respon yang diinginkan pihak lain,

karenanya kita memandang manajemen pemasaran (Marketing Management)

sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

Menurut Kotler (2009 : 5 ) manajemen pemasaran adalah sebagai seni dan ilmu pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bagaimana suatu perusahaan atau organisasi memilih pasar sasaran yang sesuai, yang dapat


(30)

mendukung terciptanya tujuan perusahaan dan menjalin hubungan yang baik dengan pasar sasaran tersebut.

3. Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2009:166) Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, di mana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli dan seberapa sering mereka menggunakannya. Sedangkan menurut Etta Mamang Sangaji dan Sopiah perilaku konsumen adalah disiplin ilmu yang mempelajari perilaku individu, kelompok, atau orgaisasi dan proses-proses yang digunakan konsumen untuk menyeleksi, menggunakan produk, pelayanan, pengalaman (ide) untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dan keinginan konsumen dan dampak dari proses-proses tersebut pada konsumen dan masyarakat tindakan yang dilakukan konsumen guna mencapai dan memenuhi kebutuhannya baik dalam penggunaan, pengonsumsian, maupun penghabisan barang dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului


(31)

dan yang menyusul tindakan atau perilaku yang dilakukan konsumen yang dimulai dengan merasakan adanya kebutuhan dan keinginan, kemudian berusaha untuk mendapatkan produk yang diinginkan, mengonsumsi produk tersebut dan berakhir dengan tindakan-tindakan pasca pembelian, yaitu perasaan puas atau tidak.

Secara umum, perilaku konsumen dibagi menjadi dua, yaitu perilaku konsumen yang bersifat rasional dan irasional (Schiffman dan Kanuk, 2000). Adapun ciri-ciri perilaku konsumen yang bersifat rasional yaitu konsumen memilih barang berdasarkan dengan kebutuhannya, barang yang dipilih memberikan manfaat bagi konsumen, konsumen memilih barang yang kualitas terjamin, dan konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan. Sedangkan ciri-ciri perilaku konsumen yang bersifat irasional yaitu konsumen cepat tertarik dengan iklan ataupun promosi di media cetak dan online, konsumen memiliki barang-barang bermerek yang sudah terkenal dan konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhannya melainkan karena gengsi atau prestise.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kosumen

Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, dan pribadi (Kotler dan Keller, 2009).

a. Faktor Budaya


(32)

determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Kelas budaya, sub-budaya, dan sosial sangat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.

1) Subbudaya (subculture)

Setiap budaya terdiri dari beberapa sub-budaya (subculture) yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka. Sub-budaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis.

2) Kelas Sosial

Menurut Kotler dan Keller (2009:168), kelas sosial didefinisikan sebagai sebuah stratifikasi sosial atau divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, tersusun secara hierarki dan mempunyai anggota yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.

b. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran sosial dan status mempengaruhi perilaku pembelian.

1) Kelompok Referensi


(33)

kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung disebut kelompok keanggotaan (membership group). Beberapa dari kelompok ini merupakan kelompok primer (primary group), dengan siapa seseorang berinteraksi dengan apa adanya secara terus menerus dan tidak resmi, seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja. Masyarakat juga menjadi kelompok sekunder (secondary group), seperti agama, profesional dan kelompok persatuan perdagangan yang cenderung lebih resmi dan memerlukan interaksi yang kurang berkelanjutan. Orang juga dipengaruhi oleh kelompok di luar kelompoknya. Kelompok aspirasional (aspirational group) adalah kelompok yang ingin diikuti oleh orang itu; kelompok disosiatif (dissociative group) adalah kelompok yang nilai dan perilakunya ditolak oleh orang tersebut. Jika pengaruh kelompok referensi kuat, pemasar menentukan cara menjangkau dan mempengaruhi pemimpin opini kelompok. Pemimpin opini adalah orang yang menawarkan nasihat atau informasi informal tentang produk atau kategori produk tertentu, misalnya mana yang terbaik dari beberapa merek atau bagaimana produk tertentu dapat digunakan.


(34)

2) Keluarga

Menurut Kotler dan Keller (2009:171), Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh. Ada dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi (family of orientation) yang terdiri dari orang tua dan saudara kandung. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta rasa ambisi pribadi, harga diri, dan cinta. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian setiap hari adalah keluarga prokreasi (family of procreation) terdiri dari pasangan dan anak-anak.

3) Peran dan Status

Orang berpartisipasi dalam banyak kelompok-keluarga, klub, organisasi. Kelompok sering menjadi sumber informasi penting dan membantu mendefinisikan norma perilaku. Posisi seseorang dalam tiap kelompok di mana menjadi anggota berdasarkan peran dan status. Peran (role) terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan seseorang. Setiap peran menyandang status.


(35)

5. Peranan dalam Perilaku Konsumen

Menurut Swastha dan Handoko (2011) ada beberapa macam peranan dalam perilaku konsumen, antara lain:

a. Initiator adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu atau yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukan sendiri.

b. Influencer adalah individu yang mempunyai keputusan untuk membeli baik secara sengaja atau tidak sengaja.

c. Decider adalah individu yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya, kapan dan di mana membelinya.

d. Buyer adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya.

e. User adalah individu yang mempergunakan produk atau jasa yang di beli.

6. Tipe-tipe perilaku pembeli

Pembuatan keputusan yang dilakukan konsumen berbeda-beda dengan tipe keputusan pembeli. Menurut Kotler (2008 : 177) perilaku membeli konsumen berdasarkan derajat perbedaan diantara beberapa pembelian produk. Yaitu :


(36)

a. Perilaku pembeli yang kompleks

Hal ini terjadi jika mereka semakin terlibat dalam kegiatan membeli dan menyadari perbedaan penting diantara beberapa jenis produk yang ada dan biasanya produk yang akan dibeli itu mahal dan berkualitas. b. Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan

Ketika konsumen terlibat dalam pembelian produk yang mahal, juga dibeli dan berisiko tetapi melihat sedikit perbedaan diantara produk setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidakcocokan ketika mengetahui kelemahan tertentu dari produk yang mereka beli beli atau mendengar hal-hal yang bagus mengenai produk yang tidak mereka beli. Untuk itu pemasar harus memberikan bukti dan dukungan untuk membantu konsumen merasa senang mengenai pilihan produknya.

c. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan

Perilaku membeli berdasarkan kebiaasaan terjadi dibawah kondisi keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaan yang besar. Bila konsumen membeli produk yang sama, biasanya lebih merupakan kebiasaan ketimbang loyalitas yang tinggi terhadap suatu produk. Para konsumen tidak membentuk sikap terhadap sebuah produk tetapi memilihnya karena produk tersebut sudah biasa dikenalnya.


(37)

d. Perilaku pembeli yang mencari keberagaman

Keterlibatan konsumen rendah tetapi perbedaan produk dianggap berarti. Konsumen seringkali melakukan pembelian produk baik secara lansung maupun online untuk memperoleh keberagaman., bukan karena ketidakpastian.

7. Konsep Electronic Commerce (e-commerce)

Menurut Kotler (2004) electronic commerce (e-commerce) adalah gambaran usaha-usaha perusahaan untuk menginformasikan, berkomunikasi, mempromosikan dan menjual produk dan jasa secara online. Lalu menurut John Simanjuntak (2014: 62) electronic commerce (e-commerce) adalah jual beli berbagai produk atau jasa dengan menggunakan komputer yang terhubung jaringan atau proses pembelian dan penjualan barang dan jasa secara elektronik dan melibatkan transaksi melalui internet, jaringan dan berbagai macam teknologi digital. Sedangkan menurut Ali Ramdhani (2014 : 265) electoric commerce (e-commerce) adalah pemanfaatan information technology untuk melakukan kegiatan bisnis antara dua atau lebih organisasi atau antara sebuah organisasi dengan satu atau lebih pelanggan akhir antara satu atau lebih jaringan komputer.


(38)

Secara umum bisnis e-commerce di Indonesia dapat dibedakan menjadi enam jenis. Yaitu :

a. Model B2C (Business to Consumer)

Jenis bisnis ini sebenarnya adalah online shop atau toko online yang memiliki alamat website sendiri, lalu menjual produknya sendiri secara langsung kepada konsumen. Model bisnis ini memiliki fokus utama yakni untuk mendapat profit dari penjualan produknya. Misalnya, Lazada, Bhineka, Berrybenka, Bilna, Traveloka dan Tiket.

Gambar II.1 Contoh bisnis dengan Model B2C b. Berbasis Media Sosial

Berbeda dengan jenis bisnis B2C yang memiliki alamat website sendiri, model bisnis ini memanfaatkan media sosial seperti facebook, twitter dan instagram untuk memasarkan produk.


(39)

Misalnya, toko online yang tersebar di Facebook, Twitter dan Instagram.

Gambar II.2 Bisnis dengan pemanfaatan media sosial c. Model C2C (Customer to Customer)

Model bisnis C2C ini disebut dengan marketplace, marketplace sebagai fasilitator untuk penjual dan pembeli melakukan transaksi (rekening bersama). Selain itu biasanya marketplace juga menyediakan layanan khusus untuk penjual mempromosikan barang atau produknya. Misalnya, Bukalapak


(40)

d. Iklan Baris

Bentuk bisnis ini hampir sama dengan marketplace, bedanya adalah iklan baris tidak menyediakan fasilitas rekening bersama. Iklan baris hanya menjadi tempat untuk penjual mengiklankan produknya, kemudian penjual dan pembeli lebih sering melakukan transaksi COD (Cash on Delivery). Misalnya, OLX

Gambar II.4 Bisnis dengan pemanfaatan Iklan Baris

e. E-commerce Shopping Mall

Model shopping mall ini hampir sama dengan marketplace dan iklan baris, bedanya ialah shopping mall hanya memfasilitasi penjual yang memiliki brand ternama, karena tahap verifikasi yang harus dilewati oleh penjual yang ketat. Misalnya Blibli


(41)

Gambar II.5 Contoh bisnis e-comerce shopping mall

f. Model O2O (Online to Offline)

Jenis bisnis memungkinkan pelanggan untuk memesan barang secara online melalui website yang dimiliki oleh perusahaan yang menjalan sistem ini lalu melakukan pembayaran serta pengembilan barang secara offline. Cara kerjanya adalah pelanggan tinggal memilih produk secara online, lalu melakukan pembayaran dengan beberapa opsi yakni transfer uang atau membayar langsung di outlet terdekat, jika sudah melalui tahap konfirmasi, barang yang dipesan siap diambil di outlet terdekat. Misalnya, Matahari Mall.


(42)

7. Belanja Melalui Internet atau Belanja Online

Belanja melalui internet atau belanja online adalah kegiatan pembelian barang dan jasa melalui media internet. Belanja online diklasifikasikan sebagai transaksi e-commerce business to consumer (B2C) (Turban et al,2004). Hal ini biasanya terkait dengan transaksi eceran dengan pembeli individu. Melalui belanja lewat internet seorang pembeli bisa melihat lebih dahulu barang dan jasa yang hendak dibelanjakan melalui web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan belanja ini merupakan bentuk komunikasi baru yang tidak memerlukan komunikasi tatap muka secara lansung antar penjual dan pembeli, melainkan dapat dilakukan secara terpisah mealui media komputer ataupun gadget yang tentunya sudah tersambung dengan layanan internet.

8. Pengertian Produk

Menurut Kotler (2008: 266) produk adalah semua hal yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Sedangkan menurut Herry Achmad Buchory dan Djaslim Salidin (2010 : 142) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kesuatu pasar untuk diperhatikan,dimiliki,dipakai,atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk merupakan alat pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen yang ditawarkan oleh perusahaan baik sesuatu yang tangibel maupun intangible yang tujuannya


(43)

untuk memenuhi kebutuhan konsumen. 9. Tingkatan Produk

Menurut Kotler (2008 : 267-268) Perencanaan produk harus berpikir tentang produk dalam tiga tingkatan masing-masing.

Tingkat yang paling dasar adalah manfaat inti. Ketika merancang produk,mula-mula pemasar harus mendefenisikan inti, manfaat penyelesaian masalah atau jasa yang dicari konsumen. Sedangkan pada tingkatan yang kedua, para perencana produk harus merubah manfaat inti menjadi produk aktual, mereka harus mengembangkan fitur produk dan jasa, desain, tingkat kualitas, nama merk dan kemasan. Sedangkan yang ketiga perencanaan produk harus menggunakan produk tambahan disekitar pelayanan dan konsumen tambahan.

Konsumen melihat produk sebagai kumpulan manfaat kompleks

yang memuaskan kebutuhan mereka. Ketika mengembangkan

produk,mula-mula pemasar harus mengenali kebutuhan inti pelanggan yang akan dipuaskan oleh sebuah produk. Kemudian para pemasar harus merancang produk aktual dan menemukan cara untuk memberikan tambahan bagi produk itu agar menciptakan sekumpulan manfaat yang akan memberikan pengalaman pelanggan yang paling memuaskan yang perusahaan jual.


(44)

saja jenis produk dan untuk siapa produk tersebut ,sehingga perlu diketahui berbagai klasifikasi produk. Berikut klasifikasi produk menurut Kotler (2008 : 270), yaitu :

a. Produk Konsumen

Produk konsumen adalah produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi . produk konsumen diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Produk kebutuhan sehari-hari (convenience product) adalah produk konsumen yang biasanya sering dan segera dibeli oleh pelanggan, dengan usaha pembandingan dan pembelian yang minimum. Contohnya: sabun mandi, beras, shampoo, dll.

2) Produk belanja (shopping product) adalah produk konsumen yang lebih jarang dibeli dan pelanggan membandingkan kecocokan, kualitas, harga dan gaya produk secara cermat. Contohnya: pakaian, mobil, motor, dll.

3) Produk khusus (specialty product) adalah produk konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merk dimana sekelompok pembeli signifikan bersedia


(45)

barang-barang mewah.

4) Produk yang tak dicari (unsought product) adalah produk konsumen yang mungkin tidak dikenal oleh konsumen atau produk yang mungkin dikenal konsumen

tetapi biasanya konsumen tidak berfikir untuk

membelinya. Contohnya adalah: asuransi jiwa. b. Produk industri

1) Produk industri adalah produk yang dibeli untuk proses lebih lanjut atau untuk digunakan dalam menjalankan suatu bisnis. Produk industri diklasifikasikan sebagai berikut: Bahan baku dan suku cadang adalah barang-barang yang sepenuhnya memasuki produk yang dihasilkan. Barang-barang ini terbagi menjadi dua kelas yaitu bahan mentah dan bahan baku dan suku cadang hasil manufaktur.

2) Bahan modal adalah barang-barang yang tahan lama yang memudahkan pengembangan dan pengelolahan produk akhir. Barang modal meliputi dua kelompok yaitu instalasi dan peralatan.

3) Perlengkapan dan jasa bisnis adalah barang dan jasa yang tidak tahan lama yang membantu pengembangan atau pengelolahan produk akhir.


(46)

10. Alasan Pembelian konsumen

Proses pembelian pada konsumen sangat dipengaruhi oleh berbagai alasan tertentu. Sebelum konsumen mengambil keputusan untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk, biasanya konsumen memiliki alasan tertentu mengapa mereka melakukan pembelian tersebut.

Alasan-alasan konsumen melakukan pembelian produk secara online adalah : a.Harga yang terjangkau/lebih murah

Menurut Swastha (2010 : 147), “ harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya”.

Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk. Toko online tidak mengeluarkan biaya sewa toko, listrik, pegawai, dll, yang biasanya akan dibebankan pada harga barang. Sehingga toko online bisa memberikan harga yang lebih murah dibanding toko konvensional. Dengan harga yang ditawarkan relatif murah dan terjangkau di toko online,akan menjadi salah satu pilihan konsumen untuk memilih belanja secara online.

b. Hemat waktu dan tenaga

Karena kesibukan yang semakin padat tiap harinya ada berbagai cara yang membuat konsumen lebih memilih melakukan hal-hal yang lebih praktis,mudah, cepat dan aman dan salah satunya adalah membeli barang


(47)

secara online. c.Diskon

Salah satu alasan konsumen memilih untuk melakukan pembelian secara online adalah karena adanya diskon. Menurut Assauri (2009) mengatakan bahwa diskon merupakan potongan harga yang ada, dimana pengurangan tersebut dapat berbentuk tunai atau berupa potongan yang lain.

d. Tidak mengenal waktu

Toko online melayani 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dan 365 hari setahun. Konsumen bisa membeli poduk di belahan bumi manapun dan kapanpun asalkan harganya cocok sesuai dengan kondisi keuangan. Dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja menjadi salah satu pertimbangan kenapa konsumen melakukan pembelian secara online.

e.Masalah privasi

Ada sebagian orang yang tidak ingin memperlihatkan barang belanjaannya kepada orang lain, sehingga masalah privasi menjadi salah satu alasan konsumen melakukan pembelian secara online.

f.Cepat dalam melayani konsumen

Cepat dan mudah,adalah hal yang harus diperhitungkan oleh produsen ketika membuka toko secara online karena kecepatan dalam transaksi menjadi salah satu alasan konsumen melakukan pembelian secara online. Contohnya : cepat merespon apa yang menjadi keinginan konsumen.


(48)

g.Mengikuti trend

Mengikuti apa yang tengah digandrungi oleh kebanyakan orang adalah hal yang sering dilakukan oleh sebagian orang, salah satunya adalah trend untuk melakukan pembelian produk secara online.

h.Sukar mencari penjual di dunia nyata

Ada beberapa produk yang tidak dijual secara offline, tapi ada di online. Dan jika ada, konsumen akan malas untuk mencari produk tersebut karena dianggap buang waktu dan tenaga.

i.Coba-coba

Untuk konsumen yang baru pertama kali melakukan pembelian secara online pada dasarnya salah satunya berawal dari rasa ingin tahu atau coba-coba.

j.Tidak terbatas

Asalkan tersambung dengan internet dari manapun kita, di daerah mana pun kita berada entah itu di perkotaan atau pedesaan, baik dalam negeri maupun luar negeri sekalipun, belanja online bisa dilakukan. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan konsumen memilih untuk melakukan pembelian secara online.

k.Pemberian informasi

Ketika konsumen mengunjungi toko online,hal-hal detail seperti spesifikasi produk adalah hal yang tak luput dalam menentukan keputusan pembelian.


(49)

Hal ini menjadi salah satu alasan konsumen melakukan pembelian secara online.

l.Banyak pilihan/referensi produk

Jika kita membuka website toko online biasanya untuk satu jenis barang misalnya : jam tangan, akan muncul berbagai model dan merk. Hal ini dapat memudahkan konsumen dalam memilih karena tinggal meng-klik apa yang menjadi keinginan konsumen.

m. Rekomendasi teman

Orang cenderung akan merekomendasikan sesuatu yang dianggapnya bagus kepada orang-orang disekitarnya. Oleh karena rekomendasi dari teman merupakan bisa saja menjadi salah satu alasan konsumen melakukan pembelian secara online.

n. Iklan

Dengan melihat atau memperhatikan iklan di media cetak maupun elektronik dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian secara online.

o. Mudah membandingkan harga

Umumnya toko online menjual barang yang sama dengan toko online lainnya, namun harganya bisa saja berbeda dan konsumen akan menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk membandingkan harga dari toko online yang satu dengan toko online yang lainnya.


(50)

p. Situs yang menarik

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak. Data animasi, suara, vidio dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang

saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan

jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Situs yang menarik dapat dilihat dari kualitas dan keindahan desain website. Desain sangat berpengaruh kepada penilaian pengunjung akan bagus tidaknya sebuah website.

q.Sistem pembayaran

Untuk sistem pembayaran secara online ada berbagai macam cara,yang tentunya lebih beragam dibandingkan toko offline, karena untuk meminimalisir penipuan berbagai cara dilakukan mulai dengan sistem pembayaran dengan rekening bersama ataupun dengan sistem pembayaran menggunakan pulsa.

r.Tidak sempat untuk belanja offline

Untuk yang memiliki jadwal yang sibuk setiap harinya tentunya tidak sempat untuk berbelanja, sehingga mengunjungi online shop dan membeli barang secara online merupakan salah satu alasan melakukan pembelian produk secara online.


(51)

s.Kualitas produk

Menurut Zulian Yamit (2005 : 348) kualitas produk adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik dinyatakan secara tegas maupun tersamar. Konsumen sangat menghargai kualitas barang yang bagus dan konsumen mengharap membeli lebih banyak barang bila mereka mengerti barang tersebut tinggi kualitasnya.

t.Pemilik toko online adalah orang yang dikenal

Terkadang berdasarkan rasa solidaritas membuat setiap orang membeli barang dari toko online dari orang terdekat ataupun kenalan karena merasa lebih aman dan sudah saling kenal. Sehingga bentuk kejahatan melalui internet seperti penipuan bisa diminimalisir.

u. Meminimalisir pengeluaran

Ada pengeluaran-pengeluaran kecil yang harus dikorbankan ketika belanja di toko offline misalnya saja : ongkos parkir, bensin, dll.

v. Kecepatan dalam proses pengiriman barang

Konsumen akan merasa puas jika barang yang dipesannya tiba dengan cepat berdasarkan kesepakatan, entah itu lebih cepat ataupun pas atau sesuai dengan kesepakatan antar penjual dan pembeli.

w. Sebagai sarana pergaulan


(52)

berkumpul dalam sebuah komunitas atas dasar kesamaan tertentu (dalam kasus penelitian ini misalnya adalah orang-orang yang mempunyai kesamaan suka berbelanja produk secara online), sehingga terciptalah komunikasi dan keakraban diantara mereka.

B. Hipotesis

Hipotesis atau hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Dari definisi tersebut, maka peneliti mengambil hipotesis terhadap penelitiannya sebagai berikut:

Ho : harga yang terjangkau/lebih murah, hemat waktu dan tenaga, diskon, Tidak mengenal waktu, masalah privasi, Cepat dalam melayani konsumen, mengikuti trend, sukar mencari penjual di dunia nyata, coba-coba, tidak terbatas pemberian informasi, banyak pilihan/referensi produk, rekomendasi teman, iklan, mudah membandingkan harga, situs yang menarik, sistem pembayaran, tidak sempat untuk belanja offline, kualitas produk, pemilik toko online adalah orang yang dikenal, meminimalisir pengeluaran, kecepatan dalam proses pengiriman barang, sebagai sarana pergaulan, praktis dapat menjadi alasan-alasan konsumen melakukan pembelian produk secara online.


(53)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian survey yaitu suatu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai suatu alat pengumpulan data yang pokok. Kuesioner akan disebarkan kepada sebagian mahasiswa/mahasiswi universitas Sanata Dharma (kampus 1 Mrican) yang sudah pernah melakukan pembelian secara online. Hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada mahasiswa/mahasiswi Universitas Sanata Dharma ( kampus 1 Mrican).

B. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan September- Oktober 2016 2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma ( kampus 1 Mrican) C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa/mahasiswi Universitas Sanata Dharma ( Kampus 1 Mrican) yang sudah pernah melakukan


(54)

pembelian produk secara online. 2. Objek penelitian

Pada dasarnya obyek penelitian merupakan apa yang hendak diselidiki didalam kegiatan penelitian. Dalam penelitian ini obyek penelitiannya adalah alasan-alasan konsumen dalam melakukan pembelian produk secara online yang meliputi: harga yang terjangkau/lebih murah, hemat waktu dan tenaga, diskon, tidak mengenal waktu, masalah privasi, kecepatan dalam transaksi, mengikuti trend, sukar mencari penjual didunia nyata, coba-coba, tidak terbatas pemberian informasi, banyak pilihan/referensi produk, rekomendasi teman, iklan, mudah membandingkan harga, situs yang menarik, sistem pembayaran, tidak sempat untuk belanja offline, kualitas produk, pemilik toko online adalah orang yang dikenal, meminimalisir pengeluaran, ketepatan waktu dalam pengeriman barang, sebagai sarana pergaulan dan praktis.

D. Variabel Penelitian 1. Variable

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto 2010 : 16). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah hanya terdapat satu variabel yaitu alasan-alasan melakukan pembelian produk secara online.


(55)

1) Alasan-alasan

Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kegiatan .

Indikator variabel dari alasan-alasan adalah : a) Harga yang terjangkau/lebih murah b) Hemat waktu dan tenaga

c) Diskon

d) Tidak mengenal waktu

e) Masalah privasi

f) Cepat dalam melayani konsumen g) Mengikuti trend

h) Sukar mencari penjual didunia nyata i) Coba-coba

j) Tidak terbatas k) Pemberian informasi

l) Banyak pilihan/referensi produk

m) Rekomendasi teman

n) Iklan

o) Mudah membandingkan harga

p) Situs yang menarik


(56)

r) Tidak sempat untuk belanja offline s) Kualitas produk

t) Pemilik toko online adalah orang yang dikenal u) Meminimalisir pengeluaran

v) Cepat dalam proses pengiriman barang w) Sebagai sarana pergaulan

2.Pengukuran Variabel

Pada penelitian ini pengukuran setiap variable menggunakan skala Guttman. skala Guttman menjelaskan pada responden apakah setuju atau tidak setuju atas berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan atribut objek yang diteliti (singarimbun 2003). Setiap jawaban diberi skor sebagai berikut:

Ya = 1

Tidak = 0

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010:215) Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.


(57)

Berdasarkan pengertian di atas, populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa/mahasiswi Universitas Sanata Dharma ( Kampus 1 Mrican) yang sudah pernah melakukan pembelian produk secara online. Populasi pada penelitian ini termasuk dalam populasi yang jumlahnya tidak diketahui. 2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010:73) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah sebagian mahasiswa /mahasiswi Universitas Sanata Dharma (Kampus 1 Mrican) yang sudah melakukan pembelian produk secara online. Karena jumlah populasi tidak diketahui,maka dalam menentukan sampel menggunakan asumsi berikut (Sugiarto,2004:70) : Rumus :

n =

n =

= 97 Responden Keterangan :

n = sampel

e = besarnya toleransi atau rentang interval (0.1) p.q = ukuran penyebaran populasi


(58)

Kesimpulan : minimal jumlah responden yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 97 responden, tetapi dalam hal ini jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 100 responden dengan pertimbangan bahwa jumlah sampel cukup representativ untuk mewakili populasi.

3. Teknik sampling (teknik pengambilan sampel)

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan./isedental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber data (sugiyono,2012: 96).

F. Sumber Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang berasal dari responden melalui penyebaran kuesioner. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain berupa dokumentasi data yang telah diolah, maupun informasi lain yang berhubungan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik: 1. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang


(59)

dijadikan responden untuk dijawabnya. 2. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami dan mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literature, baik buku, jurnal, karya tulis, majalah ,ataupun koran yang relevan dengan topik, fokus dan variabel penelitian.

H. Teknik Pengukuran Data

Untuk mendapatkan data penulis akan membagikan kuesioner kepada responden. Kuesioner yang dibagikan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan apa yang akan diteliti oleh penulis. Dalam penelitian ini kuesioner dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

Bagian I : berisi pertanyaan tentang data diri dari responden yang meliputi nama, jenis kelamin ,usia, fakultas dan program studi.

Bagian II : berisi pernyataan mengenai alasan-alasan konsumen melakukan pembelian produk secara online.

Teknik pengukuran data yang digunakan adalah skala Guttman. Skala Guttman menurut Sugiyono (2012:96) digunakan apabila ingin mendapat jawaban yang jelas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Sedangkan menurut Singarimbun (1997) skala Guttman menjelaskan pada responden apakah setuju atau tidak setuju atas berbagai pernyataan yang berhubungan dengan atribut obyek yang akan diteliti. Setelah data sudah diisi oleh responden dan terkumpul,


(60)

selanjutnya data dipilih berdasarkan skor, untuk jawaban "YA" akan diberi skor 1 dan jawaban "TIDAK" akan diberi skor 0,.

I. Teknik Pengujian Instrumen 1. Pengujian validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevaliditasan atau kesahan suatu instrument. Menurut Sugiyono (2010:3) valid adalah derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data dapat dikumpulkan oleh peneliti.

=

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)

N : banyaknya sampel uji coba

X : skor item bernomer ganjil

Y : skor item bernomer genap

∑XY :jumlah hasil kali antara X dan Y

∑ X :jumlah skor butir

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya adalah sebagai berikut :

a) Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95%,maka instrumen tersebut dikatakan valid.


(61)

tersebut dikatakan tidak valid. 2. Pengujian reliabilitas

Menurut Sugiyono (2010:3) reliabilitas adalah derajat konsistensi data dalam interval waktu tertentu. Berdasarkan definisi ini maka dapat diartikan bahwa reliabilitas adalah sebagai suatu karakterisitik terkait dengan keakuratan, ketelitian dan kekonsistensian. Butir-butir pertanyaan dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten. Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas menggunakan one shot atau pengukuran sekali saja. Pengukuran keandalan butir pertanyaan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden, lalu hasil skornya diukur korelasinya antara skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan computer program SPSS dengan fasilitas Cronbach Alpha > 0,60. J. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisa Test Cochran Q

Ketika data sudah siap untuk dianalisis, peneliti menentukan teknik analisis data yaitu menggunakan metode Test Cochran Q. Karena melalui metode ini peneliti ingin mengetahui atribut apa saja yang dianggap sah atau valid. Dan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :


(62)

Keterangan :

K : banyak variabel

N : jumlah sampel yang diuji

Ri : jumlah data pada kelompok ulangan ke-j Ci : jumlah data pada kategori/perlakuan ke-i

Dengan data yang ada, selengkapnya perhitungan statistik menggunakan rumus Cochran Q-Test. Sehingga bunyi Ho dan Ha sebagai berikut :

 Ho : harga yang terjangkau/lebih murah, hemat waktu dan tenaga, diskon, Tidak mengenal waktu, masalah privasi, Cepat dalam melayani konsumen, mengikuti trend, sukar mencari penjual didunia nyata, coba-coba, tidak terbatas pemberian informasi, banyak pilihan/referensi produk, rekomendasi teman, iklan, mudah membandingkan harga, situs yang menarik, sistem pembayaran, tidak sempat untuk belanja offline, kualitas produk, pemilik toko online adalah orang yang dikenal, meminimalisir pengeluaran, Cepat dalam proses pengiriman barang, sebagai sarana pergaulan, praktis dapat menjadi alasan-alasan konsumen melakukan pembelian produk secara online.

 Ha : harga yang terjangkau/lebih murah, hemat waktu dan tenaga, diskon, Tidak mengenal waktu, masalah privasi, Cepat dalam melayani konsumen, mengikuti trend, sukar mencari penjual didunia nyata,


(63)

coba-coba, tidak terbatas pemberian informasi, banyak pilihan/referensi produk, rekomendasi teman, iklan, mudah membandingkan harga, situs yang menarik, sistem pembayaran, tidak sempat untuk belanja offline, kualitas produk, pemilik toko online adalah orang yang dikenal, meminimalisir pengeluaran, Cepat dalam proses pengiriman barang, sebagai sarana pergaulan, praktis tidak/bukan merupakan alasan-alasan konsumen melakukan pembelian produk secara online.

Atribut-atribut yang ada dihitung dengan menggunakan cochran Q-test secara bertahap yaitu : Menguji semua atribut, apabila hasil perhitungan menolak Ho maka langkah selanjutnya adalah menghilangkan nilai Cj terendah yang kedua, kemudian kembali dilakukan perhitungan statistik dengan cocran Q-test. Bila hasil perhitungan tersebut masih menolak Ho maka langkah selanjutnya adalah dengan menghilangkan menghilangkan nilai Cj terendah yang kedua,kemudian kembali dilakukan perhitungan statistik dengan rumus cochran Q-Test. Langkah tersebut harus dilakukan sampai pada perhitungan statistik memperoleh hasil menerima Ho dan dapat disimpulkan atribut-atribut apa saja yang menentukan alasan konsumen melakukan pembelian produk secara online.


(64)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PRODUK DAN WILAYAH PENELITIAN

A. Gambaran Umum Belanja Online

Belanja online atau sering juga disebut belanja daring adalah kegiatan pembelian barang dan jasa melalui media internet. Melalui belanja lewat Internet seorang pembeli bisa melihat terlebih dahulu barang dan jasa yang hendak ia belanjakan melalui web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan belanja online ini merupakan bentuk komunikasi baru yang tidak memerlukan komunikasi tatap muka secara langsung, melainkan dapat dilakukan secara terpisah dari dan ke seluruh dunia melalui media notebook, komputer ataupun handphone yang tersambung dengan layanan akses Internet. Belanja online adalah salah satu bentuk perdagangan elektronik yang digunakan untuk kegiatan transaksi penjual ke penjual ataupun penjual ke konsumen.

1. Sejarah Belanja Online

Pada tahun 1960an, muncul sebuah sistem EDI (Electronic Data Interchange) yang memungkinkan perusahaan untuk melakukan transaksi secara elektronik. Pada era 60an, sistem transaksi elektronik masih jarang digunakan oleh para pengguna internet. Namun, perusahaan-perusahaan besar telah menggunakan EDI seperti perusahaan kereta api dan beberapa perusahaan transportasi lainnya.


(65)

Belanja online pertama kali dilakukan di Inggris pada tahun 1979 oleh Michael Aldrich dari Redifon Computers. Ia menyambungkan televisi berwarna dengan komputer yang mampu memproses transaksi secara realtime melalui sarana kabel telepon. Sejak tahun 1980, ia menjual sistem belanja daring yang ia temukan di berbagai penjuru Inggris. Pada tahun 1980, belanja daring secara luas digunakan di Inggris dan beberapa negara di daratan Eropa seperti Perancis yang menggunakan fitur belanja daring untuk memasarkan Peugeot, Nissan, dan General Motors. Pada tahun 1992, Charles Stack membuat toko buku daring pertamanya yang bernama Book Stacks Unlimited yang berkembang menjadi Books.com yang kemudian diikuti oleh Jeff Bezos dalam membuat situs web Amazon.com dua tahun kemudian. Selain itu, Pizza Hut juga menggunakan media belanja online untuk memperkenalkan pembukaan toko pizza online. Pada tahun 1994, Netscape memperkenalkan SSL encryption of data transferred online karena dianggap hal yang paling penting dari belanja daring adalah media untuk transaksi daringnya yang aman dan bebas dari pembobolan. Pada tahun 1996, eBay situs belanja daring lahir dan kemudian berkembang menjadi salah satu situs transaksi daring terbesar hingga saat ini.

2. Perkembangan belanja Online di Indonesia

Belanja daring di Indonesia semakin hari semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan. Belanja daring, tidak hanya dimonopoli oleh


(66)

belanja barang, namun juga layanan jasa seperti perbankan yang memperkenalkan teknik e-banking. Melalui teknik e-banking pelanggan dapat melakukan kegiatan seperti transfer uang, membayar tagihan listrik, air, telepon, Internet, pembelian pulsa, pembayaran uang kuliah dan lain sebagainya. Belanja online di Indonesia untuk pembelian suatu barang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Mulai dari situs yang menjual handphone, baju,buku, makanan, bahkan hingga alat elektronik pun mulai dirambah oleh layanan belanja online

3. Media Belanja Online Di Indonesia a. Blog

Salah satu media yang menampilkan belanja daring antar lain adalah blog. Blog merupakan layanan web gratis di mana palaku usaha daring menggunakan blog sebagai toko online yang ia punya untuk menjual sekaligus mempromosikan barang dan jasa yang ia tawarkan kepada calon konsumen. Karena sifatnya yang mudah dikustomisasi oleh penggunanya, maka belanja daring melalui media blog cukup riskan karena pembeli cukup sulit mengetahui reputasi dari penjual. Biasanya penjual mengunggah bukti bukti transfer yang ia miliki sebagai bentuk jaminan kepada pelanggan bahwa ia merupakan penjual tepercaya.


(67)

b. Situs Web

Ada banyak situs web yang menyediakan layanan belanja online baik web lokal maupun web internasional. Biasanya terdapat keranjang belanja, di mana calon pembeli dapat memilih produk yang akan dibeli. Selain dengan keranjang belanja, pembeli juga dapat langsung menghubungi penjual agar transaksi langsung dapat dilakukan melalui telepon atau email. Ada banyak hal yang dapat dilakukan di layanan belanja daring melalui web, diantaranya yang terkenal adalah lelang. Lelang merupakan kegiatan belanja daring di mana pembeli menetapkan batas bawah suatu harga yang hendak dilelang, kemudian sang pembeli yang tertarik dapat menawar (biasa disebut bidding) sesuai kelipatan yang diajukan. Lelang biasanya dibatasi pada periode tertentu sehingga pembeli dengan nominal tertinggi dinyatakan berhak membeli barang yang ia inginkan sesuai dengan harga yang ia ajukan.

c. Situs Jejaring Sosial

Seiring dengan maraknya pertumbuhan situs jejaring sosial di dunia, media social networking ini juga dilirik oleh pelaku belanja online untuk memasarkan produknya. Penjual akan mengunggah barang yang ia tawarkan kemudian disebarkan melalui messaging atau fitur photo


(68)

sharing. Bentuk penawaran ini merupakan perkembangan dari media katalog yang tadinya disebarkan dalam bentuk media cetak per bulan, kini disebarkan melalui media katalog online yang penawarannya dapat diupdate kapan saja.

4. Keuntungan dan Kelemahan Berbelanja Online Keuntungan belanja online adalah :

a. Pembeli tidak perlu mengunjungi tempat penjualan baik itu toko, butik, mall dan lain sebagainya. Pembeli cukup klik ke web yang dituju dan memilih barang yang dikehendaki.

b. Pemilihan barang bisa dilakukan dari rumah atau kantor sehingga pembelian bisa dilakukan berjam-jam tanpa harus keluar rumah.

c. Penjual dapat menekan ongkos pembukaan toko karena melalui belanja online, penjual cukup memasarkan produknya melalui Internet

d. Pemasaran produk bisa mencapai seluruh dunia dengan biaya yang murah

Sedangkan kelemahan dari berbelanja online adalah :

a. Kualitas barang yang diinginkan kadang-kadang berbeda kualitasnya dengan yang tercantum di website.

b. Rentan aksi penipuan di mana banyak kasus ketika pembeli telah mengirim sejumlah uang yang disepakati, barang yang dibeli tidak dikirim


(69)

c. Rentan rusak atau pecah karena media pengiriman adalah pos

d. Rentan aksi pemboboloan rekening karena pembayaran dilakukan melalui Internet

e. Marak aksi spamming karena setelah pembeli melakukan registrasi, penjual cenderung selalu mengirimkan katalog online melalui email pembeli dan hal ini cukup mengganggu privasi masing-masing pembeeli dan penjual

B. Gambaran Umum Wilayah Penelitian 1. Sejarah Universitas Sanata Dharma

a. PTPG Sanata Dharma (1955-1958)

Ide untuk mendirikan perguruan tinggi pendidikan guru (PTPG) oleh Prof. Moh.Yamin, S.H. (Mentri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.). Saat itu ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1 mendidik (Yayasan De Brito) di Yogyakarta yang dikelolah oleh Pater H. Loeff, S. J. Dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17


(70)

Desember 1955. Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 jurusan yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara,S . J. menjadi dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H.

Loeff sebagai wakil dekan. Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans ,S. J. yang waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan di kantor Wali Gereja

Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”,yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”

kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

b. FKIP Sanata Dharma (1958 - 1965)

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status "disamakan" dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas


(71)

Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.

c. IKIP Sanata Dharma (1965 - 1993)

Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Santa Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237 / B - Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar)

d. Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang)

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No. 46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD. Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap


(72)

dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa fakultas baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 23 Program Studi, 4 Program Pasca Sarjana, 2 Program Profesi, dan Program Kursus Bersertifikat. Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro/lembaga/pusat/serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

2. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma

VISI :

"Menjadi penggali kebenaran yang unggul dan humanis demi terwujudnya masyarakat yang semakin bermartabat."


(73)

MISI :

a. Mengembangkan sistem pendidikan holistik yang merupakan perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan melalui pendekatan yang berciri-ciri personalis, dialogis, pluralistik, dan transformatif.

b.Menciptakan masyarakat akademik Universitas yang mampu menghargai kebebasan akademik serta otonomi keilmuan, mampu bekerjasama lintas ilmu, dan mampu mengedepankan kedalaman dari pada keluasan wawasan keilmuan dalam usaha menggali kebenaran lewat kegiatan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

c.Menghadirkan pencerahan yang mencerdaskan bagi masyarakat melalui publikasi hasil kegiatan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat, pengembangan kerjasama dengan berbagai mitra yang memiliki visi serta kepedulian sama, dan pemberdayaan para alumni dalam pengembangan keterlibatan nyata di tengah masyarakat.

3. Tujuan Pendidikan

Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik yang berlandaskan nilai-nilai – nlai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki


(74)

kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.

4. Fakultas dan Program Studi di Lingkungan Universitas Sanata Dharma a. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Terdiri dari : Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Fisika, Pendidikan Matematika, Pendidikan Sekolah Dasar, Pendidikan Agama Katolik,Bimbingan dan Konseling.

b. Fakultas Sastra

Sastra Inggris, Sastra Indonesia, Ilmu Sejarah.

c. Fakultas Ekonomi

Akuntansi, Manajemen,ekonomi.

d. Fakultas Sains dan Teknologi

Fisika, Matematika, Ilmu Komputer,Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Informatika, Mekatronika.

e. Fakultas Psikologi Psikologi.


(75)

Farmasi,Profesi Apoteker.

g. Fakultas Teologi Teologi.

5. Nama-nama Rektor Universitas Sanata Dharma

Nama-nama yang pernah menjabat Rektor Universitas Sanata Dharma: a. Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955-1967)

b. Drs. J. Drost, S.J. (1968-1976)

c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977-1984) d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984-1988) e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988-1993) f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993-2001) g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001-2006)

h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006-2014) i. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. (2014-sekarang)


(76)

BAB V ANALISIS DATA

A. Uji Instrumen

Uji instrumen dilakukan untuk mengetahui kebenaran alat ukur. Uji Instrumen dilakukan melalui 2 tahap yaitu tahap uji validitas dan reliabilitas. Data yang diperoleh selama penelitian. yang dibutuhkan sebanyak 100 responden yang kemudian layak untuk diukur kebenarannya agar dapat dianalisis lebih lanjut. 1. Validitas

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi product moment pearson. Dikatakan valid apabila hasil uji didapati nilai rhitung > rtabel

Secara statistik nilai rhitung dari masing-masing butir atau atribut harus dibandingkan dengan nilai rtabel. Pengambilan kesimpulan dalam penelitian ini, jika rhitung > rtabel maka data dikatakan valid. Begitu juga sebaliknya, jika koefisien rhitung < rtabel maka data dikatakan tidak valid. Kriteria yang digunakan adalah bila nilai koefisien korelasi (rhitung) bernilai positif dan lebih besar dari rtabel, berarti item dinyatakan valid. Dengan N = 100 dan  = 0,05 (uji satu sisi) diperolah nilai rtabel sebesar 0.1965. Hasil pengujian validitas instrumen disajikan pada tabel V.1


(77)

TABEL V.1

Rangkuman tes validitas

No Pertanyaan/pernyataan r hitung r tabel Keterangan 1 Harga yang ditawarkan relatif terjangkau

atau lebih murah.

0.352 0.1965 Valid

2 Menghemat waktu dan tenaga 0.426 0.1965 Valid

3 Diskon 0.709 0.1965 Valid

4 Tidak mengenal waktu (dapat diakses kapan saja selama 24 jam)

0.535 0.1965 Valid

5 Masalah privasi yang dijamin kerahasiaannya

0.635 0.1965 Valid

6 Cepat dalam melayani konsumen 0.454 0.1965 Valid

7 Mengikuti trend 0.623 0.1965 Valid

8 Sukar mencari barang yang dijual didunia nyata

0.712 0.1965 Valid

9 Coba-coba 0.328 0.1965 Valid

10 Tidak terbatas wilayah (dapat berbelanja di dalam maupun di luar negeri)

0.535 0.1965 Valid

11 Pemberian informasi yang jelas (spesifikasi produk)

0.635 0.1965 Valid

12 Banyak pilihan/referensi produk 0.454 0.1965 Valid

13 Rekomendasi dari teman 0.623 0.1965 Valid

14 Informasi dari iklan 0.712 0.1965 Valid

15 Mudah membandingkan harga antar satu toko online dengan toko online lainnya

0.328 0.1965 Valid

16 Situs yang menarik 0.227 0.1965 Valid

17 System pembayaran yang mudah 0.581 0.1965 Valid

18 Tidak sempat untuk berbelanja di toko offline

0.778 0.1965 Valid

19 Memiliki Kualitas produk yang baik 0.440 0.1965 Valid

20 Pemilik toko online adalah orang yang dikenal

0.573 0.1965 Valid

21 Cepat dalam proses pengiriman barang (sesuai dengan kesepakatan toko online dan konsumen )

0.367 0.1965 Valid

22 Sebagai sarana memperluas pergaulan 0.623 0.1965 Valid

23 Dapat meminimalisir pengeluaran 0.767 0.1965 Valid


(1)

/COCHRAN=X1 X2 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X19 X20 X22

/MISSING LISTWISE. NPar Tests

Cochran Test

Frequencies

Value

0 1

Harga yang terjangkau/lebih murah 9 91

Hemat waktu dan tenaga 15 85

Tidak mengenal waktu 6 94

Masalah privasi 11 89

Kecepatan dalam transaksi 1 99

Mengikuti trend 6 94

Sukar mencari penjual didunia nyata 13 87

Coba-coba 5 95

Tidak terbatas 6 94

Pemberian informasi 11 89

Banyak pilihan/referensi produk 1 99

Rekomendasi teman 6 94

Iklan 13 87

Mudah membandingkan harga 5 95

Situs yang menarik 6 94

kualitas produk 15 85

Pemilik toko online adalah orang yang dikenal 7 93

Ketepatan waktu dalam pengeriman barang 6 94

Test Statistics

N 100

Cochran's Q 55.465a

df 17

Asymp. Sig. .000 a. 1 is treated as a success.


(2)

NPAR TESTS

/COCHRAN=X1 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X20 X22 /MISSING LISTWISE.

NPar Tests Cochran Test

Frequencies

Value

0 1

Harga yang terjangkau/lebih murah 9 91

Tidak mengenal waktu 6 94

Masalah privasi 11 89

Kecepatan dalam transaksi 1 99

Mengikuti trend 6 94

Sukar mencari penjual didunia nyata 13 87

Coba-coba 5 95

Tidak terbatas 6 94

Pemberian informasi 11 89

Banyak pilihan/referensi produk 1 99

Rekomendasi teman 6 94

Iklan 13 87

Mudah membandingkan harga 5 95

Situs yang menarik 6 94

Pemilik toko online adalah orang yang dikenal 7 93

Ketepatan waktu dalam pengeriman barang 6 94

Test Statistics

N 100

Cochran's Q 41.131a

df 15

Asymp. Sig. .000 a. 1 is treated as a success.


(3)

/COCHRAN=X1 X4 X5 X6 X7 X9 X10 X11 X12 X13 X15 X16 X20 X22 /MISSING LISTWISE.

NPar Tests Cochran Test

Frequencies

Value

0 1

Harga yang terjangkau/lebih murah 9 91

Tidak mengenal waktu 6 94

Masalah privasi 11 89

Kecepatan dalam transaksi 1 99

Mengikuti trend 6 94

Coba-coba 5 95

Tidak terbatas 6 94

Pemberian informasi 11 89

Banyak pilihan/referensi produk 1 99

Rekomendasi teman 6 94

Mudah membandingkan harga 5 95

Situs yang menarik 6 94

Pemilik toko online adalah orang yang dikenal 7 93

Ketepatan waktu dalam pengeriman barang 6 94

Test Statistics

N 100

Cochran's Q 26.474a

df 13

Asymp. Sig. .015 a. 1 is treated as a success.


(4)

NPAR TESTS

/COCHRAN=X1 X4 X6 X7 X9 X10 X12 X13 X15 X16 X20 X22 /MISSING LISTWISE.

NPar Tests Cochran Test

Frequencies

Value

0 1

Harga yang terjangkau/lebih murah 9 91

Tidak mengenal waktu 6 94

Kecepatan dalam transaksi 1 99

Mengikuti trend 6 94

Coba-coba 5 95

Tidak terbatas 6 94

Banyak pilihan/referensi produk 1 99

Rekomendasi teman 6 94

Mudah membandingkan harga 5 95

Situs yang menarik 6 94

Pemilik toko online adalah orang yang dikenal 7 93

Ketepatan waktu dalam pengeriman barang 6 94

Test Statistics

N 100

Cochran's Q 15.081a

df 11

Asymp. Sig. .179 a. 1 is treated as a success.


(5)

Tebel Chi Square

df Chi_5 Chi_2.5 Chi_2 Chi_1

1 3.84 5.02 9.55 10.83

2 5.99 7.38 12.43 13.82

3 7.81 9.35 14.8 16.27

4 9.49 11.14 16.92 18.47 5 11.07 12.83 18.91 20.52 6 12.59 14.45 20.79 22.46 7 14.07 16.01 22.6 24.32 8 15.51 17.53 24.35 26.12 9 16.92 19.02 26.06 27.88 10 18.31 20.48 27.72 29.59 11 19.68 21.92 29.35 31.26 12 21.03 23.34 30.96 32.91 13 22.36 24.74 32.54 34.53 14 23.68 26.12 34.09 36.12

15 25 27.49 35.63 37.7

16 26.3 28.85 37.15 39.25 17 27.59 30.19 38.65 40.79 18 28.87 31.53 40.14 42.31 19 30.14 32.85 41.61 43.82 20 31.41 34.17 43.07 45.31 21 32.67 35.48 44.52 46.8 22 33.92 36.78 45.96 48.27 23 35.17 38.08 47.39 49.73 24 36.42 39.36 48.81 51.18 25 37.65 40.65 50.22 52.62 26 38.89 41.92 51.63 54.05 27 40.11 43.19 53.02 55.48 28 41.34 44.46 54.41 56.89

29 42.56 45.72 55.79 58.3 30 43.77 46.98 57.17 59.7 31 44.99 48.23 58.54 61.1 32 46.19 49.48 59.9 62.49 33 47.4 50.73 61.26 63.87 34 48.6 51.97 62.61 65.25 35 49.8 53.2 63.95 66.62

36 51 54.44 65.3 67.99

37 52.19 55.67 66.63 69.35 38 53.38 56.9 67.97 70.7 39 54.57 58.12 69.29 72.05 40 55.76 59.34 70.62 73.4 41 56.94 60.56 71.94 74.74 42 58.12 61.78 73.25 76.08 43 59.3 62.99 74.57 77.42 44 60.48 64.2 75.87 78.75 45 61.66 65.41 77.18 80.08 46 62.83 66.62 78.48 81.4

47 64 67.82 79.78 82.72

48 65.17 69.02 81.08 84.04 49 66.34 70.22 82.37 85.35 50 67.5 71.42 83.66 86.66


(6)

N 2-tailed 1-tailed N 2-tailed 1-tailed

3 0.9969 0.9877 53 0.2704 0.2282

4 0.9500 0.9000 54 0.2679 0.2261

5 0.8783 0.8054 55 0.2654 0.2240

6 0.8114 0.7293 56 0.2630 0.2219

7 0.7545 0.6694 57 0.2607 0.2199

8 0.7067 0.6215 58 0.2584 0.2180

9 0.6664 0.5822 59 0.2562 0.2161

10 0.6319 0.5494 60 0.2540 0.2143

11 0.6021 0.5214 61 0.2519 0.2125

12 0.5760 0.4973 62 0.2499 0.2107

13 0.5529 0.4762 63 0.2479 0.2090

14 0.5324 0.4575 64 0.2459 0.2074

15 0.5140 0.4409 65 0.2440 0.2057

16 0.4973 0.4259 66 0.2421 0.2041

17 0.4821 0.4124 67 0.2403 0.2026

18 0.4683 0.4000 68 0.2385 0.2011

19 0.4555 0.3887 69 0.2368 0.1996

20 0.4438 0.3783 70 0.2351 0.1981

21 0.4329 0.3687 71 0.2334 0.1967

22 0.4227 0.3598 72 0.2318 0.1953

23 0.4132 0.3515 73 0.2302 0.1940

24 0.4044 0.3438 74 0.2286 0.1926

25 0.3961 0.3365 75 0.2271 0.1913

26 0.3882 0.3297 76 0.2256 0.1900

27 0.3809 0.3233 77 0.2241 0.1888

28 0.3739 0.3172 78 0.2226 0.1876

29 0.3673 0.3115 79 0.2212 0.1864

30 0.3610 0.3061 80 0.2198 0.1852

31 0.3550 0.3009 81 0.2185 0.1840

32 0.3494 0.2960 82 0.2171 0.1829

33 0.3440 0.2913 83 0.2158 0.1817

34 0.3388 0.2869 84 0.2145 0.1806

35 0.3338 0.2826 85 0.2132 0.1796

36 0.3291 0.2785 86 0.2120 0.1785

37 0.3246 0.2746 87 0.2107 0.1775

38 0.3202 0.2709 88 0.2095 0.1764

39 0.3160 0.2673 89 0.2084 0.1754

40 0.3120 0.2638 90 0.2072 0.1744

41 0.3081 0.2605 91 0.2060 0.1735

42 0.3044 0.2573 92 0.2049 0.1725

43 0.3008 0.2542 93 0.2038 0.1716

44 0.2973 0.2512 94 0.2027 0.1707

45 0.2940 0.2483 95 0.2016 0.1697

46 0.2907 0.2455 96 0.2006 0.1688

47 0.2876 0.2429 97 0.1995 0.1680

48 0.2845 0.2403 98 0.1985 0.1671

49 0.2816 0.2377 99 0.1975 0.1662

50 0.2787 0.2353 100 0.1965 0.1654

51 0.2759 0.2329 101 0.1955 0.1646

52 0.2732 0.2306 102 0.1946 0.1638

TABEL KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT