11
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Masa Dewasa Awal
Masa  dewasa  awal  merupakan  masa  transisi  dari  masa  remaja menuju  masa dewasa. Menandai secara pasti kapan masa dewasa awal dimulai merupakan ha yang
sulit disepakati oleh  banyak ahli. Meskipun diakui  sulit untuk  menandai dimulainya masa  dewasa  awal,  namun  beberapa  ahli  mencoba  memberikan  ancar-ancar  melalui
usia kronologis.
Hurlock 1990
misalnya, memberikan
rambu -rambu
berlangsungnya usia dewasa awal pada usia 18 tahun hingga kira-kira 40 tahun. Masa  dewasa  awal  merupakan  periode  penyesuaian  diri  terhadap  pola-pola
kehidupan  baru  dan  harapan-harapan  sosial  muda  Hurlock,  1990.  Lebih  lanjut menurut  Hurlock,  orang  dewasa  muda  diharapkan  memainkan  peran  baru  seperti
peran  suami-istri,  orang  tua,  pencari  nafkah  dan  pengembangan  sikap-sikap  baru, keinginan-keinginan  dan  nilai-nilai  baru  sesuai  tugas-tugas  baru  ini.  Masa  dewasa
awal merupakan masa pembuatan komitmen-komitmen. Pentingnya  pembuatan  komitmen  pada  masa  dewasa  awal  juga  ditekankan
oleh  Erikson.  Menurut  Erikson dalam  Hall    Lindzey,  178:98,  salah  satu  tugas utama  individu  selama  tahap  perkembangan  dewasa  awal  adalah  membentuk
hubungan interpersonal yang akrab dan stabil dengan orang lain. Jika individu dapat membentuk  persahabatan  yang  sehat  dan  dapat  membentuk  hubungan  yang  intim
dengan  individu  lain,  intimasi  akan  tercapai,  sebaliknya,  jika  individu  gagal membangun  persahabatan  yang  sehat  dan  hubungan  yang  intim,  individu  akan
menghadapi isolasi.
2.1.1  Masa Dewasa Awal: Tugas Perkembangan Pasangan Muda
Menurut  Duvall  1977,  tugas-tugas  perkembangan  dari  pasangan  yang  baru menikah  pasangan  muda  berasal  dari  tiga  sumber.  Yang  perta
ma  adalah kematangan  fisik,  dimana  suami  dan  istri  harus  memenuhi  tugas  pertama  mereka,
yaitu  mengendalikan  dorongan-dorongan  seksual  mereka  agar  terjadi  pemenuhan seksual  yang dewasa. Yang kedua adalah ekspekstasi dan dorongan dari  masyarakat
yang  mengharapkan  mereka  dapat  bertingkah  laku  sebagai  pasangan  suami  istri seperti  yang  diharapkan  oleh  masyarakat  sekitarnya.  Yang  ketiga,  suami  dan  istri
harus  mengarahkan  aspirasi  pribadi  mereka  menuju  suatu  kehidupan  pernikahan
12
yang  mereka  impikan  selama  ini.  Seringkali  apa  yang  diharapkan  lingkungan  tidak sesuai dengan apa yang diharapkan individu. Realita situasi pernikahan yang mereka
hadapi  mungkin  tidak  sesuai  dengan  bayangan  mereka  selama  ini.  Tujuan  pribadi suami dan istri mungkin bisa sesuai, tapi mungkin saja ternyata tidak saling cocok.
Beberapa  tugas  yang  harus  dipenuhi  sebuah  pasangan  yang  baru  menikah antara lain: berbagi tanggung jawab dalam tugas-tugas rumahtangga, keduanya harus
menjadi  rekan  yang  setara  dalam  masalah ekonomi  keluarga,  keduanya  memiliki tugas  untuk  saling  berkomunikasi  secara  intim,  serta  keduanya  harus  belajar  untuk
berlaku  sebagai  tandem  pasangan  dalam  kehidupan  sosial  mereka,  tidak  lagi sebagai individu-individu.
Duvall  juga  menambahkan,  pasangan harus  memenuhi  tugas  perkembangan mereka sebagai suatu keluarga, yaitu:
1. Menemukan, melengkapi, dan merawat rumah mereka
2. Menemukan cara yang tepat untuk saling memberi dukungan
3. Mengalokasikan  tanggungjawab-tanggungjawab  yang  dapat  dan  mau
dilakukan masing-masing 4.
Menemukan dan menjankan peran pribadi, emosional dan seksual yang saling menguntungkan
5. Berhubungan dengan keluarga, kerabat, dan masyarakat sekitar
6. Merencanakan kemungkinan anak
7. Memelihara motivasi pasangan.
2.2  Teori Adult Attachment