Attachment Dimensi Cara Perlakuan Orang tua Terhadap Anak

12 yang mereka impikan selama ini. Seringkali apa yang diharapkan lingkungan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan individu. Realita situasi pernikahan yang mereka hadapi mungkin tidak sesuai dengan bayangan mereka selama ini. Tujuan pribadi suami dan istri mungkin bisa sesuai, tapi mungkin saja ternyata tidak saling cocok. Beberapa tugas yang harus dipenuhi sebuah pasangan yang baru menikah antara lain: berbagi tanggung jawab dalam tugas-tugas rumahtangga, keduanya harus menjadi rekan yang setara dalam masalah ekonomi keluarga, keduanya memiliki tugas untuk saling berkomunikasi secara intim, serta keduanya harus belajar untuk berlaku sebagai tandem pasangan dalam kehidupan sosial mereka, tidak lagi sebagai individu-individu. Duvall juga menambahkan, pasangan harus memenuhi tugas perkembangan mereka sebagai suatu keluarga, yaitu: 1. Menemukan, melengkapi, dan merawat rumah mereka 2. Menemukan cara yang tepat untuk saling memberi dukungan 3. Mengalokasikan tanggungjawab-tanggungjawab yang dapat dan mau dilakukan masing-masing 4. Menemukan dan menjankan peran pribadi, emosional dan seksual yang saling menguntungkan 5. Berhubungan dengan keluarga, kerabat, dan masyarakat sekitar 6. Merencanakan kemungkinan anak 7. Memelihara motivasi pasangan.

2.2 Teori Adult Attachment

2.2.1 Attachment

Attachment adalah suatu hubungan atau interaksi antara 2 individu yang merasa terikat kuat satu sama lain dan masing-masing melakukan sejumlah hal untuk melanjutkan hubungan tersebut Bowlby, 1988 Perilaku attachment merupakan tingkah laku dimana individu berusaha untuk mencari dan memelihara kedekatan dengan individu lainnya. Dalam hal ini perkembangan attachment terjadi pada dua orang individu, yaitu antara anak dengan ibunya. Attachment awal yang berkembang pada seorang anak adalah dengan ibunya 13 karena interaksi awal yang terjadi pada anak adalah dengan ibunya. Studi Ainsworth 1963,1967 memberikan hasil bahwa perilaku attachment telah timbul sejak ia berusia 6 bulan. Interaksi sosial awal antara anak dan ibu selanjutnya menjadi dasar bagi perkembangan kepribadian anak. Ibu sebagai orang terdekat pertama bagi anak berperan dalam memberikan cara pengasuhan yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis anak. Pemenuhan kebutuhan psikologis anak dapat diwujudkan ibu lewat kasih sayang, rasa cinta, perhatian, rasa aman, dan kooperatif serta responsif terhadap kebutuhan orang lain.

2.2.2 Dimensi Cara Perlakuan Orang tua Terhadap Anak

Cara perlakuan orang tua terhadap anaknya akan memperngaruhi kualitas perkembangan attachment anak. Menurut Ainsworth, Bell, dan Stayton 1971 cara perlakuan ibu terhadap anak terdiri dari 4 dimensi: 1. Sensitivity – Insentivity Ibu yang sensitif akan selalu responsif terhadap isyarat kebutuhan dan komunikasi anak, mampu menginterpretasikan isyarat kebutuhan anak dan komunikasi anak dengan benar, serta mampu memandang sesuatu dari sudut pandang anak. Sedangkan pada ibu yang insensitif, ia sering tidak memberikan respon sama sekali terhadap isyarat dan komunikasi anak serta sering memandang sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. 2. Acceptance – Rejection Ibu yang menerima anaknya dengan senang hati terikat dengan anak melalui aktivitas perawatan terhadap anak, menikmati aktivitas yang dilakukan bersama anak apada saat anak dalam keadaan suasana hati yang baik dan suasana hati yang jelek. Sedangkan ibu yang secara konsisten menolak anaknya akan mempunyai perasaan marah yang melebihi rasa kasih sayangnya terhadap anak, serta mudah menyatakan secara terbuka pada anak bahwa dirinya menjengkelkan atau mengganggunya, menciptakan suasana yang tidak enak terhadap anak, sering menolak keinginan atau harapan anak, dan sering memarahi atau mengomeli anak. 3. Cooperation – Interference Ibu yang kooperatif dan mengembangkan kerjasama dengan anak selalu 14 menaruh minat pada otonomi anak, berusaha untuk menghindari suasana yang dapat menghambat kegiatan anak melalui kontrol secara langsung. Ibu juga selalu menggunakan pengarahan pada saat anak berada dalam suasana hati yang baik. Sedangkan pada ibu yang selalu mencampuri urusan anak akan selalu memaksakan keinginan atau perasaan anak saat itu serta berusaha membentuk anak sesuai keinginan atau standar ibu. 4. Accessibility – Ignoring Ibu yang mudah didekati anak dan peduli dengan anak akan mampu menangkap isyarat kebutuhan anak walaupun sedang sibuk, mampu menangkap isyarat komunikasi anak walalu sedang sibuk, memperhatikan kebutuhan anak walaupun jauh dari anak. Sedangkan ibu yang tidak peduli pada anak sering tidak mengenali atau mempedulikan isyarat kebutuhan anak dan komunikasi anak, kurang memperhatikan aktivitas anak, cenderung melupakan anak serta hanya memperhatikan anak pada saat saat tertentu.

2.2.3 Pola-pola Attachment