Pentingnya Memiliki Motivasi Belajar Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

3. Motivasi Belajar

Dari kedua pengertian motivasi dan juga belajar sesuai yang telah dipaparkan di atas, maka dapat digabungkan pengertian motivasi belajar adalah suatu kekuatan atau dorongan dalam diri individu yang membuat individu tersebut bergerak dan bertindak untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuannya dengan serangkaian kegiatan belajarnya, misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Menurut Clayton Alderfer dalam Nashar, 2004 motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin. Motivasi belajar merupakan motivasi yang diberikan dalam kegiatan belajar pada anak, agar kegiatan belajar berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan.

a. Pentingnya Memiliki Motivasi Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono 2002, pentingnya motivasi belajar bagi siswa adalah sebagai berikut : 1 Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir. Contohnya: setelah siswa membaca suatu bab buku bacaan, dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga bab tersebut, apabila ia kurang berhasil menangkap isi, maka ia terdorong membaca lagi. 2 Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya. Contohnya: jika terbukti usaha belajar seorang siswa belum memadai, maka ia akan berusaha setekun temannya yang belajar dan berhasil. 3 Mengarahkan kegiatan belajar, contohnya: setelah ia ketahui bahwa bahwa dirinya belum belajar secara serius, seperti bersenda gurau di dalam kelas maka ia akan merubah perilaku belajarnya. 4 Membesarkan semangat belajar, contohnya: seorang anak yang telah menghabiskan banyak dana untuk sekolahnya dan masih ada adik yang di biayai orang tua, maka ia akan berusaha agar cepat lulus. 5 Menyadarkan bahwa adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja disela-selanya ada istirahat atau bermain yang berkesinambungan; individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa hingga dapat berhasil. Contohnya: setiap hari siswa di harapkan untuk belajar di rumah, membantu orang tua dan bermain dengan temannya. Apa yang dilakukan diharapkan dapat berhasil memuaskan.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar terhadap siswa. Menurut Sardiman 2007 bahwa yang mempengaruhi motivasi belajar pada siswa adalah tingkat motivasi belajar, tingkat kebutuhan belajar, minat, dan sifat pribadi. Keempat faktor tersebut saling mendukung dan timbul pada diri siswa sehingga tercipta semangat belajar untuk melakukan aktivitas sehingga tercapai tujuan pemenuhan kebutuhannya. Menurut Anni 2007 ada enam faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu: sikap, kebutuhan, rangsangan, afeksi, kompetensi, penguatan. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing faktor yaitu: 1 Sikap Sikap memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku dan belajar siswa karena sikap itu membantu siswa dalam merasakan dunianya dan memberikan pedoman kepada perilaku yang dapat membantu dalam menjelaskan dunianya. Sikap juga akan membantu seseorang merasa aman di suatu lingkungan yang pada mulanya tampak asing. Sikap akan memberikan pedoman dan peluang kepada seseorang untuk mereaksi secara lebih otomatis. Sikap merupakan produk dari kegiatan belajar. Sikap diperoleh melalui proses seperti pengalaman, pembelajaran, identifikasi, perilaku peran guru-murid, orang tua-anak, dan sebagainya. Pengalaman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI baru mempengaruhi sikap, membuat sikap berubah, intensif, lemah atau sebaliknya. Sikap dapat membantu secra personal karena berkaitan dengan harga diri yang positif, atau dapat merusak secara personal karena adanya intensitas perasaan gagal. Sikap berada pada diri setiap orang sepanjang waktu dan sikap itu mempengaruhi perilaku dan belajar. 2 Kebutuhan Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai kekuatan internal yang memandu siswa untuk mencapai tujuan. Semakin kuat seseorang merasakan kebutuhan, semakin besar peluangnya untuk mengatasi perasaan yang menekan di dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila siswa membutuhkan atau menginginkan sesuatu untuk dipelajari, mereka cenderung sangat termotivasi. 3 Rangsangan Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau pengalaman dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat aktif. Stimulus yang unik akan menarik perhatian setiap orang dan cenderung mempertahankan keterlibatan diri secara aktif terhadap stimulus tersebut. Rangsangan secara langsung membantu memenuhi kebutuhan belajar siswa. Apabila siswa tidak memperhatikan pembelajaran, maka sedikit sekali belajar akan terjadi pada diri siswa tersebut. Proses pembelajaran dan materi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang terkait dapat membuat sekumpulan kegiatan belajar. Setiap siswa memilikii keinginan untuk mempelajari sesuatu dan memiliki sikap positif terhadap materi pelajaran. Apabila mereka tidak menemukan proses pembelajaran yang merangsang mangakibatkan siswa yang pada mulanya termotivasi untuk belajar pada akhirnya menjadi bosan dan perhatiannya akan menurun. 4 Afeksi Konsep afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional- kecemasan, kepedulian, dan pemilikan dari individu atau kelompok pada waktu belajar. Siswa merasakan sesuatu saat belajar, dan emosi siswa tersebut dapat memotivasi perilakunya kepada tujuan. Afeksi dapat menjadi motivator intrinsik. Apabila emosi bersifat positif pada waktu kegiatan belajar berlangsung, maka emosi mempu mendorong siswa untuk belajar keras. Integritas emosi dan berpikir siswa itu dapat mempengaruhi motivasi belajar dan menjadi kekuatan terpadu yang positif, sehingga akan menimbulkan kegiatan belajar yang efektif. 5 Kompetensi Manusia pada dasarnya memiliki keinginan untuk memperoleh kompetensi dari lingkungannya. Teori kompetensi mengasumsikan bahwa siswa secara alamiah berusaha keras berinteraksi dengan lingkungannya secara efektif. Siswa secara intrinsik termotivasi untuk menguasai lingkungan dan mengerjakan tugas-tugas secara berhasil agar menjadi puas. Dalam situasi pembelajaran, rasa kompetensi pada diri siswa itu akan timbul apabila menyadari bahwa pengetahuan atau kompetensi yang diperoleh telah memenuhi standar yang telah ditentukan. Apabila siswa mengetahui bahwa dia merasa mampu terhadap apa yang telah dipelajari, dia akan merasa percaya diri. Hubungan antara kompetensi dan kepercayaan diri adalah saling melengkapi. Kompetensi memberikan peluang pada kepercayaan diri untuk berkembang, dan memberikan dukungan emosional terhadap usaha tertentu dalam menguasai keterampilan dan pengetahuan baru. Perolehan kompeten dari belajar baru itu selanjutnya menunjang kepercayaan diri, yang selanjutnya dapat menjadi faktor pendukung dan motivasi belajar yang lebih luas. 6 Penguatan Penguatan merupakan peristiwa yang mempertahankan atau meningkatkan kemungkinan respon. Penggunaan peristiwa penguatan yang efektif, seperti penghargaan terhadap hasil karya siswa, pujian, penghargaan sosial, dan perhatian, dinyatakan sebagai variabel penting di dalam perancangan pembelajaran. Menurut Uno 2009:83 motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik dan ekstrinsik. 1 Faktor intrinsik berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. 2 Faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat. Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan adanya motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.

c. Ciri-ciri Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Hubungan pemberian biasiswa terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran biologi siswa kelas II SLTP Negeri se Kabupaten Bondowoso tahun ajaran 2000/2001

0 4 61

Identifikasi kesalahan konsep fisika tentang suhu dan kalor (Studi deskriptif pada siswa kelas I5 cawu III SMU Negeri Rambipuji Jember tahun ajaran 2000/2001

0 6 55

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Pengaruh bimbingan dan konseling terhadap motivasi belajar siswa SMP Babus Salam Cimone-Tangerang

0 25 79

Pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka I Putih Tahun ajaran 2014-2015

0 21 122

Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

4 47 161

Hubungan persepsi siswa terhadap disiplin guru dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam

6 30 101

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Hubungan motivasi belajar dan gaya belajar siswa dengan prestasi belajar matematika siswa mts Islamiyah Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

4 24 150