BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Pasar Modal
Menurut Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan, pasar modal adalah suatu tempat atau sistem bagaimana cara dipenuhinya kebutuhan-
kebutuhan dan untuk capital suatu perusahaan, merupakan pasar tempat orang
membeli dan menjual surat efek yang baru dikeluarkan. Sementara itu Undang- Undang No 8 Tahun 1995 merumuskan pasar modal sebagai kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek. Dengan kata lain, pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi asset
keuangan jangka panjang atau long-term financial assets. Jenis surat berharga
yang diperjualbelikan di pasar modal memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun. Dalam mekanisme pasar modal, salah satu organisasi yang terlibat di dalamnya
adalah bursa efek. Menurut UU No. 8 Tahun 1945 pasal 1:4, bursa efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan perdagangan sekutitas.
Universitas Sumatera Utara
Sartono 2008:45 menyatakan bahwa obligasi, saham preferen, dan saham biasa adalah bentuk umum surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal
yang digunakan sebagai bukti kepemilikan modal dari lembaga yang mengeluarkannya yang diperjualbelikan. Pemegang instrumen pasar modal
mengharapkan memperoleh keuntungan dengan menahan instrument tersebut. Sartono, 2008:21. Saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan
perseroan terbatas dengan manfaat yang dapat diperoleh berupa dividen, capital
gain, dan manfaat nonfinansial lainnya. Dividen adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham. Situmorang, 2008:45
Maka dapat disimpulkan bahwa pasar modal sangat berperan besar dalam terpenuhinya kebutuhan dana jangka panjang untuk investasi dalam bentuk
bangunan, peralatan, dan saran produksi lainnya pada suatu perusahaan. Di Indonesia sendiri, bursa efek bertujuan untuk menyelenggarakan perdagangan
efek yang teratur, wajar, dan efisien.
2.1.2 Kebijakan Dividen