Struktur Modal Uraian Teoritis

Bila kepemilikan saham menyebar, kontrol pemegang saham cenderung melemah. Pemegang saham terkonsentrasi akan mempermudah monitoring dan kontrol terhadap kebijakan yang diambil pengelola perusahaan sehingga dapat mengurangi agency cost. Maka tidak perlu dilakukan pembagian dividen yang tinggi. Sugiarto, 2009:27

2.1.4 Struktur Modal

Menurut Bringham dan Houston 2001:12, struktur modal adalah bauran dari hutang, saham preferen, dan saham biasa yang direncanakan perusahaan untuk menambahkan modal. Struktur modal lebih menggambarkan target komposisi hutang dan modal ekuitas dalam jangka panjang pada suatu perusahaan Sugiarto, 2009:1-2. Perusahaan dapat menggunakan dana intern untuk melakukan investasi, namun dalam kenyataannya investasi umumnya membutuhkan dana yang jumlahnya besar sementara dana intern yang dimiliki perusahaan jumlahnya cenderung tidak cukup untuk membiayai investasi tersebut. Penggunaan dana dari luar perusahaan ini yang disebut dengan struktur modal yang terlihat pada sisi kewajiban dan ekuitas dalam neraca perdagangan. Syahyunan, 2013:59 Atmaja 2003:272 menyatakan bahwa struktur modal dapat dihitung dengan beberapa cara diantaranya dengan melihat debt to equity ratio yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk Universitas Sumatera Utara membayar hutang. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin besar kewajibannya dan rasio yang semakin rendah akan menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Fauz dan Rosidi, 2007:265 Peningkatan hutang berhubungan dengan dividen yang dibagikan suatu perusahaan kepada para pemegang sahamnya. Semakin tinggi hutang, maka laba bersih yang dibagikan dalam bentuk dividen akan semakin rendah karena perusahaan lebih memilih menggunakan laba untuk membayar bunga pinjaman. Pembayaran bunga pinjaman dapat mengurangi kepastian terhadap penghasilan para investor saham karena perusahaan harus membayar bunga terlebih dahulu sebelum mempertimbangakan pembagian laba kepada pemegang saham. Sugiarto, 2009:9-10 Secara umum disimpulkan bahwa struktur modal yang optimal adalah harapan setiap perusahaan. Struktur modal yang optimal akan meminimalkan biaya modal perusahaan sehingga akan memaksimalkan keuntungan perusahaan. Penentuan rasio antara hutang dengan modal sendiri yang ideal mencerminkan struktur modal yang optimal.

2.1.5 Pertumbuhan Aset

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dividen, Struktur Aset, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 78 74

Pengaruh Kemampulabaan Dan Invesment Opportunity Set Serta Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 37 96

Pengaruh Kebijakan Dividen dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

9 76 108

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Kebijakan Deviden dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 33 97

Pengaruh variabel-variabel biaya agensi dan pertumbuhan terhadap kebijakan dividen : studi empiris di bursa efek indonesia

0 4 99

PENGARUH BIAYA AGENSI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

1 4 48

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 15

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS, DAN PERTUMBUHAN ASET PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12

Pengaruh Biaya Agensi Dan Struktur Modal Serta Pertumbuhan Aset Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Dividen, Struktur Aset, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10