Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
12.083 8.079
1.496 .149 LnManajerial
-.070 .054
-.253 -1.299 .207 LnInstitusional
-2.811 1.562
-.633 -1.800 .086 LnPublik
-.692 .588
-.422 -1.176 .252 LnDER
.136 .192
.144 .711 .485 LnAset
.019 .161
.023 .118 .907 a. Dependent Variable: LnU2i
Sumber: Hasil Olahan SPSS 16.00, 2014
Dari hasil output terlihat semua variabel independen tidak signifikan sig0,05 terhadap variabel dependen. Hal ini berarti data tidak terkena
heterokesdastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode sebelumnya. Gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan
Durbin-Watson test. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian
Durbin-Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 4.4 Pengambilan Keputusan Autokorelasi
Hipotesis nol Jika
Keputusan
Universitas Sumatera Utara
Tidak ada autokorelasi positif 0 d dl
Ditolak Tidak ada autokorelasi positif
dl d d
u
No decision Tidak ada autokorelasi negatif
4-dl d 4 Ditolak
Tidak ada autokorelasi negatif 4-d
u
d No decision
4-dl Tidak ada autokorelasi, positif
atau negatif d
u
d 4-du Tidak ditolak
Sumber : Ghozali 2006:96
Tabel 4.6 Percobaan Durbin Watson Sesudah Transformasi Model
Sumber: Hasil olahan SPSS 16.00, 2014
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS, diperoleh nilai Durbin Watson DW
sebesar 1,844. Pada n=56 dan k=, maka di Tabel Durbin Watson didapat nilai dl sebesar 1,844 dan du sebesar 1,7678. Hal ini sesuai dengan ketentuan terakhir
yaitu dud4-du, yaitu 1,7678 1,844 2,2322 yang artinya bahwa tidak terjadi
autokorelasi dalam penelitian ini. d.
Uji Multikolinearitas Uji ini menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya
korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Pengujian ini dilakukan dengan melihat toleransi
variabel dan Variance Inflation Factor VIF
.
Tabel 4.8 Uji Multikolonieritas Sesudah Tranformasi Model
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .491
a
.241 .166
.58861 1.844
a. Predictors: Constant, LnAset, LnManajerial, LnDER, LnPublik, LnInstitusional b. Dependent Variable: LnDividendPayoutRatio
Universitas Sumatera Utara
1 Constant .037
3.515 .011 .992
LnManajerial .080
.030 .337 2.616 .012
.915 1.093 LnInstitusional
.903 .678
.318 1.332 .189 .266 3.760
LnPublik .055
.234 .053 .234 .816
.297 3.363 LnDER
-.023 .086
-.035 -.271 .788 .900 1.111
LnAset -.054
.091 -.077 -.601 .551
.927 1.079 a. Dependent Variable:
LnDividendPayoutRatio
Sumber : Hasil olahan SPSS 16.00, 2014
Tolerance value 0,1 atau Bila VIF 10 menunjukkan terjadi multikolinieritas. Tolerance value 0,1 atau VIF 10 menunjukkan tidak terjadi
multikolinieritas. Output menunjukkan bahwa toleransi variabel dari setiap variabel independen lebih besar dari 0,1 yang berarti bahwa tidak terdapat
multikolinearitas. Begitu juga dilihat dari Variace Inflation Factor lebih kecil dari 10 yang berarti tidak terdapat multikolinearitas.
Pada Tabel 4.9, hasil output SPSS menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara variabel independen diatas 0,9. Ini menununjukkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas.
Tabel 4.9
Coefficient Correlations
a
Model LnAset LnManajerial LnDER LnPublik LnInstitusional
1 Correlations LnAset
1.000 .090
-.036 -.141
-.245 LnManajerial
.090 1.000
-.104 -.020
-.183 LnDER
-.036 -.104 1.000
.056 .223
LnPublik -.141
-.020 .056
1.000 .817
LnInstitusional -.245 -.183
.223 .817
1.000
Universitas Sumatera Utara
Covariances LnAset .008
.000 .000
-.003 -.015
LnManajerial .000
.001 .000
.000 -.004
LnDER .000
.000 .007
.001 .013
LnPublik -.003
.000 .001
.055 .129
LnInstitusional -.015 -.004
.013 .129
.460 a. Dependent Variable: LnDividendPayoutRatio
Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16.00, 2014
Jadi, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa model regresi yang memenuhi syarat uji asumsi klasik adalah dalam bentuk logaritma natural.
4.2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Regresi
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
.037 3.515
.011 .992 LnManajerial
.080 .030
.337 2.616 .012 LnInstitusional
.903 .678
.318 1.332 .189 LnPublik
.055 .234
.053 .234 .816 LnDER
-.023 .086
-.035 -.271 .788 LnAset
-.054 .091
-.077 -.601 .551 a. Dependent Variable: LnDividendPayoutRatio
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 16.00, 2014
Pengolahan data tersebut menghasilkan suatu persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Ln Y =0,037+0,080 Ln X
1
+0,903 Ln X
2
+0,055 Ln X
3
–0,023 Ln X
4
- 0,054 Ln X
5
+e
Dimana:
Universitas Sumatera Utara
Ln Y = Ln
Dividend Payout Ratio a
= Konstanta Ln X
1
= Ln Kepemilikan Manajerial Ln X
2
= Ln Kepemilikan Institusional Ln X
3
= Ln Kepemilikan Publik Ln X
4
= Ln Debt to Equity Ratio
Ln X
5
= Ln Tingkat Pertumbuhan Aset e
= Standard error
Interpretasi: a.
Konstanta sebesar 0,037 menunjukkan bahwa apabila variabel independen
dianggap konstan, maka kebijakan dividen DPR perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebesar 0,037.
b. Koefisien Ln Kepemilikan Manajerial sebesar 0,080 menunjukkan bahwa
apabila setiap kenaikan tingkat kepemilikan manajerial sebesar 1, dengan asumsi variabel kepemilikan institusional, kepemilikan publik,
debt to equity ratio, dan pertumbuhan aset dianggap konstan, maka akan meningkatkan
kebijakan dividen DPR perusahaan manufaktur sebesar 0,080.
c. Koefisien Ln Kepemilikan Institusional sebesar 0,903 menunjukkan bahwa
apabila setiap kenaikan tingkat kepemilikan institusional sebesar 1, dengan asumsi variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan publik,
debt to equity
Universitas Sumatera Utara
ratio, dan pertumbuhan aset dianggap konstan, maka akan meningkatkan kebijakan dividen DPR perusahaan manufaktur
sebesar 0,903. d.
Koefisien Ln Kepemilikan Publik sebesar 0,55 menunjukkan bahwa apabila setiap kenaikan kepemilikan publik sebesar 1, dengan asumsi variabel
variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, debt to equity
ratio, dan pertumbuhan aset dianggap konstan, maka akan meningkatkan kebijakan dividen DPR
perusahaan manufaktur sebesar 0,55 e.
Koefisien Ln Debt to Equity Ratio sebesar -0,023 menunjukkan bahwa
apabila setiap kenaikan debt to equity ratio sebesar 1, dengan asumsi
variabel variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, dan pertumbuhan aset dianggap konstan, maka akan
menurunkan kebijakan dividen DPR perusahaan manufaktur sebesar 0,023.
f. Koefisien Ln Pertumbuhan Aset sebesar 0,054 menunjukkan bahwa apabila
setiap kenaikan tingkat pertumbuhan aset sebesar 1, dengan asumsi variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, dan
debt to equity ratio dianggap konstan, maka akan menurunkan kebijakan dividen DPR
perusahaan manufaktur sebesar 0,054.
4.2.2.3 Pengujian Hipotesis 1.
Uji Signifikansi Simultan Uji- F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
Bentuk pengujiannya adalah: a. H
:b
1
= =
=0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,
kepemilikan publik, debt to equity ratio, dan pertumbuhan aset terhadap
kebijakan dividen dividend payout ratio.
b. H
a
: minimal satu ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara
bersamaan dari kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik,
debt to equity ratio, dan pertumbuhan aset terhadap kebijakan dividen
dividend payout ratio.
D engan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig.F 0,05
maka H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig. F 0,05 maka H
a
diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan juga dapat
dilakukan dengan membandingkan nilai F
hitung
dan nilai F
tabel.
Dimana kriterianya, yaitu:
a. H diterima jika F
hitung
b. H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
F
tabel
pada α = 5
Tabel 4.11 Uji Signifikansi Simultan
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression 5.514
5 1.103
3.183 .014
a
Residual 17.323 50
.346
Universitas Sumatera Utara
Total 22.837 55
a. Predictors: Constant, LnAset, LnManajerial, LnDER, LnPublik, LnInstitusional b. Dependent Variable: LnDividendPayoutRatio
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 16.00, 2014
Berdasarkan hasil SPSS diperoleh nilai sig 0.014 lebih kecil dari 0.05, sehingga dapat dinyatakan H
ditolak H
a
diterima, artinya secara bersamaan variabel-variabel bebas yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,
kepemilikan publik, debt to equity ratio, dan pertumbuhan aset berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu dividend payout ratio.
Maka hasil pengujian menurut tabel adalah sebagai berikut: n = jumlah sampel = 56
k = jumlah seluruh variabel = 6 = derajat pembilang = k-1 = 5
= derajat penyebut = n-k = 50 Pada tingkat
signifikansi α= 0.05 diperoleh F
tabel
5,50 = 2,40. F
hitung
F
tabel =
3,183 2,40 maka H
a
diterima. Artinya secara serempak kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik,
debt to equity ratio, dan pertumbuhan aset
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu
dividend payout ratio.
2. Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Universitas Sumatera Utara
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah: H
: b
i
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
H : b
i
≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Dengan menggunakan tingkat sign ifikan α 5, jika nilai sig. 0,05 H
diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika sig. 0,05 H
a
diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t
hitung
juga dapat dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusannya yaitu: 1. H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 2. H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Pada Tabel 4.10 dapat dilihat hasil uji signifikansi parsial masing-masing variabel sebagai berikut:
1. Variabel Tingkat Kepemilikan Manajerial Variabel kepemilikan manajerial berpengaruh spositif dan signifikan terhadap
dividend payout ratio. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,012 0,05 dan nilai t
hitung
kepemilikan manajerial adalah 2,616 sedangkan nilai t
tabel
bernilai 2,0086 sehingga t
hitung
t
tabel
2,6162,0086.
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel Kepemilikan Institusional Variabel kepemilikan institusional berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap dividend payout ratio. Hal ini terlihat dari nilai signifikan
0,1890,05 dan nilai t
hitung
kepemilikan institusional adalah 1,332 dan nilai t
tabel
bernilai 2,0086 sehingga t
hitung
t
tabel
1,3322,0086. 3. Variabel Kepemilikan Publik
Variabel kepemilikan institusional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
dividend payout ratio. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,8160,05 dan nilai t
hitung
kepemilikan publik adalah 0,234 dan nilai t
tabel
bernilai 2,0086 sehingga t
hitung
t
tabel
0,2342,0086. 4. Variabel
Debt to Equity Ratio Variabel
debt to equity ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
dividend payout ratio. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,7880,05 dan nilai t
hitung
debt to equity ratio adalah -0,271 dan nilai t
tabel
bernilai 2,0086 sehingga t
hitung
t
tabel
-0,2712,0086 . 5. Variabel Pertumbuhan Aset
Variabel pertumbuhan aset berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap dividend payout ratio. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,5510,05 dan
nilai t
hitung
pengaruh aset adalah -0,601 dan nilai t
tabel
bernilai 2,0086 sehingga t
hitung
t
tabel
-0,6012,0086
4. Koefisien Determinasi Uji Goodeness of Fit
Universitas Sumatera Utara
Koefisien determinasi adalah koefisien nilai yang menunjukkan besarnya variasi variable terikat yang dipengaruhi oleh variasi variabel bebas
independent variable. Pengukuran besarnya persentase kebenaran dari uji regresi tersebut
dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasi multiple R
2
. Apabila nilai R
2
suatu regresi mendekati satu, maka semakin baik regresi tersebut dan semakin mendekati nol, maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa
menjelaskan variabel dependen. Adjusted R Square ini digunakan untuk melihat
berapa besar pengaruh faktor- faktor yang ditimbulkan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.
Tabel 4.12
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: LnDividendPayoutRatio
Sumber : Hasil olahan SPSS 16.00, 2014
Pada Tabel 4.12 dinyatakan bahwa variabel pertumbuhan aset, kepemilikan manajerial,
debt to equity ratio, kepemilikan publik, dan kepemilikan institusional tidak ada yang dikeluarkan dari persamaan yang ditunjukkan oleh
kolom Variables Removed yang kosong. Metode yang dipilih adalah metode
Enter.
Metode Enter
Model Variables Entered
Variables Removed Method 1
LnAset, LnManajerial, LnDER, LnPublik, LnInstitusional
a
. Enter
Universitas Sumatera Utara
Setelah mengetahui bahwa seluruh variabel dimasukkan dalam analisis persamaan maka dilakukan pengujian hipotesis koefisien korelasi dan koefisien
determinasi. Tipe hubungan antara variabel dapat dilihat berikut ini:
Tabel 4.13 Hubungan Antar Variabel
Nilai Interpretasi
0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat
0,2 – 0,39 Tidak Erat
0,4 – 0,59 Cukup Erat
0,6 – 0,79 Erat
0,8 – 0,99 Sangat Erat
Sumber : Ghazali 2006
Tabel 4.14 Uji Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
.491
a
.241 .166
.58861 a. Predictors: Constant, LnAset, LnManajerial, LnDER, LnPublik, LnInstitusional
b. Dependent Variable: LnDividendPayoutRatio
Sumber: Hasil olahan SPSS 16.00, 204
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,491 atau 49,1 yang berarti bahwa hubungan antara
dividend payout ratio dengan variabel bebas nya pertumbuhan aset, kepemilikan manajerial,
debt to equity ratio, kepemilikan publik, dan kepemilikan institusional adalah cukup erat. Pada Tabel
4.18 telah ditunjukkan nilai R Square dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,241
yang berarti 24,1 variasi dari dividend payout ratio dijelaskan oleh kelima
Universitas Sumatera Utara
variabel bebas yaitu pertumbuhan aset, kepemilikan manajerial, debt to equity
ratio, kepemilikan publik, dan kepemilikan institusional. Sedangkan sisanya 75,9 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini, seperti
free cash flow, ukuran perusahaan, dan sebagainya. Standard Error of Estimated artinya mengukur variabel dari nilai yang
diprediksi. Standard Error of Estimated disebut juga standar deviasi. Standard
Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 0,588661. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik
4.3 Pembahasan