referensi dan menciptakan persepsi kualitas yang baik atas produk yang ditawarkan.
7. Promosi Banyak orang menganggap bahwa promosi dan pemasaran mempunyai
pengertian yang sama, dimana sebenarnya promosi hanya merupakan salah satu bagian dari kegiatan prasaran. Walaupun promosi sering
dihubungkan dengan penjualan tetapi kenyataannya promosi mempunyai arti yang lebih luas dari penjualan karena penjualan hanya berhubungan
dengan pertukaran hak milik yang dilakukan oleh tenaga penjual, sedangkan promosi adalah setiap aktivitas yang ditujukan untuk
memberitahukan , membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut.
http:jurnal-sdm.blogspot.com200906promosi-pengertian-dan- tujuannya.html,Hari
Senin180110,Pukul :16.00 .
2.8. Kerangka Berfikir
Proses keputusan menabung dimulai dengan saat nasabah mengenali bentuk promosi yang ditawarkan oleh Bank Syari’ah tersebut. Dalam masalah promosi
yang perlu dipantau apakah melalui iklan, penjualan pribadi, publisitas atau promosi penjualan. Bagi bank syari’ah ini untuk menarik nasabah tidak lain
adalah satu senjata yang ampuh adalah melalui promosi. Terutama dalam hal pemberian hadiah pelayanan yang mengesankan atau langsung datang
memberikan berbagai bantuan kepada nasabah. Semakin sering bank syari’ah ini
berpromosi akan semakin baik dikenal oleh masyarakat yang belum pernah mencoba menabung di syari’ah tersebut.
Kemudian dalam bentuk produk syari’ah ini juga merupakan faktor – faktor yang dijadikan pertimbangan keputusan untuk menjadi nasabah bank, dimana bagi
bank syari’ah ini mutu produk adalah kelebihan yang dimiliki oleh produk yang berbasis syari’ah. Misalnya dalam hal simpanan masalah penarikan dapat
dilakukan setiap saat dan kapan saja serta dapat dilakukan diberbagai tempat. Bank juga harus menyediakan berbagai produk perbankan yang lengkap sehingga
apa yang dibutuhkan dan diinginkan nasabah sudah tersedia. Pada kondisi ini bank syariah sebenarnya memiliki keunggulan, karena
memiliki faktor religiusitas yang dominan dan dijadikan pertimbangan nasabah memilih bank, namun tetap harus diimbangi dengan peningkatan aspek pelayanan
dan aksesibilitas. Bank syariah sebagian besar mengedepankan aspek keagamaan maka nasabah dalam memilih bank syariah yaitu kesesuaian dengan syariah
agama. Manfaat menabung dibank syari’ah ini yaitu dengan prinsip sistem bagi
hasil karena pemahaman masyarakat yang dominan tentang bank syariah adalah bank yang menerapkan sistem bagi hasil. Selain itu masyarakat memahami bank
syariah sebagai bank yang beroperasi tidak dengan sistem bunga, bank yang berbasis pada syariah agama dan bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah. Selanjutnya hal yang perlu dipantau adalah masalah lokasi dalam hal ini bank harus pandai dalam menentukan lokasi cabang yang benar – benar
strategis dibandingkan pesaing. Masalah lokasi ini pada akhirnya akan membuat nasabah merasa nyaman dan aman bila berhubungan dengan bank.
Kelompok Referensi ini menjadikan pertimbangan nasabah dalam menabung di bank syari’ah seperti keluarga, teman, atau rekan kerja yang dapat
mempengaruhi nasabah sebelum mengambil keputusan. Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan mengenai faktor-
faktor yang dipertimbangkan untuk menjadi nasabah pada Bank Rakyat Indonesia Syari’ah BRIS, dimana dipengaruhi oleh faktor antara lain: Promosi, Produk
bank syari’ah, Syari’ah agama, Manfaat menabung,dan Kelompok referensi.
Gambar 2.8 : Kerangka Berfikir
Promosi Syari’ah
Agama
Kelompok Referensi
Nasabah Lokasi
Manfaat Menabung
Produk Bank Syari’ah
Keputusan Menabung
53
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Fokus Penelitian
Pada penelitian ini penulis tidak menguji hubungan antara variabel sehingga tidak ada pengukuran variabel X dan Y. Penelitian ini difokuskan pada
pertimbangan nasabah dalam menabung di bank syari’ah Surabaya, sehingga peneliti akan menggunakan metode penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif yang bersifat holistik menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan dan lebih menekankan pada proses, maka penelitian kualitatif
dalam melihat hubungan antara variabel pada obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif yang saling mempengaruhi reciprocal atau interaktif, sehingga tidak
diketahui mana variabel independen dan dependennya Sugiyono, 2005 :7 . Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah natural setting, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi gabungan, analisa data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Metode kualitatif digunakan
untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti merupakan suatu nilai di
balik data yang tampak. Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi, tetapi lebih menekankan kedalam informasi sehingga
sampai pada tingkat makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatif dinamakan