until categories and relationships are saturated, that is new data do not add to the developing theory “
Menurut Glaser and Strauss, Strauss Corbin dalam Ritchi and Lewis 2003:201 menyebutkan “ Teori Grounded meliputi generasi kategori analitis dan
dimensi- dimensinya, dan mengidentifikasi hubungan satu dengan lainnya, cara atau proses pengumpulan data dan konsep atau pengertian yang berlanjut sampai
kategori dan hubungan – hubungannya dipenuhi itu dinamakan sebuah data baru tidak dapat bertambah untuk mengembangkan sebuah teori. “
3.6. Validitas Data
Untuk menghasilkan penelitian yang baik, maka faktor validitas sangat penting bagi sebuah penelitian menurut Maxwell dalam Alwasillah 2006: 171
menyebutkan terdapat empat jenis validitas yaitu, Deskripsi, Interpretasi, Teori dan Generalisasi. Adapun upaya menjaga validitas dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan deskripsi dan interpretasi. Uji Deskripsi dituntut untuk menampilkan deskripsi kental atau thick
description dalam penelitian, yaitu deskripsi secara literal manusia, kejadian, atau proses yang diamati. Deskripsi ini juga harus menyajikan interpretasi bukan
sekedar fakta – fakta yang teramati. Mendiskripsikan masyarakat harus menampilkan interpretasi atas norma budaya yang sebenarnya. Menurut
Alwasillah 2006:171 yaitu Ancaman terhadap validasi deskripsi ini adalah ketidaktepatan inaccuracy dan ketidaklengkapan incompleteness data. Untuk
menghalaunya, interview seharusnya direkam kemudian ditranskripsi. Observasi
pun divideo agar dapat dilihat ulang. Tanpa ini semua data menjadi tidak valid akibatnya segala interpretasi dan konklusi terhadap data ini tidak valid juga Bila
demikian halnya, paling tidak memiliki catatan observasi observational notes atau catatan lapangan serinci mungkin, selengkap, sekongkret, dan sekronologis
mungkin.Alwasilah,2002:171. Uji Interpretasi data, dalam penelitian kualitatif dicapai melalui interaksi antara peneliti dan responden. Ancaman terhadap
validitas interpretasi ini adalah peneliti memaksakan kerangkanya dalam memahami data, memahami sudut pandang responden yang diteliti dan makna
yang bergayut kata-kata dan tindakan mereka Maka ancaman validitas interpretasi ini muncul antara lain karena peneliti :
a. Tidak mencari pemahaman responden terhadap perilakunya.
b. Tidak meninggalkan kerangka teoritis dan asumsi yang diyakininya dan
c. Mengajukan pertanyaan yang mengarah, tertutup, atau yang menghendaki
jawaban singkat sehingga responden tidak diberi kesempatan untuk berbicara secara jelas dan sebebas mungkin. Alwasillah, 2002: 172
Maka dari itu cara terbaik untuk menghindari ancaman tersebut dengan mempelajari bagaimana responden memaknai apa yang mereka lakukan atau
katakan. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan teknik member checks Alwasillah, 2002:172 yaitu melakukan pengecekan kebenaran
atau konfirmasi dengan menanyakan langsung kepada yang bersangkutan. Dan yang terakhir yaitu Teori dari interpretasi berkembanglah teori. Dalam paradigma
kuantitatif teori logika deduktif dan merupakan verifikasi terhadap hipotesis yang diajukan diawal penelitian. Para peneliti kualitataif berpendapat bahwa teori akan
lebih mantap bila tidak melalui a priori reasoning yaitu menjelaskan fenomena taori yang ada melainkan grounding yaitu mendiskripsikan fakta-fakta penelitian
kualitatif untuk menjelaskan fenomena deskriptif.Alwasillah, 2002:173.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian