60
Surabaya merupakan gerbang utama bagi kawasan Indonesia bagian Timur, memiliki posisi penting dan fasilitas yng
menunjang bagi kegiatan perekonomian seperti perdagangan industri, perhubungan, dan perbankan.
b. Faktor Industri
Pertumbuhan dan perkembangan baik industri besar, sedang, kecil, maupun industri kerajinan tangan merupakan daya tarik
tersendiri bagi arus penyebaran urbanisasi. Hal ini dapat diketahui bahwa wilayah kecamatan yang banyak memiliki
industri, tingkat kepadatan penduduk lebih besar di bandingkan dengan wilayah yang jarang industrinya. Dengan besarnya
jumlah penduduk akan mempengaruhi terhadap jumlah tenaga kerja yang tersedia di masyarakat, yang perlu di tampung pada
berbagai sector ekonomi.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
Deskripsi hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang data- data serta perkembangan Penerimaan Pajak Penghasilan sehingga dapat
mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi terhadap perkembangan Penerimaan Pajak Penghasilan, Jumlah Wajib Pajak, Upah Umum Regional,
Pendapatan Perkapita dan Jumlah Penduduk.
61
4.2.1 Perkembangan Penerimaan Pajak Penghasilan
Perkembangan Penerimaan Pajak Penghasilan dapat disajikan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 2: Perkembangan Penerimaan Pajak Penghasilan Tahun 2000-2008 di Kota Surabaya
Sumber : Dirjen Pajak Kanwil Jawa Timur I tahun 2009 diolah Tahun
Penerimaan Pajak Penghasilan Ribu Rp
Perkembangan 2000
2.712.933,00 -
2001 13.363.817,36 392,59
2002 10.531.087,00
- 21,19 2003
10.316.107,00 - 2,04
2004 10.327.359,20
0,10 2005
10.925.684,10 5,79
2006 11.005.824,26
0,73 2007
11.107.521,54 0,92
2008 13.537.832,00
21.87
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa perkembangan Penerimaan Pajak Penghasilan selama 9 tahun 2000-2008 cenderung
mengalami fluktuasi. Perkembangan tertinggi Penerimaan Pajak Penghasilan adalah pada tahun 2001 sebesar 392,59 dan perkembangan
terendah adalah pada tahun 2002 sebesar -
21,19 . Penerimaan Pajak Penghasilan tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar Rp. 13.537.832,00
ribu dan Penerimaan Pajak Penghasilan terendah pada tahun 2000 sebesar Rp. 2.712.933,00 ribu. Pada tahun 2002 sampai tahun 2003 terdapat
penurunan pendapatan Pajak Penghasilan hal ini di karenakan pengaruh dari krisis moneter.
62
4.2.2 Perkembangan Jumlah Wajib Pajak
Berdasarkan tabel 2 dapat dijelaskan bahwa perkembangan Jumlah Wajib Pajak selama 9 tahun 2000-2008 cenderung mengalami fluktuasi.
Perkembangan tertinggi Jumlah Wajib Pajak adalah pada tahun 2001 sebesar 13,43 , perkembangan terendah adalah pada tahun 2006 sebesar
1,32 .. Jumlah Wajib Pajak tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 977.524 jiwa dan Jumlah Wajib Pajak terendah pada tahun 2000 sebesar
601.242 jiwa.
Tabel 3 : Perkembangan Jumlah Wajib Pajak Tahun 2000-2008 di Kota Surabaya
Tahun Jumlah Wajib Pajak
Jiwa Perkembangan
2000 601.242 -
2001 682.046
13,43 2002 703.125
3,09 2003 741.623
5,47 2004 812.745
9,59 2005 821.583
1,08 2006 832.472
1,32 2007 907.124
8,96 2008 977.524
7,76 Sumber : Dirjen Pajak Kanwil Jawa Timur I tahun 2009 diolah
4.2.3 Perkembangan UMR
Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan bahwa perkembangan UMR setiap tahunnya mengalami kenaikan yang tidak tentu besarnya. Hal ini
dapat dilihat pada tabel 5 yang menjelaskan bahwa pada tahun 2000 sampai 2008, Perkembangan terbesar UMR pada tahun 2001 sebesar 69,49 dan
terendah sebesar 6,56 terjadi pada tahun 2004, UMR terbesar pada tahun
63
2008 sebesar Rp.900.000. dan UMR yang terendah yaitu pada tahun 2000 sebesar Rp. 236.000.
Tabel 4 : Perkembangan UMR Tahun 2000-2008 di Kota Surabaya Tahun
UMR Rupiah
Perkembangan 2000 236.000
- 2001 400.000
69,49 2002 453.200
13,30 2003 516.750
14,02 2004
550.700 6,56
2005 655.500 19,03
2006 746.000 13,80
2007 805.500
7,97 2000 900.000
11,73 Sumber : Dinas Tenaga Kerja Jawa Timur tahun 2009 diolah
4.2.4 Perkembangan Pendapatan Perkapita
Berdasarkan tabel 5 dapat dijelaskan bahwa perkembangan Pendapatan Perkapita setiap tahunnya mengalami kenaikan yang tidak tentu
besarnya. Perkembangan tertinggi Pendapatan Perkapita adalah pada tahun 2001 sebesar 47,72 dan perkembangan terendah adalah pada tahun 2000
sebesar 4,61 . Pendapatan Perkapita Penghasilan tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar Rp.30.348.906,60 dan Pendapatan Perkapita
Penghasilan terendah pada tahun 2000 sebesar Rp. 13.254.937,32.
64
Tabel 5 : Perkembangan Pendapatan Perkapita Tahun 2000-2008 di Kota Surabaya
Tahun Pendapatan Perkapita
Rupiah Perkembangan
2000 13.254.937,32 -
2001 19.580.665,59
47,72 2002
20.485.014,51 4,61
2003 21.454.796,86
4,73 2004
22.829.383,19 6,40
2005 24.344.986,60
6,63 2006
25.789.608,68 5,93
2007 27.496.591,36
6.61 2008 30.348.906,60
10.37 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur tahun 2009 diolah
4.2.5 Perkembangan Jumlah Penduduk
Perkembangan Jumlah Penduduk dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5 yang menjelaskan bahwa
pada tahun 2000 sampai 2008, Perkembangan terbesar Jumlah Penduduk pada tahun 2003 sebesar 5,14 dan terendah sebesar -1,51 terjadi pada
tahun 2002 penurunan ini terjadi akibat dari perpindahan penduduk kota Surabaya ke kota lain, Jumlah Penduduk terbesar pada tahun 2008 sebesar
2.902.452 jiwa dan Jumlah Penduduk yang terendah yaitu pada tahun 2000 sebesar 2.444.976 jiwa.
65
Tabel 6 : Perkembangan Jumlah Penduduk Tahun 2000-2008 di Kota Surabaya
Tahun Jumlah Penduduk
Jiwa Perkembangan
2000 2.444.976 1,62
2001 2.568.352 5,04
2002 2.529.468
- 1,51 2003 2.659.566
5,14 2004 2.691.666
1,20 2005 2.740.490
1,81 2006 2.784.196
1,59 2007 2.848.233
2,30 2008 2.902.452
2,57 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur tahun 2009 diolah
4.3 Hasil Analisis Asumsi Regresi Klasik BLUE Best Linier Unbiased Estimator.