Perhitungan Setelah Dilakukan Evaluasi Perhitungan Sebelum Dilakukan Evaluasi Perhitungan Setelah Dilakukan Evaluasi

= 0,1190 A F P P  = 0,1190 Dari perhitungan diatas didapatkan probabilitas kejadian Ujung tidak rata sebesar 0,1190 atau 11,90.

b. Perhitungan Setelah Dilakukan Evaluasi

Dari hasil evaluasi melalui kecacatan yang terbentuk didapatkan bentuk matrik penyebab dasar terjadinya bentuk Ujung tidak rata, yaitu: 1 : Operator kurang terampil. 2 : Bahan rusak. 3 : Mesin gerinda trouble 4 : Operator ceroboh Yang selanjutnya penyebab-penyebab tersebut dihitung untuk mengetahui probabilitas bentuk Ujung tidak rata berdasarkan cut set. 0,0308 0,0287 0,0311 0,0285 1 2 3 4   1 1 P P K 0,0308   2 2 P P K 0,0287   3 3 P P K 0,0311   4 4 P P K 0,0285 5 4 3 2 1 K K K K K F P P P P P P      = 0,0308+ 0,0287+ 0,0311+0,0285 = 0,1191 Jadi probabilitas terjadinya Ujung tidak rata setelah dilakukan evaluasi adalah sebesar 0,1191 atau 11,91

4.2.4.3. Perhitungan Probabilitas Rapat lingkar tidak sama Sebelum Dan Setelah

Dilakukan Evaluasi Perhitungan probabilitas sebelum dan setelah dilakukan evaluasi, yaitu :

a. Perhitungan Sebelum Dilakukan Evaluasi

Perhitungan probabilitas kecacatan ini dilakukan berdasarkan fault tree diagram pada saat sebelum dilakukan evaluasi dengan cut set. Sehingga perhitungannya dimulai dari bawah yaitu probabilitas dari akar-akar peyebab terjadinya suatu kejadian. Menghitung probabilitas kejadian Rapat lingkar tidak sama dimulai dari akar penyebab yang paling bawah kemudian ke atas. Hasil probabilitas dari tabel 4.8. Diketahui : P1 = 0,0339 P3 = 0,0285 P2 = 0,0304 P4 = 0,0308 1 P P Ao  = 0,0339 3 2 xP P P B  = 0,0399x0,0344 = 0,00103056 0,0308   4 P P o C C B Ao C B Ao A xP xP P P P P P     = 0,1030 A F P P  = 0,1030 Dari perhitungan diatas didapatkan probabilitas Rapat lingkar tidak sama sebesar 0,1030 atau 10, 30 .

b. Perhitungan Setelah Dilakukan Evaluasi

Dari hasil evaluasi melalui kecacatan yang terbentuk didapatkan bentuk matrik penyebab dasar terjadinya bentuk Slat Patah, yaitu: 1 : pisau pahat menjadi tumpul 2 : operator kurang terampil 3 : operator ceroboh 4 : bahan rusak Yang selanjutnya penyebab-penyebab tersebut dihitung untuk mengetahui probabilitas bentuk berdasarkan cut set. 1 2 3 4 0,0399 0,0304 0,0285 0,0308 2 1 1 xP P P K  = 0,00121296 4 3 2 P x P P K  = 0,0008778 2 1 K K F P P P   = 0,00209076 Jadi probabilitas terjadinya Slat Patah setelah dilakukan evaluasi adalah sebesar 0,00209076 atau 0,209076

4.3. Pembahasan