Seseorang yang tinggi SQ-nya cenderung menjadi seorang pemimpin yang penuh pengabdian yaitu seseorang yang bertanggung
jawab untuk membawakan visi dan nilai yang lebih tinggi kepada orang lain. Menurut Zohar 2001:135 ada tiga sebab yang membuat
seseorang dapat terhambat secara spiritual: 1
Tidak mengembangkan beberapa bagian dari dirinya sendiri sama sekali.
2 Telah mengembangkan beberapa bagian, namun tidak
proporsional, atau dengan cara yang negatif atau destruktif. 3
Bertentangan atau buruknya hubungan antara bagian-bagian Menurut Zohar 2001:136 berpendapat bahwa SQ tidak mesti
berhubungan dengan agama. Agama formal hanya seperangkat aturan dan kepercayaan yang dibebankan secara eksternal.
Sedangkan SQ adalah kemampuan internal bawaan otak dan jiwa manusia, yang sumber terdalamnya adalah inti alam semesta sendiri.
SQ tidak bergantung pada budaya maupun nilai, tetapi menciptakan kemungkinan untuk memiliki nilai-nilai itu sendiri. SQ membuat
agama menjadi mungkin bahkan mungkin perlu tetapi SQ tidak bergantung pada agama.
b. Faktor-Faktor Kecerdasan Spiritual
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual menurut Tn Agustian. 2009. adalah inner value nilai-nilai spiritual
dari dalam yang berasal dari dalam diri suara hati, seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
transparency keterbukaan, responsibilities tanggung jawab,
accountabilities kepercayaan, fairness keadilan dan social
wareness kepedulian sosial. Faktor kedua drive yaitu dorongan dan
usaha untuk mencapai kebenaran dan kebahagian. Tn Zohar. 2009. Mengungkapkan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kecerdasan spiritual yaitu: 1
Sel saraf otak Otak menjadi jembatan antara kehidupan bathin dan
lahiriah. Ia mampu menjalankan semua ini karena bersifat kompleks, luwes, adaptif dan mampu mengorganisasikan diri.
2 Titik Tuhan God Spot
Menurut penelitian Rama dalam Tn Zohar, 2009 menemukan adanya bagian dalam otak, yaitu lobus temporal yang
meningkat ketika pengalaman religious atau spiritual berlangsung. Dia menyebutkan sebagai titik Tuhan atau God
Spot. Titik Tuhan memainkan peran biologis yang menentukan dalam pengalaman spiritual. Namun demikian, titik Tuhan bukan
merupakan syarat mutlak dalam kecerdasan spiritual. Perlu adanya integrasi antara seluruh bagian otak. Seluruh aspek dari
dan seluruh segi kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Aspek-aspek dalam Kecerdasan Spiritual
Tn Sinetar. 2001. Menuliskan beberapa aspek dalam
kecerdasan spiritual yaitu:
1 Kemampuan seni untuk memilih, kemampuan untuk memilih dan
menata hingga ke bagian-bagian terkecil ekspresi hidupnya berdasarkan suatu visi batin yang tetap dan kuat yang
memungkinkan hidup mengorganisasikan bakat. 2
Kemampuam seni untuk melindungi diri. Individu mempelajari keadaan dirinya, baik bakat maupun keterbatasannya untuk
menciptakan dan menata pilihan terbaiknya. 3
Kedewasaan yang diperlihatkan. Kedewasaan berarti tidak menyembunyikan kekuatan-kekuatan, ketakuan dan sebagian
konsekuensinya memilih untuk menghindari kemampuan terbaik. 4
Kemampuan mengikuti cinta. Memilih antara harapan-harapan orang lain di mata kita penting atau kita cintai.
5 Disiplin-disiplin pengorbanan diri. Mau berkorban untuk orang
lain, pemaaf tidak prasangka mudah untuk memberi kepada orang lain dan selalu ingin membuat orang lain bahagia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Kerangka Berpikir
1. Hubungan Kecerdasan Intelektual terhadap Prestasi Belajar Siswa
dalam Mata Pelajaran ekonomi.
Menurut Binet dalam Amalia, 2004:15 hakikat intelligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu
tujuan, untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif.
Menurut Josep dalam Fabiola, 2005:15 kecerdasan dalam arti umum adalah suatu kemampuan umum yang membedakan kualitas
orang yang satu dengan yang lain. Kecerdasan intelektual lazim disebut
dengan intelligensi.
Di tengah semakin ketatnya persaingan di dunia pendidikan, merupakan hal yang wajar apabila para siswa sering khawatir akan
mengalami kegagalan atau ketidak keberhasilan dalam meraih prestasi belajar atau bahkan takut tinggal kelas. Menurut Amalia 2004:2
banyak orang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi yang tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki intelligence Quotient IQ
yang tinggi, karena inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan
prestasi belajar yang optimal. Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di sekolah sering ditemukan siswa yang tidak dapat meraih
prestasi belajar yang setara dengan kemampuan inteligensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI