Pemilihan dan Penyiapan Sampel Penyiapan Fase Gerak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pemilihan dan Penyiapan Sampel

Pada penelitian ini yang digunakan sebagai sampel adalah tablet dengan merk x yang beredar di Magelang. Pemilihan sampel ini didasarkan pada obat yang menuliskan komposisi zat aktifnya adalah parasetamol, salisilamida, dan kafein. Di dalam masyarakat banyak sediaan obat yang mengandung zat aktif tersebut, namun dengan perbandingan ketiga zat aktif yang berbeda-beda dan ada juga yang tidak hanya mengandung ketiga zat aktif itu saja. Pada penelitian ini, penulis membatasi sampel yang digunakan, yaitu sediaan obat berupa tablet yang mengandung hanya ketiga zat aktif tersebut dengan perbandingan parasetamol, salisilamida, dan kafein adalah 4:4:1. Sediaan yang memenuhi batasan tersebut hanya ada satu produk, sehingga penulis hanya menggunakan satu produk sebagai sampel. Menurut Sevilla 1993, pengambilan sampel minimal 10 dari populasi dan untuk populasi kecil dibutuhkan minimal 20 . Dalam hal ini, pengambilan sampel pada penelitian ini sudah memenuhi aturan dalam pengambilan sampel tersebut. Pemilihan sampel yang dilakukan adalah pemilihan sediaan dengan merk x yang memiliki nomor produksi yang sama. Dari kemasan diambil 20 tablet obat yang dihitung bobot rata-ratanya. Pada penelitian ini dilakukan replikasi sebanyak 6 kali. 35 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Penyiapan Fase Gerak

Pemilihan fase gerak dan fase diam dalam penelitian ini mengacu pada penelitian dari Sugianto 2006 mengenai optimasi penetapan kadar campuran parasetamol, salisilamida, dan kafein dengan metode KCKT yang telah terbukti memiliki validitas yang baik. Fase gerak yang digunakan pada penelitian ini adalah campuran antara metanol, aquabidest, dan amonia dengan perbandingan 70:29:1. Campuran fase gerak ini bersifat polar, sedangkan fase diam yang digunakan adalah kolom C 18 yang bersifat non polar sehingga sistem kromatografi yang digunakan adalah kromatografi partisi fase terbalik. Dalam fase gerak ini, metanol memiliki jumlah yang paling besar karena didasarkan pada kelarutan parasetamol, salisilamida, dan kafein yang besar pada etanol. Pada penelitian tidak digunakan etanol namun metanol karena metanol dapat melarutkan ketiga komponen tersebut dan memiliki viskositas yang lebih rendah daripada etanol sehingga dapat mengurangi tekanan pada kolom dan meningkatkan efisiensi kolom untuk memisahkan komponen campuran.

C. Pembuatan Larutan Baku