Hipotesis Lokasi dan Waktu Penelitian

berbasis agroindustri rakyat, diamati melalui aspek-aspek keragaan usaha, kelayakan usaha dan bagaimana efektifitas peran-peran kelembagaan yang ada. Selanjutnya dengan menggunakan beberapa alat analisis yang ada, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang proses dan pola hubungan dalam kegiatan agroindustri, distribusi marjin keuntungan dan faktor-faktor penentu kelembagaan, seperti terlihat dalam gambar diagram alir berikut: Gambar 2. Diagram Alir Kerangka Penelitian

3.2 Hipotesis

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka untuk lebih mengarahkan penelitian ini disusun beberapa hipotesis sebagai berikut: 1. Diduga keragaan performance kelembagaan usaha agroindustri pangan olahan yang ada di Kota Batu memberikan pengaruh yang berbeda terhadap struktur biaya transaksi yang terjadi. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PANGAN OLAHAN Potensi Desa-desa thd Kegiatan Agroindustri Efektifitas Kelembagaan Agroindustri yang ada Formal Kelompok Informal Perorangan Performance Keragaan Usaha Kelayakan Usaha Analisis Marjin Tataniaga Analisis Finansial: Net BC ratio, NPV, IRR Analisis Deskriptif Kualitatif Distribusi Marjin Keuntungan Tataniaga Kinerja Usaha Agroindustri Proses Pola Hubungan dalam Kegiatan Agroindustri Opsi-opsi Kelembagaan Model Regresi Logit Rekomendasi-rekomendasi Pengembangan Kelembagaan Agroindustri Di Kawasan Agropollitan Faktor-faktor Penentu Perkembangan 2. Diduga pengembangan usaha agroindustri pangan olahan di Kota Batu layak secara finansial dan memberikan keuntungan bagi para pelaku usaha agroindustri. 3. Diduga terdapat pengaruh kelembagaan dan non kelembagaan terhadap kinerja usaha agroindustri pangan olahan yang berkembang di Kota Batu.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil wilayah Kota Batu sebagai lokasi utama penelitian. Secara geografis Kota Batu terletak pada posisi 7°5530 sampai dengan 7°5730 Lintang Selatan dan 115°170 sampai dengan 118°190 Bujur Timur dengan ketinggian wilayah sekitar 600-3000 meter dpl. Kota Batu memiliki luas wilayah mencapai 151,37 Km² atau sama dengan 15.137 ha, dengan jumlah penduduk 163.393 jiwa data tahun 2003. Kota Batu terdiri dari 3 tiga Kecamatan, meliputi 19 sembilan belas Desa dan 4 empat Kelurahan. Kota Batu ini mempunyai kedekatan spasial terutama dengan Kota Malang dan Surabaya, dan merupakan daerah yang didominasi oleh wilayah perdesaan dengan sektor pertanian dan pariwisata sebagai sektor unggulan daerah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga bulan September 2006.

3.4 Metode Pengumpulan, Jenis dan Sumber Data