Tegangan Permukaan Karakteristik APG pada Skala 10L .1 Analisa Gugus Fungsi APG Dengan FTI R

103 kecil adalah 8,81. Berdasar konsep Grifin dalam Holmberg et al 2003, APG hasil yang dihasilkan pada skala besar 10 L dan skala kecil tergolong dalam pengemulsi OW dan bahan pembasah.

4.7 Analisis Kelayakan Finansial

Analisis finansial dilakukan untuk mengetahui tingkat profitabilitas pada produksi surfaktan alkil poliglikosida dari pati sagu dan fatty alcohol minyak kelapa. Untuk itu disusun komponen biaya untuk keperluan analisis produksi surfaktan alkil poliglikosida pada kapasitas produksi 1.000 tontahun. Penilaian kelayakan dilakukan dengan menggunakan kriteria kelayakan investasi, yaitu: 1 NPV Net Present Value, 2 IRR Internal Rate of Return, 3 Net BC Net Benefit-Cost, 4 PBP Pay Back Period. Analisis finansial produksi surfaktan alkil poliglikosida dari pati sagu dan alkohol lemak fatty alcohol didasarkan pada beberapa asumsi dasar sesuai dengan kondisi actual pada saat analisis. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan analisis finansial ini adalah: 1. Umur ekonomis pabrik ditetapkan selama 10 tahun. 2. Harga-harga yang digunakan adalah harga pada tahun 2010 dan diasumsikan konstan selama periode pengkajian. 3. Pabrik beroperasi 300 hari dalam setahun dan setiap hari digunakan satu batch. 4. Tahun proyek dimulai pada tahun ke-0, yaitu tahun pembangunan proyek. Produksi dimulai pada tahun ke-1 dengan kapasitas produksi direncanakan sebesar 80, pada tahun ke-2 berproduksi 90, dan pada tahun ke-3 dan seterusnya akan berproduksi 100. 5. Struktur biaya terdiri dari 40 modal sendiri dan 60 berasal dari pinjaman bank. Tingkat suku bunga sebesar 18 per tahun dengan jangka waktu pinjaman selama 10 tahun dengan sistem perhitungan bunga secara efektif menurun. 6. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus dengan salvage value diasumsikan sama dengan nol. 7. Biaya perawatan maintenance diasumsikan bernilai 5 dari nilai investasi. 104

4.7.1 Biaya I nvestasi

Biaya investasi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan suatu investasi. Dalam analisis pendirian industri surfaktan alkil poliglikosida ini, biaya- biaya yang dikeluarkan meliputi: Modal Tetap. Modal tetap merupakan modal awal yang dikeluarkan untuk pembelian barang-barang, yaitu berupa tanah, bangunan dan infrastrukturnya, peralatan, pemasangan alat, alat instrumentasi dan control, sistem pemipaan, peralatan listrik, dan fasilitas lainnya. Total investasi merupakan jumlah dari Investasi Langsung dan Investasi Tidak Langsung. Investasi Langsung meliputi biaya pembelian peralatan, pemasangan alat, alat instrumentasi dan control, system pemipaan, peralatan listrik, pembelian tanah, bangunan dan fasilitas lainnya. Sedangkan Investasi Tidak Langsung meliputi engineering dan supervisi, biaya konstruksi dan kontingensi. Besarnya Modal Tetap adalah sebesar Rp 5.800.638.619,- Modal Kerja. Modal Kerja menunjukkan modal awal yang dibutuhkan untuk menjalankan pabrik sesuai dengan rencana produksi, antara lain uang muka, biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, biaya overhead. Besarnya Modal Kerja adalah sebesar Rp 24.176.887.927,- Dana investasi dari proyek ini tidak sepenuhnya berasal dari modal sendiri, tetapi memanfaatkan pinjaman bank. Angsuran pinjaman diasumsikan sama untuk setiap tahunnya dan dibayar selama 10 tahun. Besarnya pinjaman bank adalah Rp. 15,867,412,756,- dan besarnya modal sendiri adalah Rp 10.578.275.171, - 4.7.2 Biaya Produksi Biaya produksi setiap tahun meliputi biaya produksi langsung, biaya produksi tidak langsung, biaya produksi tetap dan general expense. Biaya produksi langsung meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, supervise, pemeliharaan, plant supplies, utilitas. Biaya produksi tidak langsung meliputi biaya laboratorium, payroll overhead, pengemasan. Biaya produksi tetap meliputi pajak bumi dan bangunan, asuransi, dan penyusutan. General expense meliputi