Prosedur  Penentuan warna pada tabung APHA

 Sampel FAHLIXBO72M,  Sampel FAH2B-10DS.  Oil thermal  Kalium heksakholoroplatina IV  Kobalt II klorida heksahidrat  HCl p  Air destilasi

3.2. Prosedur  Penentuan warna pada tabung APHA

Larutan apha adalah larutan buatan yang dapat menentukkan warna dari produk yang cair sempurna dan jernih dengan membandingkan terhadap larutan standar buatan. Dimana larutan apha ini terdiri dari 5 standar larutan apha sampai 500 standar larutan apha. Prosedur kerja: - Pembuatan larutan standar apha 500. Ditimbang sebanyak 1 g Kobalt II klorida heksahidrat CoCl 2. 6H 2 O dan 1,245g Kalium heksakloroplatina IV K 2 PtCl 6 dilarutkan dalam air destilat secukupnya. Kemudian ditambahkan 100 ml HClp dan diencerkan hingga 1L dengan air destilat didalam labu takar 1000 ml. Larutan standar warna apha ini terdiri dari dari 5, 10, 15, 20, 25, 30, 40,50, 60, 70, 80, 90, 100, 120, 130, 140, 150, 160, 180, 200, 220, 240, 260, 280, 300, 350, 400, 450, dan 500. - Untuk pembuatan warna standar apha 5 Universitas Sumatera Utara Dipipet 1 ml larutan warna apha 500 kemudian dimasukkan kedalam labu takar 100 ml kemudian diencerkan sampai garis batas. Larutan ini mengandung larutan apha 5. - Untuk pembuatan warna standar apha 90 Dipipet 18 ml larutan warna apha 500 kemudian dimasukkan kedalam labu takar 100 ml kemudian diencerkan sampai garis batas. Larutan ini mengandung larutan apha 90. - Untuk pembuatan warna standar apha 200 Dipipet 40 ml larutan warna apha 500 kemudian dimasukkan kedalam labu takar 100 ml kemudian diencerkan sampai garis batas. Larutan ini mengandung larutan apha 90 .  Penentuan stabilitas panas heat stability Dihidupkan penangas minyak oil bath, kemudian dinaikkan temperatur oil bath hingga 205 o C selama ± 2 jam dan pertahankan pada kondisi ini. Jika sampel yang akan dianalisa tidak cair pada suhu kamar, maka cairkan terlebih dahulu diatas penangas air water bath pada temperatur yang tidak lebih dari 10 o C diatas titer testnya. Kemudian diisi tabung nessler yang kering dengan sampel FAH dengan kode 2B-01DS kedalaman 5 inci dan dimasukkan kedalam oil bath. Lalu diatur permukaan oil bath 5,5 inci dari dasar tabung. Kemudian diatur waktunya selama ± 2 jam. Kemudian, diangkat dari oil bath dan dibersihkan. Kemudian didinginkan hangat-hangat hingga suhu turun menjadi 70 o C. Kemudian diukur dengan menggunakan alat kolorimeter dan dicatat nilainya. Lalu dikonversikan ke warna apha dan dicatat hasilnya. Dilakukan perlakuan yang Universitas Sumatera Utara sama untuk sampel FAH dengan kode 2B-03DS, sampel FAH dengan kode 2B-14DS, sampel FAH dengan kode LIXBO72M dan sampel FAH dengan kode 2B-10DS.  Penentuan warna dengan alat Kolorimeter OME – 2000 Nippon Denshoku Dihidupkan alat kolorimeter selama ± 15 menit agar stabil. Setelah itu, akan muncul pada layar monitor keterangan stabil. Kemudian tekan OK. Setelah itu gelas cell diambil dari dalam alat kolorimeter, kemudian diisi dengan aquades. Kemudian masukkan gelas cell kedalam alat alat kolorimeter. lalu tekan ‘S-Adj’ hingga alat menunjukkan ‘S- adj OK’. Kemudian diangkat lalu dimasukkan sampel FAH2B-01DS yang akan diukur warnanya, lalu tekan tombol ‘start’ . Setelah diproses akan muncul hasilnya. Lalu tekan Print Out untuk mencetak hasil analisa tersebut. Dilakukan perlakuan yang sama untuk sampel FAH dengan kode 2B-03DS, sampel FAH dengan kode 2B-14DS, sampel FAH dengan kode LIXBO72M dan sampel FAH dengan kode 2B- 10DS. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Analisa