19
2.1.2. Gaya Kepemimpinan
Menurut Nawawi 2002:27 Gaya kepemimpinan terdiri dari: a.
Otoriter Kepemimpinan ini dilaksanakan dengan kekuasaan berada di tangan satu
orang atau sekelompok kecil orang, yang diantara mereka selalu ada seseorang yang menempatkan diri sebagai orang yang paling berkuasa. Seorang pemimpin
yang otoriter menganggap bahwa semua kewajiban untuk mengambil keputusan, untuk menjalankan tindakan, dan untuk mengarahkan, memberi motivasi dan
mengawasi bawahannya terpusat di tangannya. Seorang pemimpin yang otoriter mengawasi pelaksanaan pekerjaan dengan maksud untuk meminimumkan
penyimpangan dari arah yang ia berikan. b. Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya yang menempatkan manusia sebagai faktor terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan
mengutamakan orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi. Dasar dari gaya kepemimpinan demokratis ini adalah pengakuan dan penerimaan bahwa
manusia merupakan mahluk yang memiliki harkat dan martabat yang mulia dengan hak asasi yang sama.
c. Paternalistis Kepemimpinan paternalistis menitikberatkan pengaruh yang sifatnya
sebagai seorang bapak dalam hubungan-hubungan antara pemimpin dan kelompok, dan diwujudkan dalam bentuk asuhan yang waspada demi
Universitas Sumatera Utara
20
kesejahteraan para pengikutnya. Maksudnya adalah untuk memberi perlindungan dan bimbingan.
d. Kharismatik Para pemimpin kharismatik bergantung pada kepribadian, kualitas pemberi
semangat serta “aura”nya. Mereka adalah pemimpin yang visioner, memiliki orientasi prestasi pengambil resiko yang penuh perhitungan dan juga merupakan
komunikator yang baik. e. Bebas
Tipe kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggora organisasinya mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus
diri masing-masing. Sehingga pemimpin hanya memberi sedikit pengarahan atau petunjuk dalam merealisasikan tugas pokok masing-masing sebagai bagian dari
tugas pokok organisasi.
2.1.3. Indikator Kepemimpinan
Menurut Davis dalam Thoha 2010:33 terdapat beberapa sifat umum yang mempengaruhi keberhasilan kepemimpinan,yaitu: kecerdasan, kedewasaan
hubungan sosial, dan motivasi diri. Kecerdasan X
1
adalah kemampuan sesorang yang mencakup kebijakan, pemikiran kreatif dan daya pikir. Kedewasaan
hubungan sosial X
2
merupakan kemampuan seorang dalam mengakui harga diri,mengakui martabat orang lain, perhatian yang tinggi dan berorientasi pada
bawahan. Motivasi diri
X3
merupakan kemampuan seseorang dalam bertanggung jawab dan keinginan untuk menjadi lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
21
2.1.4 . Wanita dan Kepemimpinan