43
gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik yaitu:
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Menurut Situmorang dan Lufti 2011, uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada regresi linear berganda. Ada
beberapa kriteria asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah Gujarati, 1995: 1.
Memiliki distribusi normal, 2.
Tidak terjadi Multikolinieritas antar variabel independen, 3.
Tidak terjadi Heteroskedastisitas atau varian variabel penggangu yang konstan Homoskedastisitas,
4. Tidak terjadi Autokorelasi antar residual setiap variabel independen.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kalau nilai residual
tidak mengikuti distribusi normal, uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Ghozali, 2005. Menurut Ghozali 2005, “cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik”
Universitas Sumatera Utara
44
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dan grafik dengan melihat histogram dari residualnya”. Dasar
pengambilan keputusannya adalah: 1 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2 Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan data berdistribusi normal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah ada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka
terdapat problem multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mengetahui gejala multikolinieritas
dapat ditunjukkan dengan Tolerance Value 0,1 dan Variance Inflating Factor VIF 5.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, maka
dikatakan ada homokedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama, maka dikatakan terjadi heteroskedastisitas Situmorang dan Lufti, 2011
Universitas Sumatera Utara
45
Menurut Situmorang dan Lufti 2011, criteria pengambilan keputusan dengan menggunakan uji glejser, yakni jika nilai signifikan 5 maka tidak
mengalami gangguan heteroskedastisitas.
3.10.3 Metode Analisis Statistik