29
bahwa kepemimpinan perempuan variabel bebas berpengaruh secara signifikan nyata terhadap kualitas akademik variabel terikat pada Akper Darmo Medan.
Sugeng 2004 melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap Guru Terhadap Pekerjaan dengan
Kompetensi Profesional Guru Matematika SMP Negeri di Kabupaten Pandeglang” bertujuan untuk memperoleh informasi tentang hubungan antara
kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional guru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
hubungan positif yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi profesional guru matematika SMP
Negeri di Kabupaten Pandeglang.
2.4 Kerangka Konseptual
Pemikiran mengenai pria jauh lebih baik daripada wanita telah berkembang sejak zaman dahulu. Terbukti dari pengalaman yang ada seperti hak
untuk bersekolah akan diutamakan untuk diberikan kepada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Sejarah zaman dulu inilah yang akhirnya
menanamkan buah pemikiran bahwa wanita tidak mampu memimpin hal yang lebih besar lagi. Selain itu, pemimpin wanita juga sering dikatakan lemah dalam
pengambilan keputusan, lebih sering ragu-ragu dan tidak tegas. Hal-hal seperti ini yang membuat wanita jarang diangkat menjadi pemimpin dalam sebuah organisasi
dan cenderung mempunyai jenjang karir yang tidak jelas. Menurut Davis dalam Thoha 2010:33 terdapat beberapa sifat umum yang
mempengaruhi keberhasilan kepemimpinan, yaitu: kecerdasan, kedewasaan
Universitas Sumatera Utara
30
hubungan sosial dan motivasi diri. Sifat dasar kepemimpinan menurut Thoha 2010:64 dalam hubungannya dengan perilaku pemimpin ini, ada dua hal yang
biasanya dilakukan oleh pemimpin terhadap bawahannya, yaitu perilaku mengarahkan dan perilaku mendukung. Perilaku mengarahkan dapat dirumuskan
sebagai sejauh mana seorang pemimpin melibatkan diri dalam komunikasi satu arah. Perilaku mendukung adalah sejauh mana seorang pemimpin melibatkan diri
dalam komunikasi dua arah, misalnya mendengar, menyediakan dukungan dan dorongan, memudahkan interaksi, dan melibatkan para pengikut dalam
pengambilan keputusan. Gaya kepemimpinan seperti ini merupakan norma yang digunakan sewaktu mencoba mempengaruhi perilaku orang lain.
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya, Prabu2001:67. Kinerja dilihat dari tujuh indikator yaitu
tujuan, standar, umpan balik, alat dan sarana, kompetensi, motif dan peluang. Widodo,2007:101. Berdasarkan uraian tersebut, maka dibuat kerangka
konseptual sebagai berikut:
Sifat Kepemimpinan
Sumber: Miftah Thoha 2010:33, A. Anwar Prabu 2001:67 diolah
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Kecerdasan X1
Kedewasaan hubungan sosial
X2 Motivasi diri
X3 Kinerja
Y
Universitas Sumatera Utara
31
2.5 Hipotesis