. Wanita dan Kepemimpinan Peningkatan Perempuan Sebagai Pemimpin Perbedaan Pemimpin Wanita Dan Pemimpin Pria

21

2.1.4 . Wanita dan Kepemimpinan

kebanyakan wanita melihat dirinyasebagai seseorang yang ragu, bimbang, bingung akan tujuan-tujuan mereka dalam hidup, dan menunggu dipilih atau disadari keberadaannya oleh pria. Mereka tidak suka mengambil risiko dan mereka menjadi gelisah dalam situasi di mana mereka tidak mengetahui banyak hal. Jika demikian, bagaimana bisawanita menjadi pemimpin? Sifat-sifat seperti itu bertentangan dengan sifat yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin seseorang yang bertanggung jawab, menetapkan tujuan, mengambil risiko,dan membuat keputusan. Oleh karena itu, wanita dapat menjadi pemimpin mungkin karena merekadididik dengan cara yang berbeda atau mereka mengenali potensi kepemimpinan yang ada dan telah belajar untuk memimpin.

2.1.5. Peningkatan Perempuan Sebagai Pemimpin

Menurut Murniati 2004: 63, usaha yang harus dilakukan untuk meningkatkan peran perempuan sebagai pemimpin adalah: 1. Perempuan harus menyadari bahwa dirinya adalah manusia yang bermartabat dan haknya sama dengan manusia laki-laki. 2. Perempuan perlu menyadari dan memahami pengaruh struktur kebudayaan patriarkhi terhadap laki-laki. 3. Perempuan meningkatkan dirinya menjadi androgynous manager. Untuk mencapai hal tersebut, yang perlu diperhatikan adalah: Universitas Sumatera Utara 22 a. Mengembangkan kualifikasi manajer seperti keberanian memasuki persaingan sehat, percaya diri, objektif dalam berpikir, agresif, ulet, berambisi, berani bertanggung jawab dan mau menanggung resiko. b. Meningkatkan keterampilan dalam analisis dan penyelesaian masalah dalam kaitannya untuk meningkatkan keterampilan mengambil keputusan. c. Membiasakan diri dalam memimpin dan melakukan proses pengelolaan aksi-relfeksi-perencanaan dan seterusnya sehingga dapat menemukan model pengelolaan yang makin berdasarkan pengalaman dan direfleksi terus menerus.

2.1.6. Perbedaan Pemimpin Wanita Dan Pemimpin Pria

Menurut Robbin 2001:35, memang ada kecendrungan perbedaan dalam gaya kepemimpinan antara wanita dan laki-laki karena sifatnya. Perbedaan antara wanita dan laki-laki adalah bahwa wanita memiliki gaya kepemimpinan yang lebih demokratis. Mereka mendorong partisipasi, berbagai kekuasaan dan informasi, dan mencoba untuk meningkatkan “kemanfaatan” bagi pengikutnya. Mereka cenderung memimpin melalui pelibatan atau pemberdayaan dan mendasarkan pada kharisma, keahlian, kontak, dan keahlian interpersonal dalam mempengaruhi orang lain. Sedangkan laki-laki merasa lebih nyaman dengan gaya yang bersifat directive menekankan pada cara-cara yang bersifat perintah. Mereka lebih mendasarkan pada jabatan otoritas formal sebagai dasar baginya untuk melakukan pengaruhnya. Perbedaan yang dapat dilihat selanjutnya adalah bagaimana wanita dan laki-laki berkomunikasi. Bahwa wanita menekankan pada Universitas Sumatera Utara 23 hubungan keakraban, sedangkan laki-laki berbicara dan menekankan status dan kemandirian.

2.1.7. Persamaan antara pemimpin wanita dan laki-laki