52 6-10 tahun
25 57.9
10 tahun 10
22.7 Total
44 100.0
Pada Tabel 4.5, menunjukkan bahwa responden dominan memiliki masa kerja 6-10 tahun sebanyak 25 orang atau sebesar 57,9. Responden memiliki
masa kerja 1-5 tahun sebanyak 9 orang atau sebesar 20,4 dan responden memiliki masa kerja diatas 10 tahun sebanyak 10 orang atau sebesar 22,7.
Semakin lama seseorang bekerja bisa berbagi dengan para guru lain baik pengalaman maupun kedewasaan dalam bekerja.
4.4.2 Analisis Variabel
Kuisioner yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert dengan tanggapan responden sebagai berikut :
Sangat Setuju SS : dengan skor 5
Setuju S : dengan skor 4
Kurang Setuju KS : dengan skor 3
Tidak Setuju TS : dengan skor 2
Sangat Tidak Setuju STS : dengan skor 1 Setiap pertanyaan memiliki rata-rata skor dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Bobot interval 1-2 dinyatakan buruk
b. Bobot interval 2-3 dinyatakan kurang baik
c. Bobot interval 3-4 dinyatakan cukup baik
d. Bobot interval 4-5 dinyatakan baik
e. Bobot interval 5 dinyatakan sangat baik
4.4.2.1 Deskriptif Variabel Kecerdasan sebagai Variabel X
1
Tabel 4.6
Universitas Sumatera Utara
53
Distribusi Pendapat Responden terhadap Variabel kecerdasan Jawaban
Responden Item No.
Frekuensi Responden Rata-
rata skor
SS S
KS TS
STS N
N N N N
1 26 59.1 18 40.9 0 0
0 0 0 0
4.59
2 20 45.5 21 47.7 3 6.8 0 0
0 0
4.39
3
30 68.2 12 27.3 0 2 4.5 0 0
4.59
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Hasil jawaban kuisioner yang diperoleh dari 44 orang responden untuk variabel kecerdasan pada Tabel 4.6 sebagai berikut :
a. Pada pertanyaan petama kepala sekolah memberikan ide-ide kreatif
menyangkut permasalahan yang timbul sebanyak 26 orang atau 59,1 sangat setuju, 18 orang atau 40,9 setuju. Hal ini disebabkan para guru
merasa kepala sekolah dapat memberikan ide kreatif dalam memecahkan masalah. Nilai rata-rata skor sebesar 4,59 yang berarti dalam keadaan baik.
b. Pada pertanyaan kedua kepala sekolah dapat mengidentifikasi penyebab
terjadinya masalah sebanyak 20 orang atau 45,5 sangat setuju, 21 orang atau 47,7 setuju dan 3 orang atau 6,8 kurang setuju. Hal ini disebabkan
para guru merasa kepala sekolah mempunyai kemampuan melihat akar dari permasahan yang muncul, tetapi masih ada sebagian kecil para guru yang
merasa belum mampu. Nilai rata-rata skor sebesar 4,39 yang berarti dalam keadaan baik.
c. Pada pertanyaan ketiga kepala sekolah memberi bimbingan yang diperlukan
kepada para para guru untuk melalkukan pekerjaan yang ditugaskan sebanyak 30 orang atau 68,2 sangat setuju, 12 orang atau 27,3 setuju dan
2 orang atau 4,5 kurang setuju. Hal ini disebabkan para guru merasa kepala sekolah telah berperan dalam memberikan bimbingan dan arahan
Universitas Sumatera Utara
54
kepada mereka. Nilai rata-rata skor sebesar 4,59 yang berarti dalam keadaan
baik.
4.4.2.2 Deskriptif Variabel Hubungan Sosial sebagai Variabel X
2
Tabel 4.7 Distribusi Pendapat Responden terhadap Variabel Hubungan Sosial
Jawaban Responden
Item No. Frekuensi Responden
Rata- rata
skor SS
S KS
TS STS
N N
N N N 1
31 70.5 13 29.5 0 0 0 0
0 0
4.70
2
18 40.9 23 52.3 0 3 6.8 0 0
4.27
3 18 40.9 21 47.7 3 6.8 2 4.5 0 0
4.25
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Hasil jawaban kuisioner yang diperoleh dari 44 orang responden untuk variabel hubungan sosial pada Tabel 4.7 sebagai berikut :
a. Pada pertanyaan petama kepala sekolah dekat dengan para para guru dalam
hubungan kerja sebanyak 31 orang atau 70,5 sangat setuju, 13 orang atau 29,5 setuju. Hal ini disebabkan para guru merasa memiliki hubungan yang
dekat dengan kepala sekolah. Nilai rata-rata skor sebesar 4,70 yang berarti dalam keadaan baik.
b. Pada pertanyaan kedua kepala sekolah senang menerima kritik dari para para
guru sebanyak 18 orang atau 40,9 sangat setuju, 23 orang atau 52,3 setuju dan 3 orang atau 6,8. Hal ini disebabkan para guru merasa kepala
sekolah memiliki sikap yang baik dalam menerima kritikan. Nilai rata-rata skor sebesar 4,27 yang berarti dalam keadaan baik.
c. Pada pertanyaan ketiga kepala sekolah melibatkan para para guru dalam
pengambilan keputusan sebanyak 18 orang atau 40,9 sangat setuju, 21 orang atau 47,7 setuju, 3 orang atau 6,8 kurang setuju dan 2 orang atau
Universitas Sumatera Utara
55
4,5 tidak setuju. Hal ini disebabkan para guru merasa selalu dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Nilai rata-rata skor sebesar 4,25 yang berarti
dalam keadaan baik.
4.4.2.3 Deskriptif Variabel Motivasi Diri sebagai Variabel X
3
Tabel 4.8 Distribusi Pendapat Responden terhadap Variabel Motivasi Diri
Jawaban Responden
Item No. Frekuensi Responden
Rata- rata
skor SS
S KS
TS STS
N N
N N N 1
19 43.2 25 56.8 0 0 0
0 0
4.43
2 23 52.3 21 47.7 0 0
0 0 0 0
4.52
3 29 65.9 14 31.8 1 2.3 0 0
0 0
4.63
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Hasil jawaban kuisioner yang diperoleh dari 44 orang responden untuk variabel motivasi diri pada Tabel 4.8 sebagai berikut :
a. Pada pertanyaan petama Kepala sekolah memberikan penghargaan
terhadap guru teladan sebanyak 19 orang atau 43,2 sangat setuju dan 25 orang atau 56,8. Hal ini disebabkan para guru merasa kepala sekolah
telah berusaha memberikan apresiasi atas kinerja para guru. Nilai rata-rata skor sebesar 4,43 yang berarti dalam keadaan baik.
b. Pada pertanyaan kedua kepala sekolah memberikan motivasi pada para
guru sebanyak 23 orang atau 52,3 sangat setuju, dan 21 orang atau 47,7 setuju. Hal ini disebabkan para guru merasa sering mendapatkan
motivasi dari kepala sekolah. Nilai rata-rata skor sebesar 4,52 yang berarti
dalam keadaan baik. c.
Pada pertanyaan ketiga kepala sekolah bersifat adil terhadap bawahannya sebanyak 29 orang atau 65,9 sangat setuju, 14 orang atau 31,8 setuju,
Universitas Sumatera Utara
56
dan 1 orang atau 2,3 kurang setuju. Hal ini disebabkan para guru merasa kepala sekolah tidak bertindak diskriminan terhadap para guru. Nilai rata-
rata skor sebesar 4,63 yang berarti dalam keadaan baik.
4.4.2.4 Deskriptif Variabel Kinerja Para guru sebagai Variabel Y Tabel 4.9
Distribusi Pendapat Responden terhadap Variabel Kinerja Para guru Jawaban
Responden Item No.
Frekuensi Responden Rata-
rata skor
SS S
KS TS
STS N
N N
N N 1
22 50.0 20 45.5 2
4.5
0 0 0 0
4.45
2
27 61.4 17 38.6
0 0 0 0
4.61
3
23 52.3 19 43.2 2
4.5
0 0 0 0
4.48
4
9 20.3 29 65.9
6 13.6
0 0 0 0
4.07
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Hasil jawaban kuisioner yang diperoleh dari 44 orang responden untuk variabel kinerja pada Tabel 4.9 sebagai berikut :
a. Pada pertanyaan petama pedoman pengajaran yang Anda miliki
mendukung pelaksanaan mengajar yang baik sebanyak 22 orang atau 50,0 sangat setuju, 20 orang atau 45,5 dan 2 orang atau 4,5 kurang
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pedoman pengajaran yang diterapkan dapat mendukung proses pelaksanakan mengajar yang baik. Nilai rata-rata
skor sebesar 4,45 yang berarti dalam keadaan baik. b.
Pada pertanyaan kedua Anda mengetahui secara jelas deskripsi pekerjaan sebagai para guru sebanyak 27 orang atau 61,4 sangat setuju, dan 17
orang atau 38,6 setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para guru telah memahami dengan jelas pekerjaan mereka masing-masing. Nilai rata-rata
skor sebesar 4,61 yang berarti dalam keadaan baik.
Universitas Sumatera Utara
57
c. Pada pertanyaan ketiga evaluasi terhadap pelaksanaan mengajar
memberikan peningkatan terhadap kualitas Anda mengajar sebanyak 23 orang atau 52,3 sangat setuju, 19 orang atau 42,2 setuju, dan 2 orang
atau 4,5 kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa evaluasi sangat diperlukan dalam peningkatan kualitas para guru dalam mengajar. Nilai
rata-rata skor sebesar 4,48 yang berarti dalam keadaan baik.
d. Pada pertanyaan keempat Sarana dan prasarana belajar yang dimiliki
sekolah Anda telah memadai untuk tercapainya proses belajar mengajar yang baik sebanyak 9 orang atau 20,3 sangat setuju, 29 orang atau
65,9 setuju, dan 6 orang atau 13,6 kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana disekolah telah memadai dalam meningkatkan
kualitas pendidikan disekolah tersebut. Nilai rata-rata skor sebesar 4,07
yang berarti dalam keadaan baik. 4.4.3 Pengujian Asumsi Klasik
Untuk menghasilkan suatu analisis data yang akurat, suatu persamaan regresi sebaiknya terbebas dari asumsi-asumsi klasik yang harus dipenuhi antara
lain terbebas dari normalitas, multikoliniaritas, heterokedastisitas dan autokorelasi.
4.4.3.1 Uji Normalitas
Pada penelitian ini uji normalitas akan dideteksi melalui pendekatan grafik dan uji one-Sample Kolmogorov-Smirnov K-S test.
Gambar 4.1
Universitas Sumatera Utara
58
Dari pola grafik pada Gambar 4.1 dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan menunjukkan indikasi mendekati normal. Dasar pengambilan
keputusan ini didasari oleh pendapat santoso 2000, yaitu : a. Jika data menyebar di sekiar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal,
maka Model Regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis
diagonal, maka model tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.2 Diagram Histogram
Universitas Sumatera Utara
59
Pada Gambar 4.2, grafik histogram di atas tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kinerja terdistribusi normal.
Pada uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov K-S Test didapat nilai Asymp.Sig 2-tailed adalah 0,141 dan di atas nilai signifikan 0,05, dengan kata
lain variabel residual terdistribusi normal. Sedangkan kormogorov-smirnov Z lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan
distribusi empiric atau dengan kata lain data terdistribusi normal. Dapat dilihat pada Tabel 4.10 :
Tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 44
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.15049720
Most Extreme Differences
Absolute .133
Positive .133
Negative -.087
Universitas Sumatera Utara
60
Kolmogorov-Smirnov Z 1.151
Asymp. Sig. 2-tailed .141
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
4.4.3.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah ada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka
terdapat problem multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mengetahui gejala multikolinieritas
dapat ditunjukkan dengan Tolerance Value 0,1 dan Variance Inflating Factor VIF 10.
Hasil pengujian multikolinieritas data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.11 :
Tabel 4.11 Colliniearity Statistic Tolerance VIF
Model Tolerance
VIF 1
Constant Hubungan Sosial
.545 1.834
Motivasi Diri .492
2.032 Kecerdasan
.492 2.034
a Dependent Variabel: Kinerja Para guru
Dari Tabel 4.11 terlihat variabel independen yaitu : Kecerdasan, Hubungan Sosial dan Motivasi Diri ternyata VIF 10, dan nilai tolerance semuanya 0,1
Situmorang,2011. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas.
Universitas Sumatera Utara
61
4.4.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika vrians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
62
Pada Gambar 4.3 uji heteroskedastisitas terlihat titik-titik menyebar secara acar, dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di
atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai
untuk prediksi pengaruh struktur modal berdasarkan masukan dari variabel independennya Santoso.
4.4.4 Analisis Regresi Linear Berganda