Klasifikasi Lansia Teori Penuaan

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Lanjut Usia

1. Definisi Lansia

Menua menjadi tua= aging adalah suatu proses meghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas termasuk infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita Darmojo, 2009. Menurut Setianto 2004 dalam Efendi dan Makhfudli 2009, seseorang dikatakan lanjut usia apabila usianya 65 tahun keatas. Lanjut usia bukanlah penyakit, namun suatu kelanjutan dari proses kehidupan dengan ditandai penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan kebutuhan lingkungan Pudjiastuti, 2003 dalam Efendi dan Makhfudli, 2009. Usia lanjut dapat dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada kehidupan manusia Keliat, 1999 dalam Maryam dkk, 2008. Sedangkan menurut pasal 1 ayat 2, 3, 4 UU No. 13 Tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai lebih dari 60 tahun.

2. Klasifikasi Lansia

Badan Kesehatan Dunia WHO dalam menkes RI mempunyai batasan usia lanjut sebagai berikut: middle young elderly usia antara 45-59 tahun, elderly usia antara 60-74 tahun, old usia 75-90 tahun dan dikatakan very old berusia diatas 90 tahun. Sedangkan menurut Notoatmojo 2007, lanjut usia dibagi menjadi empat kelompok, kelompok dalam masa virilitas yaitu masa persiapan usia lanjut yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa 45-54 tahun, kelompok lanjut usia dini yaitu kelompok yang baru memasuki lanjut usia 55-64 tahun, kelompok lanjut usia 65 tahun keatas, dan kelompok lanjut usia risiko tinggi yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun. B. Perubahan – Perubahan Pada Lanjut Usia

1. Teori Penuaan

Penuaan adalah normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu. Teori- teori ini menjelaskan bagaimana dan mengapa penuan terjadi. Biasanya dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu teori biologis dan teori psikososial Stanley dan Beare, 2007.

a. Teori Biologis

Teori biologis ini menjelaskan proses fisik penuaan, termasuk perubahan fungsi dan struktur, pengembangan, panjang usia dan kematian. 1 Teori Genetika Teori sebab-akibat menjelaskan bahwa penuaan terutama dipengaruhi oleh pembentukan gen dan dampak lingkungan pada pembentukan kode genetik. Menurut teori genetika, penuaan adalah suatu proses yang secara tidak sadar diwariskan yang berjalan dari waktu ke waktu untuk mengubah sel atau struktur jaringan. 2 Teori Wear-And-Tear Teori Wear-And-Tear Dipakai dan Rusak mengusulkan bahwa akumulasi sampah metabolik atau zat nutrisi dapat merusak sintesis DNA, sehingga mendorong malfungsi molekular dan akhirnya malfungsi organ tubuh. 3 Teori Imunitas Teori ini menggambarkan tentang kemunduran dalam sistem imun yang berhubungan dengan sistem penuaan. Ketika seseorang bertambah tua, pertahanan mereka terhadap organisme asing mengalami penurunan, sehingga mereka lebih rentan untuk menderita berbagai penyakit seperti kanker dan infeksi. 4 Teori Neuroendokrin Penuaan terjadi karena adanya suatu perlambatan dalam sekresi hormon tertentu yang mempunyai suatu dampak pada reaksi yang diatur oleh sistem saraf. Hal ini lebih jelas ditunujukkan dalam kelenjar hipofisis, tiroid, adrenal, dan reproduksi. 5 Riwayat Lingkungan Menurut terori ini, fator-faktor didalam lingkungan misalnya karsinogen dari industri, cahaya matahari, trauma dan infeksi dapat membawa perubahan dalam proses penuaan. Walaupun faktor ini diketahui memepercepat proses penuaan namun, ini adalah dampak sekunder dan bukan merupakan faktor utama dalam penuaan.

b. Teori Psikososiologis

1 Teori kepribadian Teori kepribadian menyebutkan aspek-aspek pertumbuhan psikologis tanpa menggambarkan harapan atau tugas spesifik lanjut usia. 2 Teori Tugas Perkembangan Tugas perkembangan lanjut usia menurut Erickson mampu melihat kehidupan sesorang sebagai kehidupan yang dijalani dengan integritas. Pada kondisi tidak adanya pencapaian kehidupan yang baik, maka lansia akan disibukkan dengan rasa penyesalan dan putus asa. 3 Teori Disengagement Teori disengagement teori pemutusan hubungan, dikembangkan pertama kali pada awal tahun 1960-an, menggambarkan proses penarikan diri oleh lansia dari peran bermasayarakat dan tanggung jawabnya.

C. Tidur

Menurut Potter dan Perry 2012, tidur merupakan suatu keadaan yang berulang – ulang, perubahan status kesadaran yang terjadi selama periode tertentu. Jika orang memperoleh tidur yang cukup, mereka merasa tenaganya pulih. Beberapa penelitian menyatakan bahwa pulihnya tenaga setelah tidur menunjukkan bahwa tidur memberikan waktu untuk perbaikan dan penyembuhan sistem tubuh untuk periode keterjagaan yang berikutnya.

1. Fisiologi Tidur