1.6.1. Konsep Politik Pembangunan
Politik pembangunan dapat didesain atau dibuat oleh Negara. Ditinjau dari konsepnya, politik banyak mengartikan sebagai sebuah perebutan kekuasaan
seperti pengertian politik yang diberikan Hans J. Morgenthau dengan istilah The Stuggle For Power yakni perjuangan untuk mendapatkan kekuasaan
11
. Politik itu dalam hubungan ini adalah perjuangan untuk mendapatkan kekuasaan,
mengontrol kekuasaan, serta bagaimana menggunakan kekuasaan. Namun terlepas dari sinisme akan politik dan perebutan kekuasaan, politik sesungguhnya
merupakan cara atau strategi untuk meraih kekuasaan dan dengan itu ia dapat mengimplementasikan ide, gagsan atau ideologi perjuangan baik secara individu,
kelompok atau negara
12
Pembangunan menjadi bahan kajian berbagai ilmu disiplin setelah “Perang Dingin” dengan lahirnya banyak negara baru yang semula negara jajahan.
.
Sama dengan konsep politik, pembangunan juga merupakan suatu konsep yang masih diperdebatkan dan banyak menuai kritik.Pembangunan adalah
perubahan kearah kondisi yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana.Dalam kata pembangunan, hal yang sangat pokok yaitu adanya hakikat
membangun, yang berlawanan dengan merusak.Oleh karena itu, perubahan ke arah yang lebih baik seperti yang diinginkan dan dengan terencana, harus
mengoptimalkan sumberdaya yang tersedia dan mengembangkan potensi yang ada.
11
Hans J. Morgenthau. Politics Among Nations, The Struggle For Power and Peace, New York: Alfred A. Knopf, 1959, hal 25
12
Warjio, Ph.D. Politik Pembangunan Islam, Pemikiran dan Implementasi, Medan: Perdana Publishing, 2013, hal 70-71
Pembangunan dipahami sebagai kata benda netral yang digunakan untuk menjelaskan proses dan usaha untuk meningkatkan ekonomi, politik, budaya,
infrastruktur masyarakat. Dengan pengertian ini, pembangunan disejajarkan dengan kata perubahan sosial. Namun demikian pembangunan juga merupakan
satu discourse, suatu pendirian, atau suatu paham atau ideologi tertentu tentang perubahan sosial.
Konsep pembangunan banyak dipahami sebagai sebuah tahap demi tahap menuju “ modernitas “. Modernitas itu tercermin dalam bentuk kemajuan
teknologi dan ekonomi seperti yang dilakukan oleh negara-negara industri maju. Konsep pembangunan sebagai sebuah bentuk modernitas dan adopsi dari “
pengalaman Barat” melalui Revolusi Industri. Sedangkan konsep pembangunan di Dunia Ketiga dipahami sebagi perbaikan umum dalam standard hidup.
Pembangunan juga dipahami sebagai sarana memperkuat negara, terutama melalui proses industrialisasi yang mengikuti pola yang beragam dari suatu negara-ke
negara lainnya. Dalam pembangunan peran pemerintah menjadi subjek utama yang
memperlakukan rakyat sebagai objek, penerima dan bahkan partisipasi pembangunan.Dalam pembahasan mengenai paradigma yang mencari jalan ke
arah pembangunan yang berkeadilan perlu diketengahkan teori pembangunan yang berpusat pada rakyat. Paradigma ini memberi peran kepada individu bukan
sebagai obyek, melainkan sebagai pelaku yang menetapkan tujuan, mengendalikan, mengendalikan sumber daya, dan mengarahkan proses yang
mempengaruhi kehidupannya. Pembangunan yang berpusat pada rakyat menghargai dan mempertimbangkan prakarsa rakyat dan kekhususan setempat.
Menurut Todaro, pembangunan adalah sebuah proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur social, sikap-sikap
masyarakat dan institusi nasional, disaping tetap mengejar akselerasi, perrtumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan
kemiskinan. Pembangunan juga diartikan sebagai suatu proses perubahan sosial dengan partisipasi yang luas dalam suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk
mencapai kemajuan social dan material termasuk bertambah besarnya keadilan, kebebasan dan kualitas yang dihargai untuk mayoritas rakyat melalui kontrol
yang lebih besar yang mereka peroleh terhadap lingkungan mereka. Dengan demikian konsep politik dan konsep pembangunan memiliki arti
dan implementasi tersendiri. Jika kemudian konsep ini digabungkan maka akan menjadi sebuah konsep baru yang disebut dengan Politik Pembangunan. Politik
pembangunan adalah suatu terminologi yang merupakan gabungan antara konsep politik dan pembangunan.Politik pembangunan umumnya akan terkait dengan
grand desain atau grand strategi cara, arah sebuah bangsa dalam mewujudkan visi, misi, dan program-program pembangunan yang akan ditempuhnya. Dalam
strategi atau desain tersebut harus jelas fokus dan tujuan utamanya.Negara Indonesia fokus politik pembangunan yang harus diwujudkan, tentu tidak boleh
terlepas kaitannya dengan tujuan negara sebagaimana yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
Penetapan fokus semacam ini, tentu merupakan sebuah upaya untuk melakukan “pensiasatan” terhadap terjelmanya suatu kehidupan berbangsa,
bernegara dan bermasyarakat agar sejalan dengan cita-cita bangsa dan tujuan negara itu sendiri. Dengan demikian secara singkat dapat dikemukakan bahwa
yang dimaksud dengan “politik pembangunan” adalah sebuah upaya, langkah atau strategi yang dilaksanakan oleh suatu bangsa guna mewujudkan cita-cita yang
ingin diraihnya, sesuai dengan nilai-nilai idealisme, nasionalisme dan patriotisme yang dikandungnya.
Politik pembangunan sebagai sebuah pedoman dalam pembangunan nasional memerlukan keterpaduan tata nilai, struktur, dan proses. Keterpaduan
tersebut merupakan himpunan usaha untuk mencapai efisiensi, daya guna, dan hasil guna sebesar mungkin dalam penggunaan sumber dana dan daya nasional
guna mewujudkan tujuan nasional. Karena itu sangat memerlukan sistem manajemen nasional.Sistem manajemen nasional berfungsi memadukan
penyelenggaraan siklus kegiatan perumusan, pelaksanaan, dan pengendalian pelaksanaan kebijaksanaan. Sistem manajemen nasional memadukan seluruh
upaya manajerial yang melibatkan pengambilan keputusan berkewenangan dalam rangka penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mewujudkan
ketertiban sosial, politik, dan administrasi. Dengan demikian politik pembangunan merupakan political choice dan
didalamnya terkandung strategi.Political choice terhadap beberapa alternatif, menjangkau mulai dari persoalan asas yaitu epistemologi maupun ontologi. Dapat
disimpulkan politik pembangunan bukan saja mengenai cara atau strategi yang hendak dicapai dalam pembangunan tetapi juga pemikiran atau pemikiran yang
termaktub dalam pembangunan dari strategi dan cara yang dijalankan itu
13
13
Warjio, Ibid; hal 72-74
. Pembangunan sebagaimana disebut Moeljarto yang dikutip Warjio, bahwa
pembangunan tidak boleh tidak berbuatan nilai; artinya, pembangunan ingin mewujudkan tipe masyarakat yang lebih baik.
1.6.2. Pemerintahan Daerah