Data spasial Data atribut

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu

Penelitian dilakukan di Laboratorium Analisis Lingkungan dan Pemodelan Spasial Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB untuk kegiatan pengolahan data lapang dan analisis citra, sedangkan untuk pengambilan data sosial ekonomi dan cek lapangan Ground check dilakukan di Kawasan Hutan Adat Lekuk 50 Tumbi Lempur. Penelitian dilakukan selama enam bulan, yaitu pada bulan Mei-Oktober 2010.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang dibutuhkan selama penelitian adalah Global Positioning System GPS, kamera digital, alat tulis, dan seperangkat komputer yang dilengkapi dengan software ARC GIS 9.3 serta ERDAS 9.1. Bahan yang digunakan adalah peta batas Kawasan Hutan Adat Lekuk 50 Tumbi Lempur, citra Landsat TM tahun 1988 dan tahun 2008, data-data mengenai sosial ekonomi masyarakat, serta data mengenai kebijakan pengelolaan Kawasan Hutan Adat Lekuk 50 Tumbi Lempur.

3.3 Jenis dan Teknik Pengambilan Data

3.3.1 Data spasial

Data spasial merupakan data yang bersifat keruangan terdiri dari data citra satelit Landsat TM, peta batas Hutan Adat Lekuk 50 Tumbi Lempur dan peta rupa bumi. Data-data tersebut diperoleh dari Pusat Penelitian Lingkungan Hidup PPLH Institut Pertanian Bogor. Data ini kemudian digunakan untuk menganalisis perubahan penutupan lahan yang terjadi di Hutan Adat Lekuk 50 Tumbi Lempur. Titik lapangan merupakan data yang menyatakan posisi keberadaan sesuatu di permukaan bumi dalam bentuk titik koordinat. Pengambilan data ini dilakukan dengan cara menandakan lokasi yang diambil datanya dan dicatat koordinat lokasi melalui Global Positioning System GPS. Selanjutnya titik lapangan ini digunakan sebagai salah satu bahan dalam interpretasi citra satelit Landsat dengan klasifikasi terbimbing Supervised Classification.

3.3.2 Data atribut

Data atribut adalah data yang berbentuk tulisan atau angka-angka, yang membantu dalam menginterpretasikan citra Landsat. Data ini meliputi data kependudukan, data sosial ekonomi masyarakat, dan data pengelolaan serta penggunaan lahan. Data kependudukan terdiri atas jumlah penduduk, jumlah kepala keluarga, mata pencaharian, pendidikan dan angkatan kerja diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Kerinci. Pengumpulan data mengenai sosial ekonomi masyarakat dan pengelolaan serta penggunaan lahan dilakukan melalui wawancara dengan masyarakat. Data ini dibutuhkan dalam menganalisis tata cara penggunaan lahan oleh masyarakat khususnya pengelolaan hutan. Pengambilan data melalui wawancara menggunakan kuesioner juga dilakukan untuk memperoleh data mengenai persepsi masyarakat dalam mengelola hutan. Jumlah sampel responden yang diambil berdasarkan rumus Slovin Santoso dalam Khalil 2009, yaitu: Keterangan: n : Jumlah sampel yang diinginkan N : Jumlah populasi sampel e : Tingkat kesalahan yaitu 10 3.4 Metode Analisis Penutupan Lahan 3.4.1 Pembuatan peta digital