3.3.4 Pengolahan Peta Tanah
Peta tanah digunakan untuk mendapatkan informasi jenis tanah dan fisiografi atau bentuk wilayah, sehingga dapat terbentuk peta jenis tanah di daerah
penelitian. Peta tanah yang digunakan adalah peta tanah kebun yang sudah ada yang kemudian dibuat digitasi kembali dalam bentuk digital vektor.
3.3.5 Pengolahan Peta Blok Kebun
Peta blok kebun digunakan untuk mendapatkan informasi lokasi dari tiap blok kebun dan tahun tanam kelapa sawit yang berasal dari denah blok kebun.
Peta blok kebun yang digunakan adalah peta bidang blok kebun hasil scanning data batas blok wilayah kebun tahun 2011 yang kemudian dilakukan digitasi
sehingga menjadi bentuk digital vektor. Setelah itu dimasukkan data-data tabularnya berupa informasi batas wilayah, batas wilayah tiap blok, tahun tanam
kelapa sawit dan data produktivitas di tiap blok kebun dari tahun 2005
– 2010.
3.3.6 Analisis Potensi Aliran Permukaan
Potensi aliran permukaan ditentukan dengan manggunakan variabel, yaitu jenis tanah dan kemirngan lereng. Tahapan yang dilakukan dengan sistem
pembobotan skoring yaitu dengan membuat nilai dari setiap variabel dan nilai tersebut dimasukkan ke dalam atribut data. Nilai skor untuk setiap variabel
disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Skor kemiringan lereng dan jenis tanah Kemiringan lereng
Skor Jenis tanah
Skor – 8
1 Latosol Cokelat Kemerahan
1 8 - 15
2 Oksisol
2 15 - 25
3 Podsolik Merah Kuning
3 25
– 40 4
Penentuan potensi aliran permukaan dilakukan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis pada software ArcView GIS 3.3. Selanjutnya
dilakukan perhitungan dengan melakukan perkalian skor kemiringan lereng dengan jenis tanah untuk mendapatkan jumlah skor sehingga dapat ditentukan
kelas potensi aliran permukaan. Dari hasil jumlah skor tersebut kemudian dilakukan pengolahan atribut data secara spasial dalam bentk digital yang diubah
menjadi bentuk vektor berdasarkan kelas potensi aliran yang telah dibuat sehingga didapatkan pola persebaran kelas potensi aliran permukaan. Daerah yang memiliki
tingkat potensi aliran permukaan tinggi akan memiliki jumlah skor yang tinggi, sebaliknya daerah yang memiliki tingkat potensi aliran permukaan rendah akan
memiliki jumlah skor yang rendah. Skor tingkat potensi aliran permukaan disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Skor kelas potensi aliran permukaan Kelas potensi aliran
permukaan Jumlah skor
Tinggi 9
– 12 Sedang
5 – 8
Rendah 1
– 4
3.3.7 Analisis Hidrologi