Identifikasi Masalah Determination of C/N Ratio and development of Bioinsecticide Production by Bacillus thuringiensis Using Tofu waste Cultivation Media

patokan penggandaan skala kriteria dasar tenaga per unit volume dan koefisien transfer oksigen konstan merupakan prosedur umum yang sering dipakai Banks 1979. Kriteria ini menggunakan asumsi bahwa kecepatan agitasi yang optimum dalam pembentukan produk akhir diperoleh dari percobaan skala kecil dan data ini digunakan untuk mendapatkan kecepatan agitasi pada skala besar yang membutuhkan tenaga per unit volume PgV yang sama Wiseman 1977.

1.2 Identifikasi Masalah

Keberhasilan produksi bioinsektisida selain dipengaruhi oleh galur bakterinya, juga dipengaruhi oleh medium dan kondisi fermentasi yang digunakan Dulmage dan Rhodes 1971. Berbagai limbah indutri pertanian seperti ampas tahu dan limbah cair tahu dapat dipakai sebagai media untuk pertumbuhan B. thuringiensis. Menurut Jenie 1994, ditinjau dari komposisi kimianya ampas tahu dapat digunakan sebagai sumber karbon dimana limbah tahu ini mengandung pati 38,74 dan protein 19,69 berat kering. Ampas tahu juga mengandung unsur- unsur mineral makro dan mikro seperti Ca, Fe, Mn, Mg, Cu, Co,dan Zn Sumardi dan Patuan 1983. Kalsium, Fe, Mn dan Cu merupakan komponen yang sangat penting dalam produksi protein kristal. Kultivasi B. thuringiensis pada media yang mengandung garam kalsium menghasilkan peningkatan produksi protein kristal Foda et al. 1985; Sikdar et al. 1991. Dalam pertumbuhannya, B. thuringiensis membutuhkan formulasi rasio karbon dan nitrogen yang sesuai sebagai unsur utama dalam media kultivasi. Unsur-unsur tersebut digunakan untuk memperoleh energi, pembentukan sel dan membantu proses sporulasi Vandekar dan Dulmage 1982. Menurut Scherrer et al. 1972, konsentrasi glukosa pada media kultivasi berpengaruh secara langsung pada ukuran kristal protein dan kandungan endotoksin. Dengan demikian untuk media dan kultur yang berbeda, kebutuhan rasio CN dalam produksi endotoksin juga akan berbeda. Sehingga dalam penelitian ini diperlukan pemilihan komposisi rasio CN terbaik agar diperoleh kristal protein dengan daya toksisitas paling tinggi. Proses penggandaan skala akan mengakibatkan perubahan faktor lingkungan fisik diantaranya penyebaran tenaga dan laju geser sehingga diperlukan penentuan kecepatan aerasi dan agitasi sesuai kapasitas bioreaktor yang akan dipakai. Analisa produk akhir juga perlu dilakukan untuk mengetahui konsistensi produk setelah dilakukan penggandaan skala, meliputi analisa asam amino dan profil protein endotoksin.

1.3 Tujuan Penelitian