diperlukan penentuan kecepatan aerasi dan agitasi sesuai kapasitas bioreaktor yang akan dipakai. Analisa produk akhir juga perlu dilakukan untuk mengetahui
konsistensi produk setelah dilakukan penggandaan skala, meliputi analisa asam amino dan profil protein endotoksin.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Memperoleh galur B. thuringiensis yang bersifat insektisidal pada ulat
Crocidolomia binotalis ulat kubis.
2. Memperoleh rasio CN terbaik dalam kultivasi B. thuringiensis, yaitu formulasi media yang menghasilkan kristal protein dengan toksisitas
paling tinggi. 3. Mengetahui pengaruh pengandaan skala dari erlenmeyer ke bioreaktor 3 L
terhadap parameter kinetika kultivasi, toksisitas dan pola pita protein. 4. Mengetahui pengaruh penggandaan skala menggunakan kriteria PgV dari
3 L ke 40 L terhadap parameter kinetika kultivasi dan toksisitas
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian mencakup : 1.
Karakterisasi media kultivasi dari limbah industri tahu meliputi kadar C, kadar N, kadar air, abu, protein, lemak, serat, kandungan kalsium dan
trace element .
2. Seleksi B. thuringiensis yang menghasilkan daya toksisitas paling tinggi
dengan sumber mikroba berasal dari culture collection dan ulat sutra. 3.
Penentuan CN rasio terbaik pada skala laboratorium 500 ml menggunakan B. thuringiensis yang terpilih dan kondisi kultivasi yang
sesuai untuk pertumbuhannya. 4.
Penerapan kondisi terbaik pada bioreaktor 3 L dan menentukan faktor- faktor lingkungan fisik untuk penggandaan skala pada reaktor 40 L.
5. Karakterisasi bioinsektisida yang dihasilkan meliputi pola protein dan
kandungan asam amino. 6.
Mempelajari kinetika kultivasi pada biorektor 40 L dan menentukan daya toksisitas bioindektisida yang dihasilkan.
1.5 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah: 1.
Daya toksisitas kristal protein dipengaruhi oleh galur dan subspesies B. thuringiensis.
2. Kombinasi rasio CN berpengaruh terhadap pola pita protein dan daya
toksisitas kristal protein yang dihasilkan. 3.
Penggandaan skala produksi bioinsektisida dari skala erlenmeyer ke skala bioreaktor akan memberikan hasil yang sama dalam hal karakteristik
bioinsektisida yang dihasilkan. 4.
Penggandaan skala dari bioreaktor 3 L ke bioreaktor 40 L menggunakan kriteria dasar tenaga per unit volume PgV sama akan menghasil kristal
protein dengan daya toksisitas yang konsisten.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bacillus thuringiensis