Penerapan kondisi terbaik pada bioreaktor 3 L dan 40 L

 Pengukuran pembentukan koloni total Total Plate CountTPC  Pengukuran total gula sisa dengan menggunakan Metode Fenol  Pengukuran biomassa kering dengan metode yang sama seperti penentuan kadar air.  Penentukan parameter kinetika fermentasi. Parameter kinetika fermentasi yang ditentukan meliputi laj u pertumbuhan spesifik maksimum µ x -maks., efisiensi penggunaan substrat menjadi sel Y NS , konversi substrat menjadi biomassa Y XS dan konversi substrat menjadi produk Y PS .  Penentuan daya toksisitas bioinsektisida yang dihasilkan dari ke lima perbandingan CN. Rancangan percobaan yang digunakan untuk menganalisa pengaruh rasio karbonnitrogen media terhadap pH, bobot kering biomassa, jumlah sel dan jumlah spora hidup adalah rancangan acak kelompok, dengan dua kali ulangan, mengikuti persamaan berikut Hanafiah 2005: Y ij = µ + A i + B j + ε ij Dengan i = 1,2,3,4,5 ; j = 1,2,3,4,5,6,7,8,9 Keterangan : Y ij = nilai variabel respon unit percobaan yang dikenai taraf ke-i faktor rasio CN pada jam pengamatan ke-j. µ = nilai rata-rata pengamatan yang sesungguhnya. A i = keragaman akibat taraf kelompok ke-i faktor rasio CN β j = keragaman akibat perlakuan taraf ke-j jam pengamatan ε ij = pengaruh galat dari satuan percobaan ke-ij yang memperoleh kombinasi perlakuan. Data yang diperoleh dari pengukuran parameter, masing-masing dianalisis menggunakan analisis ragam uji F. Apabila hasilnya menunjukkan perbedaan yang nyata, analisis dilanjutkan dengan uji Duncan menggunakan program SPSS.

3.4.3 Penerapan kondisi terbaik pada bioreaktor 3 L dan 40 L

Penggandaan skala kultivasi dilakukan pada bioreaktor tangki berpengaduk dengan volume kerja 3 liter. Kondisi kultivasi yang harus dipenuhi antara lain pH awal 6,8 - 7,2 dan suhu 30-32 o C , aerasi 1 vvm agitasi 200 rpm. Vandekar Dulmage 1982; Dulmage et al.1990 ; Yulianti 2001 ; Syamsu et al. 2003; Aprifianto 2006. Biakan selanjutnya diamati pada jam ke 0, 3, 6, 9, 12, 18, 24, 36, 48 dan 72 jam dengan parameter analisa :  Pengukuran pH cairan fermentasi  Pengukuran pembentukan spora dengan menentukan jumlah spora hidup viable spore count VSC  Pengukuran pembentukan sel total Total Plate CountTPC  Pengukuran total gula sisa dengan menggunakan Metode Fenol  Pengukuran biomassa kering dengan metode yang sama seperti penentuan kadar air.  Penentuan daya toksisitas bioinsektisida yang dihasilkan dari ke lima perbandingan CN. Perhitungan rancang bangun bioreaktor untuk skala pilot 40 L dilakukan dengan menggunakan metode tenaga per volum tetap PgV. Nilai tenaga per volum pada skala produksi dihitung dengan asumsi bahwa pada efisiensi aerasi yang sama akan diperoleh rendemen produk yang sama baik pada skala kecil maupun skala besar Banks dalam Wiseman, 1979. Konsumsi tenaga per satuan volum cairan kultivasi di dalam tangki biorekator PV adalah: PV = N 3 D 3 Keterangan : P: Konsumsi tenaga V: Volume cairan kultivasi N: Laju sirkulasi cairan kultivasi D: Diameter pengaduk Penggandaan skala kultivasi dilakukan pada bioreaktor tangki berpengaduk dengan volume kerja 25 liter. Kondisi kultivasi yang harus dipenuhi antara lain pH awal 6,8 - 7,2 dan suhu 30-32 o C , dengan nilai aerasi dan agitasi diperoleh dari perhitungan berbasis PgV. Hasil kultivasi selanjutnya diamati pada jam ke 0, 6, 12, 18, 24, 36, dan 48 jam dengan parameter analisa :  Pengukuran pH cairan fermentasi  Pengukuran pembentukan sel total Total Plate CountTPC  Pengukuran total gula sisa dengan menggunakan Metode Fenol  Pengukuran biomassa kering dengan metode yang sama seperti penentuan kadar air.  Pengukuran pembentukan spora dengan menentukan jumlah spora hidup viable spore count VSC.  Penentuan daya toksisitas bioinsektisida yang dihasilkan

3.4.4 Karakterisasi dan uji daya toksisitas bioinsektisida