BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Kualitatif
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dengan tujuan untuk menggali dan mendapatkan gambaran yang luas serta mendalam
berkaitan dengan gambaran penyesuaian diri pada istri yang dipoligami. Menurut Creswell 1994 penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang
memungkinkan peneliti memahami permasalahan sosial atau individu secara lebih mendalam dan kompleks, memberikan gambaran secara holistik, yang disusun
dengan kata-kata, mendapatkan kerincian informasi yang diperoleh dari informan dan berada dalam setting alamiah.
Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2005 mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara
holistik. Peneliti berharap dengan menggunakan pendekatan kualmaitatif, peneliti dapat memperoleh gambaran mengenai penyesuaian diri pada istri yang
dipoligami pada diri responden. Selain itu, dapat pula diketahui bagaimana upaya yang dilakukan responden dalam menyikapi keadaan sebelum, saat pertama
mengetahui telah dipoligami, dan keadaan setelahnya dalam pernikahan poligami tersebut.
Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2005 mengatakan salah satu kekuatan dari pendekatan kualitatif adalah dapat memahami gejala sebagaimana responden
Universitas Sumatera Utara
mengalaminya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang sesuai dengan diri responden dan bukan semata-mata penarikan kesimpulan sebab akibat yang
dipaksakan. Berdasarkan hal di atas, maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif
sebagai metode dalam meneliti gambaran penyesuaian diri pada istri yang dipoligami, sehingga hasil yang didapat dari penelitian ini dapat memberikan
gambaran yang luas tentang penyesuaian diri yang dilakukan masing-masing responden.
B. Responden dan Lokasi Penelitian 1.
Karakteristik responden
Pemilihan responden dalam penelitian ini didasarkan pada beberapa karakteristik tertentu, antara lain:
a. Istri pertama : Cook 2007 menyatakan bahwa poligami
memberikan dampak pada istri pertama. Istri-istri pertama tidak bahagia dengan pernikahan poligaminya dan ketidakbahagiaan
tersebut menjelma dalam bentuk sakit secara fisik dan mental. b.
Beragama Islam. Dalam agama Islam terdapat dalil yang membolehkan praktek poligami. Menggunakan landasan QS.
Annisa : 3.
Universitas Sumatera Utara
2. Jumlah responden
Menurut Strauss dalam Irmawati, 2002, tidak ada ketentuan baku mengenai jumlah responden minimal yang harus dipenuhi pada pendekatan
kualitatif. Poerwandari 2007 menyatakan desain kualitatif memiliki sifat yang luwes, oleh sebab itu tidak ada aturan yang pasti dalam jumlah responden yang
harus diambil untuk penelitian kualitatif. Jumlah responden sangat tergantung pada apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan
sumber daya yang tersedia Sarantakos, dalam Poerwandari 2007. Miles dan Huberman dalam Poerwandari, 2007 menyatakan bahwa
penelitian kualitatif sedikit banyak dapat dianalogikan dengan proses penyelidikan investigasi, tidak banyak berbeda dengan kerja detektif yang harus mendapat
gambaran tentang fenomena yang dimilikinya. Prosedur penentuan responden dan atau sumber data dalam penelitian
kualitatif umumnya menampilkan karakteristik yang diarahkan tidak pada jumlah partisipan yang besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan
masalah penelitian. Responden penelitian juga tidak ditentukan dari awal, tetapi dapat berubah baik dalam hal jumlah maupun karakteristik partisipannya, sesuai
pemahaman konseptual yang berkembang dalam penelitian, dan tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlah atau peristiwa acak, melainkan pada
kecocokan konteks Sarantakos dalam Poerwandari, 2007. Pada penelitian ini jumlah responden sebanyak tiga orang.
Universitas Sumatera Utara
3. Teknik pengambilan responden
Prosedur pengambilan responden dalam penelitian ini berdasarkan konstruk operasional operational construct sampling, yaitu sampel dipilih dengan kriteria
tertentu, berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai studi-studi sebelumnya, atau sesuai dengan tujuan penelitian Patton, dalam Poerwandari,
2007. Hal ini dilakukan agar sampel benar-benar bersifat representatif, yaitu dapat mewakili fenomena yang diteliti.
4. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Medan dan Tanjung Pura. Pengambilan daerah penelitian tersebut adalah dengan alasan kemudahan mendapatkan dan menemui
responden penelitian.
C. Metode Pengambilan Data
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara. Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai
tujuan tertentu Poerwandari, 2007. Menurut Banister dkk. dalam Poerwandari, 2007 wawancara kualitatif dilakukan untuk memperoleh pengetahuan tentang
makna-makna respondentif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud mengadakan eksplorasi terhadap isu tersebut. Wawancara
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur, yaitu wawancara dengan pertanyaan yang telah ditentukan dan berbentuk open-ended
question Gay Airasian, 2003. Dalam penelitian ini, peneliti dilengkapi dengan
Universitas Sumatera Utara
pedoman wawancara yang bertujuan menjaga agar arah wawancara tetap sesuai dengan tujuan penelitian Poerwandari, 2007. Wawancara menurut Moleong
2005 adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan
yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh
pengetahuan tentang makna-makna respondentif yang dipahami individu, berkenaan dengan topik yang diteliti dan bermaksud melakukan eksplorasi
terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain.
Hasil wawancara adalah berupa pernyataan-pernyataan yang menyeluruh dan mendalam mengenai kondisi rumah tangga responden selama poligami, dan
bagaimana penyesuaian diri yang dilakukan responden, serta upaya dan solusi yang dilakukan responden dalam menghadapi konflik atau permasalahan dalam
penyesuaian diri responden. Selama wawancara berlangsung akan dilakukan observasi terhadap situasi dan kondisi serta perilaku yang muncul pada responden.
Adapun hal-hal yang akan diobservasi adalah lingkungan fisik tempat dilakukannya wawancara, kondisi fisik dan emosional responden saat menjawab
setiap pertanyaan dalam wawancara, serta hal-hal yang mengganggu jalannya wawancara.
D. Alat Bantu Pengumpulan Data