Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

kecenderungan skor rata-rata. Menurut Djemari Mardaphi 2008 rumus pengelompokan kecenderungan skor rata-rata dapat dilihat pada tabel berikut ini; Tabel 9. Data Pengelompokan Kecenderungan Skor Rata-rata Interval skor Kategori X ≥ Mi+1,5 SD i Sangat layak Mi≤ XMi+1,5 SD i Layak Mi - 1,5 SD i ≤ XMi Tidak layak Mi - 1,5 SD i ke bawah Sangat tidak layak Keterangan : Mi = rerata idea, yangl diperoleh dengan cara ½ skor tertinggi+skor terendah SD i = simpangan deviasi, yangl diperoleh dengan cara ½ skor tertinggi+skor terendah Tabel di atas merupakan pedoman dalam penilaian data yang dihasilkan dari validitas ahli media dan ahli materi, dan uji coba kepada peserta didik untuk memberikan suatu kriteria penilaian terhadap produk yang dikembangkan sudah layak atau belum untuk media pembelajaran di sekolah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pengembangan Media Pembelajaran Mengolah Stock 56 Pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia menggunakan Adobe Flash ini menggunakan pengembangan model 4D Define, Design, Develop, Disseminate. Namun pada penelitian ini tidak sampai tahap disseminate. a. Analisis Kebutuhan Define Analisis kebutuhan terdiri dari dua cara yaitu analisis masalah dan analisis komponen pembelajaran. Kedua analisis tersebut di lakukan dengan metode pengumpulan data berupa wawancara dan observasi. Melalui hasil observasi dapat diketahui bahwa dalam penyampaian materi mengolah kaldu masih menggunakan metode ceramah dalam penyampaiannya. Metode ini membuat siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran berlangsung dan kurang menarik. Melalui hasil wawancara dapat diketahui bahwa media yang digunakan pada mata pelajaran mengolah makanan kontinental masih terbatas pada penggunaan modul, power point, dan jobsheet. Selain itu terdapat kesulitan dalam menyampaikan materi mengolah kaldu. Kesulitan dalam penyampaian materi ini yaitu materi ini disampaikan pada siswa kelas X yang sama sekali belum megetahui tentang materi kaldu sebagai bahan dasar dalam pembuatan sup dan saus. Pemahaman siswa menjadi kurang maksimal karena hanya bersumber dari buku modul. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini. Media menggunakan adobe flash merupakan media berbasis komputer yang memiliki keunggulan dapat menggabungkan teks, 57 gambar, animasi, video dan musik menjadi satu. Keunggulan ini dapat menarik perhatian siswa sehingga memotivasi siswa dalam mengikuti pelajaran materi mengolah kaldu. Media ini juga dapat membuat siswa belajar secara mandiri baik di sekolah ataupun dirumah sehingga dapat menambah pengetahuan dan pemahaman siswa tentang materi mengolah kaldu. Analisis komponen pembelajaran diperoleh dari silabus dan studi pustaka. Hasil dari analisa silabus tersebut digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan media mengolah stock. Hal ini dilakukan agar materi yang disampaikan pada media mengolah kaldu berbasis adobe flash, dapat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Studi pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan buku dan sumber materi lain yang berkaitan dengan materi mengolah kaldu. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran materi mengolah kaldu stock membutuhkan media yang tepat untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi tersebut. Media yang dikembangkan hendaknya merupakan media yang menarik dan memotivasi siswa untuk belajar. Salah satunya yaitu media berbasis adobe flash, yang cocok sebagai media pembelajaran yang menarik dan dapat belajar secara mandiri. Pedoman penyusunan media berbasis adobe flash berupa silabus mata pelajaran mengolah kontinental. Sedangkan materi yang disampaikan berdasarkan sumber reverensi buku dan internet. b. Hasil Perancangan Design 58 Tahap setelah analisis kebutuhan yaitu perencanaan media pembelajaran yang akan dikembangkan. Tahap ini meliputi: 1 Pembuatan flow chart dan storyboard media pembelajaran Flow chart merupakan bagan yang berisi simbol untuk menunjukkan arah aliran kegiatan yang dimiliki suatu program. Story board merupakan sketsa yang dibuat untuk menjabarkan ide yang akan disampaikan kepada orang lain. Fungsi flow chart dan story board diantaranya sebagai pedoman dalam pembuatan media pembelajaran berbasis Adobe Flash. Flow chart dan story board disusun berdasarkan materi yang disesuaikan dengan silabus. Kompetensi dasarnya yaitu mengolah stock, soup dan sauce, namun pada penelitian pengembangan ini mengambil kompetensi dasar mengolah stock. Adapun flow chart dan story board dapat dilihat pada lampiran hal 143 . 2 Pembuatan instrumen penilaian kelayakan media Instrumen pengembangan media berbasis adobe flash dibuat untuk mengetahui tingkat kelayakan media yang telah dibuat. Instrumen tersebut berupa angket yang terdiri dari tiga macam angket. Tiga angket tersebut terdiri dari angket untuk ahli media, ahli materi dan peserta didik sebagai sasaran pengguna media tersebut. Angket dapat dilihat pada lampiran hal 128. c. Hasil Pengembangan Produk Develop Tahap ini merupakan tahap produksi pengembangan produk media pembelajaran. Tahapan ini terdiri dari: 1 Pembuatan Media Materi Mengolah Stock 59 Pada pembuatan media mengolah stock ini dibuat berdasarkan rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Rancangan tersebut berupa flow chart dan story board. Media ini dibuat dengan menggunakan Adobe Flash CS 6. Software ini mampu mengintegrasikan beberapa media diantaranya yaitu teks, gambar, animasi, video, dan musik. Media pembelajaran mengolah stock dibuat menarik untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang kaldu sebagai dasar dalam pembuatan saus dan sup. Tampilan atau layout media yang telah dibuat dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 5. Intro Media Mengolah Stock berbasis Adobe Flash Pada saat aplikasi media mengolah stock di klik akan muncul intro UNY. Logo UNY bergerak memutar dan kemudian membelah menjadi dua dan menutup kembali. Ketika intro UNY selesai maka akan muncul halaman pengantar. Halaman ini terdapat tombol pilihan untuk keluar atau masuk dalam media pembelajaran ini. Halaman pengantar dapat dilihat pada gambar 6 berikut ini; 60 Gambar 6. Tampilan Halaman Pengantar Media Mengolah Stock Tombol masuk pada tampilan media apabila di klik akan muncul tampilan halaman utama yang berisi menu yang dapat dipilih oleh siswa. Pada halaman utama terdapat tombol menu SK KD, tombol materi, tombol kuis, tombol profil, tombol help, tombol sound dan close. Tombol sound akan berbunyi ketika di klik dan akan diam setelah di klik kembali. Tombol close berfungsi apabila pengguna ingin keluar dari program media mengolah kaldu. Tampilan halaman utama dapat dilihat pada gambar 7 berikut: 61 Gambar 7. Tampilan Halaman Menu Utama Media Mengolah Stock Pada urutan pertama terdapat tombol SK dan KD. Tombol ini akan menunjukkan sebuah halaman yang berisi informasi tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi yang harus dicapai siswa dalam materi mengolah kaldu. Terdapat tombol home untuk kembali ke menu halaman utama. Berikut ini merupakan tampilan menu SK dan KD. Gambar 8. Tampilan Halaman SK dan KD Media Mengolah Stock Menu kedua pada halaman utama yaitu tombol “Materi”. Tombol ini menampilkan halaman yang berisi tombol-tombol materi yang berkaitan dengan mengolah stock kaldu. Tombol materi tersebut diantaranya yaitu tentang pengertian, macam kaldu, fungsi stock, bahan-bahan, cara pembuatan, kriteria hasil dan teknik penyimpanan. Selain itu juga terdapat tombol home dan close untuk memudahkan pengguna. Halaman menu materi dapat dilihat pada gambar 9 berikut ini: 62 Gambar 9. Tampilan Halaman Menu Materi Media Mengolah Pada menu halaman materi di awali dengan tompol materi tentang pengertian kaldu. Tombol ini akan menuju halaman yang berisi teks pengertian kaldu. Pada halaman pengertian kaldu terdapat tombol back ke halaman menu materi, tombol home, dan tombol close. Ketiga tombol ini terdapat disetiap halaman materi yang dipilih kecuali pada materi cara pembuatan kaldu. Halaman tampilan pengertian kaldu dapat dilihat pada gambar 10. Gambar 10. Tampilan Halaman Pengertian Kaldu Tombol kedua pada halaman menu materi yaitu tombol “Macam Kaldu”. Tombol ini apabila di klik akan menunnjukkan halaman tentang macam-macam kaldu. Pada teks penjelasan kaldu putih terdapat kata 63 “ read more” yang apabila di klik akan memberi informasi tentang macam kaldu berdasarkan nama tulang yang digunakan. Tampilan halaman macam kaldu dapat dilihat pada gambar 11 berikut: Gambar 11. Tampilan Halaman Macam Kaldu Tombol ketiga yaitu merupakan tombol materi fungsi kaldu. Tombol ini akan menunjukkan sebuah halaman yang berisi teks dan gambar tentang fungsi kaldu. Halaman materi tentang fungsi kaldu dapat dilihat pada gambar 12 berikut: Gambar 12. Tampilan Halaman Fungsi Kaldu 64 Pilihan menu halaman materi keempat yaitu tombol bahan – bahan. Tombol ini akan menunjukkan pengguna ke halaman yang berisi bahan – bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan kaldu. Pada halaman ini terdapat beberapa gambar yang harus di klik terlebih dahulu untuk mengetahui keterangan dari bahan tersebut. Setelah selesai membaca keterangan bahan tersebut maka tanda silang di klik untuk kembali ke halaman bahan – bahan kaldu. Tampilan menu bahan-bahan dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 13. Tampilan Halaman Bahan – bahan Media Mengolah Stock Tombol materi selanjutnya yaitu tombol “Cara Pembuatan”. Tombol ini akan menunjukkan sebuah halaman yang berisi video cara pembuatan kaldu. Untuk dapat melihat video maka gambar kaldu harus di klik terlebih dahulu. Setelah gambar di klik maka akan muncul kotak hitam yang akan menayangkan video yang dipilih. Terdapat tombol close untuk mengakhiri video pembuatan kaldu. Halaman cara pembuatan kaldu dapat dilihat pada gambar 14. 65 Gambar 14. Tampilan Halaman Cara Pembuatan Kaldu Berhubung pada halaman cara pembuatan kaldu hanya terdapat tombol home, maka untuk melihat materi selanjutnya harus klik tombol home dan memilih menu materi. Pada halaman menu materi ke 6 terdapat tombol “Kriteria Hasil”. Tombol ini akan menampilkan halaman yang berkaitan dengan kriteria hasil kaldu yang baik. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada gambar 15. Gambar 15. Tampilan Halaman Kriteria Hasil Pembuatan Kaldu Pada halaman menu materi ke 7 terdapat tombol “Cara Penyimpanan”. Tombol ini akan menampilkan halaman berupa teks dan 66 gambar yang berkaitan dengan cara penyimpanan kaldu kaldu yang baik. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada gambar 16 berikut ini. Gambar 16. Halaman Cara Penyimpanan Kaldu Pada halaman utama terdapat menu ketiga yaitu tombol “Kuis”. Tombol ini akan menunjukkan halaman kuis yang berkaitan dengan materi mengolah kaldu. Pertama siswa atau pengguna harus memasukkan nama untuk dapat melihat soal yang diberikan. Setelah soal tampil makan pengguna dapat menjawab soal dengan cara klik jawaban yang sesuai. Apabila telah di klik, soal akan langsung menuju ke halaman berikutnya. Keseluruhan soal telah dikerjakan akan muncul nilai akhir dan emotikon sesuai hasil yang telah dicapai. Tampilan kuis, soal dan hasil akhir dapat dilihat pada gambar 17,18,19 berikut: 67 Gambar 17. Tampilan Halaman Awal menu Kuis Gambar 18. Tampilan Halaman Soal Kuis Gambar 19. Tampilan Halaman Nilai Akhir Kuis 68 Pada halaman utama terdapat menu keempat yaitu tombol “Profil”. Tombol ini akan menunjukkan halaman profil yang berkaitan dengan penyusun media pembelajaran mengolah kaldu. Tampilan halaman profil dapat dilihat pada gambar 20. Gambar 20. Tampilan Halaman Profil Media Pembelajaran Mengolah Kaldu Pada halaman utama terdapat menu kelima yaitu tombol “Help”. Tombol ini akan menunjukkan halaman bantuan berupa teks dan gambar yang berkaitan dengan keterangan penggunaan tombol home, back, close dan sound. Tampilan halaman help dapat dilihat pada gambar 21. 69 Gambar 21. Tampilan Halaman menu Help Media Pembelajaran Mengolah Kaldu Tombol close berfungsi untuk mengakhiri program media pembelajaran Mengolah Stock. Tombol ini akan menampilkan halaman konfirmasi ulang apakah benar-benarakan keluar dari program atau tidak. Tampilan halaman close dapat dilihat pada gambar 23 berikut ini: Gambar 22. Tampilan Halaman Close Media Pembelajaran Mengolah Kaldu 2 Validasi Media Dosen ahli media memberikan saran dan penilaian terhadap produk media pembelajaran yang telah dibuat. Penilaian yang dilakukan oleh ahli media terdiri dari dua aspek yaitu aspek tampilan media dan aspek pemrograman. Saran dan penilaian ini dijadikan acuan untuk menghasilkan produk media pembelajaran yang lebih baik lagi. Adapun saran perbaikan dari ahli media dapat dilihat pada tabel berikut: 70 Tabel 10. Saran dan Perbaikan dari Ahli Media No Indikator Saran 1 Font Ukuran font diperbesar agar lebih jelas 2 Petunjuk Penggunaan Setelah intro UNY keluar sebaiknya diberi petunjuk penggunaan terkait dengan materi tersebut tentang sasaran pengguna dan kompetensi dasar yang harus ditempuh terlebih dahulu. Kelayakan media pembelajaran diukur dengan menggunakan angket yang berjumlah 22 soal terdiri dari 12 soal untuk aspek tampilan media dan 10 soal untuk aspek pemrograman. Skor maksimum aspek tampilan yaitu 39 ke atas untuk kategori sangat layak dan skor minimum 21 ke bawah untuk kategori sangat tidak layak. Skor maksimum aspek pemrograman yaitu 32 ke atas untuk kategori sangat layak dan skor minimum 17,5 ke bawah untuk kategori sangat tidak layak berdasarkan acuan dari Djemari Mardaphi 2008. untuk hasil validasi ahli media dapat dilihat pada tabel 11 berikut: Tabel 11. Hasil Validasi oleh Ahli Media No Aspek Total Skor Kategori 1 Tampilan Media 41 Sangat Layak 2 Pemrograman 30 Layak Jumlah 71 Layak 71 Pada tabel. di atas dapat diketahui bahwa tingkat kelayakan media mengolah kaldu berbasis adobe flash menurut ahli media sudah termasuk dalam kategori layak digunakan sebagai media pembelajaran. Selanjutnya, untuk membuat media yang lebih baik lagi, perlu dilakukan perbaikan terhadap media mengolah kaldu sesuai dengan saran yang sudah diberikan oleh ahli media. 3 Validasi Materi Ahli materi memberikan saran dan penilaian terhadap materi yang disampaikan pada media pembelajaran yang telah dibuat. Saran dan penilaian ini dijadikan acuan untuk menghasilkan materi yang sesuai dengan yang disampaikan oleh guru dan penyampaian materi lebih baik lagi. Adapun saran perbaikan dari ahli materi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 12. Saran dan Perbaikan dari Ahli Materi No Materi Saran 1 Kuis Soal Pada soal no 1, diganti soal bahan yang tidak terlalu penting dibutuhkan dalam pembuatan stock. Soal no 2, pengecohnya diganti. Soal no 3, pengecohnya dibalik. Soal no 4 pilihan gandanya menggunakan akhiran yang sama -ing . Soal no 5 kalimat pertanyaanya diubah sedikit. 2 Macam macam stock Perlu ditambah nama kaldu berdasarkan nama tulangnya Kelayakan materi pembelajaran diukur dengan menggunakan angket yang berjumlah 22 soal terdiri dari 12 soal untuk aspek pembelajaran 72 dan 10 soal untuk aspek isi. Skor maksimum aspek pembelajaran yaitu 39 ke atas untuk kategori sangat layak dan skor minimum 21 ke bawah untuk kategori sangat tidak layak. Skor maksimum aspek isi yaitu 32 ke atas untuk kategori sangat layak dan skor minimum 17,5 ke bawah untuk kategori sangat tidak layak berdasarkan acuan Djemari Mardaphi. Hasil validasi ahli materi dapat dilihat pada tabel 13 berikut: Tabel 13. Hasil Validasi oleh Ahli Materi No Aspek Total Skor Kategori 1 Pembelajaran 36 Layak 2 Isi 31 Layak Jumlah 67 Layak Pada tabel. di atas dapat diketahui bahwa tingkat kelayakan materi mengolah kaldu berbasis adobe flash menurut ahli materi sudah termasuk dalam kategori layak digunakan sebagai media pembelajaran. Selanjutnya, untuk membuat media yang lebih baik lagi, perlu dilakukan perbaikan terhadap materi mengolah kaldu sesuai dengan saran yang sudah diberikan oleh ahli materi. 4 Revisi Produk Revisi produk merupakan proses setelah dilakunnya validasi oleh ahli media dan ahli materi. Perbaikan ini disesuaikan berdasarkan saran atau tanggapan yang diberikan oleh ahli media dan ahli materi. 73 Perbaikan produk media pembelajaran terbagi menjadi dua yaitu meliputi aspek tampilan font, petunjuk penggunaan dan perbaikan materi pembelajaran soal kuis, materi. Perbaikan atau revisi produk media pembelajaran berbasis Adobe Flash dapat dilihat pada gambar berikut ini: Tampilan Awal Perbaikan Setelah intro uny selesai langsung ke menu utama Setelah intro uny selesai kemudian tampil halaman pengantar petnjuk penggunaan media 74 Gambar 23. Hasil Perbaikan Petunjuk Penggunaan Ahli Media Tampilan Awal Perbaikan Ukuran font sebelum diperbesar Ukuran font setelah diperbesar Gambar 24. Hasil Perbaikan Ukuran Font Ahli Media No Soa l Awal Perbaikan 1 Bahan utama dalam Berikut ini yang merupakan bahan 75 pembuatan daging yaitu... yang tidak terlalu penting dalam pembuatan stock yaitu... 2 Kaldu yang dalam proses pembuatannya tanpa penggosongan tulang disebut.. A. Yellow stock B. White stock C. Black stock D. Brown stock Kaldu yang dalam proses pembuatannya dengan proses penggosongan tulang disebut... a. White stock b. Brown stock c . White beef stock d. White chicken stock 3 Bahan yang terdiri dari ikatan daun bawang,merica, thyeme dan bayleaf disebut... A. Coleslaw B. Mirepoix C. Roux D. Bouquete garnie Bouquet garnie merupakan bahan yang terdiri dari... a. Thyeme, lada, wortel,daun bawang b. Wortel, onion, seledri c. Daun bawang, seledri,merica, bayleaf d.Daun bawang, thyeme,bayleaf,merica 4 A.Simmer B.Boiling C.Sautee D.Boiling a. Simmering b. Boiling c. Sauteing d.Blanching 5 Agar kaldu dapat bertahan hingga 3 bulan maka cara penyimpanannya yaitu dengan cara.. Cara menyimpan kaldu agar dapat bertahan hingga tiga bulan yaitu.. Tabel 14. Hasil Perbaikan Soal pada Menu Kuis Ahli Materi Tampilan Awal Perbaikan Macam Kaldu Gambar 25. Hasil Perbaikan Materi Macam Kaldu Ahli Materi 76 5 Uji Coba Terbatas Uji coba terbatas atau uji produk awal merupakan tahap setelah validasi oleh ahli materi dan ahli media. Tahap ini berfungsi untuk mengetahui validitas dan reabilitas instrumen kelayakan media dan untuk mengetahui respon siswa sebelum uji coba lapangan lebih luas. Uji coba terbatas dilakukan oleh 30 siswa kelas X 4 dengan jumlah soal 44. Dari uji coba tersebut diperoleh data 39 soal valid dan reliabel. 2. Tingkat Kelayakan Media Mengolah Stock berbasis multimedia menggunakan Adobe Flash Setelah dilakukan validasi oleh ahli media, ahli materi, dan uji coba skala terbatas tahap selanjutnya yaitu sosialisasi produk atau uji coba kelompok besar. Uji coba skala besar dilakukan oleh 32 siswa kelas X Boga 3. 1Tingkat Kelayakan Ditinjau dari Aspek Tampilan Media Aspek tampilan merupakan segala bentuk penilaian yang berkaitan dengan tampilan media yang meliputi; proporsi warna, background, jenis font, kualitas tombol, keterbacaan teks, kualitas musik dan animasi. Jumlah soal non tes secara keseluruhan yaitu 11 soal valid dengan alternatif jawaban, sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Berdasarkan analisis deskriptif yang diolah dengan menggunakan program SPSS 16.0, menghasilkan data yang dapat dilihat pada tabel 15. 77 Tabel 15. Hasil Statistik Deskriptif Media Mengolah Stock Berbasis Adobe Flash pada Aspek Tampilan Media Aspek N Min Max Mean Media n Modu s Stand ar Devias i Tampila n 32 31 43 35,50 36 33 3,408 Distribusi frekuensi kelayakan terhadap media mengolah kaldu pada aspek tampilan media oleh siswa kelas X Boga dapat dilihat pada tabel 16. Tabel 16. Distribusi Frekuensi Penilaian Kelayakan Media Aspek Tampilan Media No Kelas Interval Frekuensi Absolute Relative 1 31 – 32 4 12,5 2 33 – 34 11 34,4 3 35 – 36 7 21,9 4 37 – 38 4 12,5 5 39 – 40 4 12,5 6 41 – 42 1 3,1 7 43 – 44 1 3,1 32 100 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi terletak pada interval kedua dengan jumlah frekuensi absolute 11 orang dan frekuensi relative 34,4 . Frekuensi terendah terletak pada interval no. 6 dan no. 7 dengan jumlah frekuensi absolute 1 orang dan frekuensi relative 3,1 Langkah berikutnya yaitu menentukan pengkategorian skor. Jumlah soal keseluruhan yaitu 11 soal, dengan skor maksimal 4 dan untuk skor minimalnya yaitu 1. Jumlah soal tersebut kemudian dikalikan dengan 78 skor maksimum dan minimum untuk menghitung Mean Ideal Mi dan Standar Deviasi Ideal SD i . Dengan cara melihat total skor, selanjutnya dapat menentukan frekuensi atau jumlah skor yang tergolong dalam kategori sangat layak, layak, tidak layak dan sangat tidak layak. Daftar distribusi pengkategorian skor dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 17. Distribusi Frekuensi Kelayakan Media Mengolah Stock Aspek Tampilan No Skor Kategori Frekuensi Absolute Relatif 1 X ≥ 35,8 Sangat Layak 17 53,1 2 27,5 ≤ X 35,8 Layak 15 46,9 3 19,2 ≤ X 27,5 Tidak Layak 4 19,2 Sangat Tidak Layak Berdasarkan tabel di atas, maka penilaian kelayakan media mengolah kaldu pada kelas X dilihat dari aspek tampilan, untuk kategori sangat layak berjumlah 17 dengan persentase 53,1 dan kategori layak berjumlah 15 orang dengan persentase 46,9 . Pada kategori tidak layak dan sangat tidak layak sama-sama memiliki jumlah 0 dan persentase 0 . Tingkat kelayakan media mengolah stock ditinjau aspek tampilan memiliki rata-rata mean 35,50 dengan kategori layak sebagai media pembelajaran. 2Tingkat Kelayakan Ditinjau dari Aspek Pemrograman 79 Aspek pemrograman merupakan segala bentuk penilaian yang berkaitan dengan tampilan media yang meliputi; penggunaan program, navigasi dan pengaturan. Jumlah soal non tes secara keseluruhan yaitu 8 soal valid dengan alternatif jawaban, sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Berdasarkan analisis deskriptif yang diolah dengan menggunakan program SPSS 16.0, menghasilkan data yang dapat dilihat pada tabel 18 Tabel 18. Hasil Statistik Deskriptif pada Aspek Pemrograman. Aspek N Min Max Mean Media n Modu s Stand ar Devias i Pemrogram an 32 23 32 25,69 25 24 2,361 Distribusi frekuensi kelayakan terhadap media mengolah kaldu ditinjau dari aspek pemrograman oleh siswa kelas X Boga dapat dilihat pada tabel 19. Tabel 19. Distribusi Frekuensi Penilaian Kelayakan Media Aspek Pemrograman No Kelas Interval Frekuensi Absolute Relative 1 23 – 24 13 40,6 2 25 – 26 12 37,5 3 27 – 28 3 9,4 4 29 – 30 1 3,1 5 31 – 32 3 9,4 32 100 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi terletak pada interval pertama dengan jumlah frekuensi absolute 13 orang dan frekuensi relative 40,6 . Frekuensi terendah terletak pada interval no. 80 4 dengan jumlah frekuensi absolute 1 orang dan frekuensi relative 3,1 Langkah berikutnya yaitu menentukan pengkategorian skor. Jumlah soal keseluruhan yaitu 8 soal, dengan skor maksimal 4 dan untuk skor minimalnya yaitu 1. Jumlah soal tersebut kemudian dikalikan dengan skor maksimum dan minimum untuk menghitung Mean Ideal Mi dan Standar Deviasi Ideal SD i . Dengan cara melihat total skor, selanjutnya dapat menentukan frekuensi atau jumlah skor yang tergolong dalam kategori sangat layak, layak, tidak layak dan sangat tidak layak. Daftar distribusi pengkategorian skor dapat dilihat pada tabel 20 berikut ini: Tabel 20. Distribusi Frekuensi Kelayakan Aspek Pemrograman No Skor Kategori Frekuensi Absolute Relatif 1 X ≥ 26 Sangat Layak 12 37,5 2 20 ≤ X 26 Layak 20 62,5 3 14 ≤ X 20 Tidak Layak 4 14 Sangat Tidak Layak Berdasarkan tabel di atas, maka penilaian kelayakan media mengolah kaldu pada kelas X dilihat dari aspek pemrograman, untuk kategori sangat layak berjumlah 12 dengan persentase 37,5 dan kategori layak berjumlah 20 orang dengan persentase 62,5 . Pada kategori tidak layak dan sangat tidak layak sama-sama memiliki jumlah 0 dan persentase 0 . Tingkat kelayakan media mengolah 81 stock ditinjau aspek pemrograman memiliki rata-rata mean 25,69 dengan kategori layak sebagai media pembelajaran. 3Tingkat Kelayakan Ditinjau dari Aspek Pembelajaran Aspek pembelajaran merupakan bentuk penilaian media yang meliputi; kesesuaian Kompetensi Dasar, kejelasan materi program, ketepatan strategi, variasi materi, kemenarikan materi, kemenarikan materi, tingkat kesulitan soal. Jumlah soal non tes secara keseluruhan yaitu 11 soal valid dengan alternatif jawaban, sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Berdasarkan analisis deskriptif yang diolah dengan menggunakan program SPSS 16.0, menghasilkan data yang dapat dilihat pada tabel 21. Tabel 21. Hasil Statistik Deskriptif Aspek Pembelajaran. Aspek N Min Max Mean Media n Modu s Stand ar Devias i Pembelajar an 32 32 42 35,38 35,50 33 2,406 Distribusi frekuensi kelayakan terhadap media mengolah kaldu pada aspek pembelajaran oleh siswa kelas X Boga dapat dilihat pada tabel 22. Tabel 22. Distribusi Frekuensi Penilaian Media Aspek Pembelajaran No Kelas Interval Frekuensi Absolute Relative 1 32 – 33 11 34,4 2 34 – 35 5 15,6 3 36 – 37 9 28,1 4 38 – 39 6 18,8 82 5 40 – 41 6 42 – 43 1 3,1 32 100 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi terletak pada interval pertama dengan jumlah frekuensi absolute 11 orang dan frekuensi relative 34,4 . Frekuensi terendah terletak pada interval no. 6 dengan jumlah frekuensi absolute 1 dan frekuensi relative 3,1 Langkah berikutnya yaitu menentukan pengkategorian skor. Jumlah soal keseluruhan yaitu 11 soal, dengan skor maksimal 4 dan untuk skor minimalnya yaitu 1. Jumlah soal tersebut kemudian dikalikan dengan skor maksimum dan minimum untuk menghitung Mean Ideal Mi dan Standar Deviasi Ideal SD i . Dengan cara melihat total skor, selanjutnya dapat menentukan frekuensi atau jumlah skor yang tergolong dalam kategori sangat layak, layak, tidak layak dan sangat tidak layak. Daftar distribusi pengkategorian skor dapat dilihat pada tabel 23 berikut ini: Tabel 23. Distribusi Frekuensi Kelayakan Aspek Pembelajaran No Skor Kategori Frekuensi Absolute Relatif 1 X ≥ 35,8 Sangat Layak 19 59,4 2 27,5 ≤ X 35,8 Layak 13 40,6 3 19,2 ≤ X 27,5 Tidak Layak 4 19,2 Sangat Tidak Layak Berdasarkan tabel di atas, maka penilaian kelayakan media mengolah kaldu pada kelas X dilihat dari aspek pembelajaran, untuk 83 kategori sangat layak berjumlah 19 dengan persentase 59,4 dan kategori layak berjumlah 13 orang dengan persentase 40,6 . Pada kategori tidak layak dan sangat tidak layak sama-sama memiliki jumlah 0 dan persentase 0 . Tingkat kelayakan media mengolah stock ditinjau aspek pembelajaran memiliki rata-rata mean 35,38 dengan kategori layak sebagai media pembelajaran . 4Tingkat Kelayakan Ditinjau dari Aspek Isi Aspek isi merupakan bentuk penilaian yang berkaitan dengan tampilan media diantaranya; uraian materi, organisasi materi, pemberian contoh, bahasa dan kejelasan. Jumlah soal non tes secara keseluruhan yaitu 9 soal valid dengan alternatif jawaban, sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Berdasarkan analisis deskriptif yang diolah dengan menggunakan program SPSS 16.0, menghasilkan data yang dapat dilihat pada tabel 24. Tabel 24. Hasil Statistik Deskriptif pada Aspek Isi. Aspe k N Min Max Mean Media n Modu s Stand ar Devias i Isi 32 25 30 27,84 28 27 1,394 Distribusi frekuensi kelayakan terhadap media mengolah kaldu pada aspek isi oleh siswa kelas X Boga dapat dilihat pada tabel 25 . Tabel 25. Distribusi Frekuensi Penilaian Media Aspek Isi No Kelas Interval Frekuensi Absolute Relative 1 25 2 6,2 2 26 2 6,2 3 27 11 34,4 84 4 28 5 15,6 5 29 8 25 6 30 4 12,5 32 100 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi terletak pada interval ketiga dengan jumlah frekuensi absolute 11 orang dan frekuensi relative 34,4 . Frekuensi terendah terletak pada interval no. 1 dan no. 2 dengan jumlah frekuensi absolute 2 orang dan frekuensi relative 6,2 Langkah berikutnya yaitu menentukan pengkategorian skor. Jumlah soal keseluruhan yaitu 9 soal, dengan skor maksimal 4 dan untuk skor minimalnya yaitu 1. Jumlah soal tersebut kemudian dikalikan dengan skor maksimum dan minimum untuk menghitung Mean Ideal Mi dan Standar Deviasi Ideal SD i . Dengan cara melihat total skor, selanjutnya dapat menentukan frekuensi atau jumlah skor yang tergolong dalam kategori sangat layak, layak, tidak layak dan sangat tidak layak. Daftar distribusi pengkategorian skor dapat dilihat pada tabel 26 berikut ini: Tabel 26. Distribusi Frekuensi Kelayakan Media Mengolah Stock Aspek Isi No Skor Kategori Frekuensi Absolute Relatif 1 X ≥ 29,8 Sangat Layak 12 37,5 2 22,5 ≤ X 29,8 Layak 20 62,5 3 15,7 ≤ X 22,5 Tidak Layak 4 15,7 Sangat Tidak Layak 85 Berdasarkan tabel di atas, maka penilaian kelayakan media mengolah kaldu pada kelas X dilihat dari aspek isi, untuk kategori sangat layak berjumlah 12 dengan persentase 37,5 dan kategori layak berjumlah 20 orang dengan persentase 62,5 . Pada kategori tidak layak dan sangat tidak layak sama-sama memiliki jumlah 0 dan persentase 0 . Tingkat kelayakan media mengolah stock ditinjau aspek isi memiliki rata-rata 27,84 dengan kategori layak sebagai media pembelajaran. Mean rata-rata skor aspek yang terdiri dari tampilan media, pemrograman, pembelajaran dan isi dapat dilihat pada tabel 27 berikut: Tabel 27. Rata-rata Skor Seluruh Aspek No Aspek Skor Kategori 1 Tampilan Media 35,50 Layak 2 Pemrograman 25,69 Layak 3 Pembelajaran 35,38 Layak 4 Isi 27,84 Layak Berdasarkan tabel rata-rata skor di atas, maka dapat digambarkan pada grafik berikut ini: 86 Ta m pi la n Me di a Pe m ro gr am an Pe m be la ja ra n Isi 5 10 15 20 25 30 35 40 Aspek Tampilan Aspek Pem- rograman Aspek Pembela- jaran Aspek Isi Gambar 26. Diagram Rata-Rata Keseluruhan Aspek 5Tingkat Kelayakan Ditinjau dari Keseluruhan Aspek Jumlah soal non tes secara keseluruhan yaitu 39 soal valid dengan alternatif jawaban, sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Berdasarkan analisis deskriptif yang diolah dengan menggunakan program SPSS 16.0, menghasilkan data yang dapat dilihat pada tabel 28. Tabel 28. Hasil Statistik Deskriptif Kelayakan secara Keseluruhan. Aspek N Min Max Mean Media n Modu s Stand ar Devias i Keseluruh an 32 116 138 124,4 124,5 116 7,102 Distribusi frekuensi kelayakan terhadap media mengolah kaldu secara keseluruhan oleh siswa kelas X Boga dapat dilihat pada tabel 29. 87 Tabel 29. Distribusi Frekuensi Penilaian Kelayakan Media Secara Keseluruhan No Kelas Interval Frekuensi Absolute Relative 1 116 – 119 12 37,5 2 120 - 123 3 9,4 3 124 - 127 5 15,6 4 128 - 131 7 21,9 5 132 - 135 3 9,4 6 136 - 139 2 6,2 32 100 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi terletak pada interval pertama dengan jumlah frekuensi absolute 12 orang dan frekuensi relative 37,5 . Frekuensi terendah terletak pada interval no. 6 dengan jumlah frekuensi absolute 2 orang dan frekuensi relative 6,2 Langkah berikutnya yaitu menentukan pengkategorian skor. Jumlah soal keseluruhan yaitu 39 soal, dengan skor maksimal 4 dan untuk skor minimalnya yaitu 1. Jumlah soal tersebut kemudian dikalikan dengan skor maksimum dan minimum untuk menghitung Mean Ideal Mi dan Standar Deviasi Ideal Sd i . Dengan cara melihat total skor, selanjutnya dapat menentukan frekuensi atau jumlah skor yang tergolong dalam kategori sangat layak, layak, tidak layak dan sangat tidak layak. Daftar distribusi pengkategorian skor dapat dilihat pada tabel 30 berikut ini: 88 Tabel 30. Distribusi Frekuensi Kelayakan Media Mengolah Stock secara Keseluruhan N o Skor Kategori Frekuensi Absolute Relatif 1 X ≥ 126,8 Sangat Layak 18 56,2 2 97,5 ≤ X 126,8 Layak 14 43,7 3 68,2 ≤ X 97,5 Tidak Layak 4 68,2 Sangat Tidak Layak Berdasarkan tabel di atas, maka penilaian kelayakan media mengolah kaldu pada kelas X secara keseluruhan, untuk kategori sangat layak berjumlah 18 dengan persentase 56,2 dan kategori layak berjumlah 14 orang dengan persentase 43,7 . Pada kategori tidak layak dan sangat tidak layak sama-sama memiliki jumlah 0 dan persentase 0 . Tingkat kelayakan media mengolah stock berbasis adobe flash memiliki rata rata 124,41 dengan kategori layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran

B. Pembahasan 1. Pengembangan media mengolah stock berbasis multimedia