Kerangka Kerja Program Sekolah Aman Bencana

yang harus diperhatikan yaitu kompentensi dari sumber daya manusia SDM yang berperan dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengawasan, pemeliharaan, perawatan, perbaikan maupun pemeriksaan berkala bangunan. Dalam desain bangunan juga harus disediakan jalur evakuasi yang memadai dan tidak terhalang sebagai antisipasi kondisi darurat bencana. Secara aspek kesehatan, desain bangunan harus memperhatikan, penghawaan dan sirkulasi udara, pencahayaan alami, dan akses terhadap air dan sarana sanitasi. Selain itu menyediakan prasarana kemudahan akses bagi mereka yang berkebutuhan khusus dan potensi karakteristik jenis ancaman bencana di lokasi sekolahmadrasah merupakan hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan desain bangunan. Untuk kriteria ketiga yaitu desain dan penataan kelas ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendesain dan menata ruang kelas sekolahmadrasah aman dari bencana guna memperkecil risiko saat terjadi bencana. Yang pertama yaitu ketersediaan dua pintu kelas yang membuka keluar guna memudahkan evakuasi saat terjadi bencana. Terkait hal tersebut maka diharapkan sekolah memiliki jalur evakuasi dengan akses yang aman dan mudah dicapai. Jalur tersebut juga harus dilengkapi dengan penunjuk arah yang jelas dan mudah dikenal dengan baik oleh anak termasuk anak berkebutuhan khusus. Untuk kriteria keempat yang berupa dukungan sarana prasarana mencakup kriteria minimum sarana dan ketersediaan sarana dan prasarana pencegahan kebakaran. Kriteria minimum sarana berupa perlengkapan yang wajib dimiliki setiap sekolah atau madrasah seperti perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi dan lain sebagainya. Sedangkan sarana dan atau prasarana pencegahan kebakaran minimal dapat berupa Alat Pemadam Api Ringan APAR yang ditempatkan di setiap lantai dan mudah dijangkau. 2. Kerangka Kerja Non Struktural Kerangka kerja non struktural adalah upaya mengurangi risiko bencana yang diluar konstruksi fisik. Contoh dari kerangka kerja non-struktural yaitu upaya pembuatan kebijakan, kampanye penyadaran masyarakat, membangun sikap dan tindakan kesiapsiagaan kepada seluruh warga sekolahmadrasah dalam menghadapi bencana, yaitu penyiapan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan. Adapun aspek mendasar kerangka kerja non struktural berdasarkan pedoman Perka BNPB No. 4 Tahun 2012 meliputi Pengetahuan, Sikap dan Tindakan, Kebijakan SekolahMadrasah, Perencanaan Kesiapsiagaan dan Mobilisasi Sumberdaya Persepsi, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki manusia mempengaruhi dasar sikap dan tindakan manusia. SekolahMadrasah Aman dari Bencana mentargetkan seluruh warga sekolah sebagai sasaran. Hal tersebut karena SekolahMadrasah Aman dari Bencana ingin membangun kemampuan seluruh warga sekolahmadrasah, baik individu maupun warga sekolahmadrasah secara kolektif, untuk menghadapi bencana secara cepat dan tepat guna. Maka dari itu perlu dibuat suatu kebijakan sekolah terkait penerapan Sekolah Aman Bencana. Kebijakan sekolahmadrasah adalah keputusan yang dibuat secara formal oleh sekolahmadrasah mengenai hal-hal yang perlu didukung dalam pelaksanaan Penerapan SekolahMadrasah Aman dari Bencana, baik secara khusus maupun terpadu. Pada praktiknya, kebijakan sekolahMadrasah berupa landasan, panduan, arahan pelaksanaan kegiatan terkait dengan Penerapan SekolahMadrasah Aman dari Bencana. Selanjutnya juga diperlukan suatu perencanaan kesiapsiagaan di sekolah. Bentuk atau produk dari perencanaan ini adalah dokumen-dokumen, seperti protap kesiapsiagaan, rencana kedaruratankontinjensi, dan dokumen pendukung kesiapsiagaan terkait, termasuk sistem peringatan dini yang disusun dengan mempertimbangkan akurasi dan kontektualitas lokal. Perencanaan kesiapsiaagaan bertujuan agar terjaminnya tindakan cepat dan tepat guna pada saat terjadi bencana. Tindakan tersebut diwujudkan dengan memadukan dan mempertimbangkan sistem penanggulangan bencana di daerah dan disesuaikan kondisi wilayah setempat. Sekolahmadrasah juga harus menyiapkan sumber daya manusia, sarana, dan prasarana, serta finansial dalam pengelolaan untuk menjamin kesiapsiagaan bencana sekolah. Mobilisasi sumber daya didasarkan pada kemampuan sekolahmadrasah dan pemangku kepentingan sekolahmadrasah. Mobilisasi ini juga terbuka bagi peluang partisipasi dari para pemangku kepentingan lainnya.

2.2.5 Pemantauan dan Evaluasi

1. Pemantauan Pemantauan yang dimaksud adalah kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan penerapan sekolahmadrasah aman dari bencana dan mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul agar dapat diambil tindakan sedini mungkin. Pemantauan dilakukan terhadap perkembangan realisasi penyerapan dana, realisasi pencapaian target keluaran output dan kendala yang dihadapi. Pemantauan harus dilakukan secara berkala untuk mendapatkan informasi akurat tentang pelaksanaan kegiatan, kinerja program serta hasil-hasil yang dicapai. Selain untuk menemukan dan menyelesaikan kendala yang dihadapi, kegiatan ini juga berguna untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan penerapan sekolahmadrasah aman dari bencana serta mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengurangan risiko bencana. Pelaksanaan pemantauan dan juga evaluasi dilaksanakan dengan memperhatikan asas Efisiensi, yakni derajat hubungan antara barangjasa yang dihasilkan melalui suatu programkegiatan dan sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan barangjasa tersebut yang diukur dengan biaya per unit keluaran output; Efektivitas, yakni tingkat seberapa jauh programkegiatan mencapai hasil dan manfaat yang diharapkan; dan Kemanfaatan, yaitu kondisi yang diharapkan akan dicapai bila keluaran output dapat diselesaikan tepat waktu, tepat lokasi dan tepat sasaran serta berfungsi dengan optimal. Selain ketiga asas tersebut, pelaksanaan pemantauan sebaiknya juga menilai aspek Konsistensi, Koordinasi, Konsultasi, Kapasitas dan Keberlanjutan dari pelaksanaan suatu rencana programkegiatan. Secara umum, target pemantauan penerapan sekolahmadrasah aman dari bencana adalah sebagai berikut : a memantau efektivitas input dana, SDM, waktu, dan sumberdaya lainnya, tatalaksana penyelenggaraan kegiatan, administrasi dan pengelolaan keuangan oleh sekolahmadrasah dalam rangka mencapai sasaran penerapan sekolahmadrasah aman dari bencana, b memantau kinerja organisasi pelaksana penerapan sekolahmadrasah aman dari bencana, c memantau proses dan hasil pelaksanaan penerapan sekolahmadrasah aman dari bencana berdasarkan aspek dan kerangka kerja sekolah aman, meliputi: proses sosialisasi program, proses penilaian proposal, proses, pengolahan data, penentuan urutan prioritas sekolah calon penerima program, pelaksanaan dan pemanfaatan program d memantau pemanfaatan sarana-prasarana sekolahmadrasah yang telah diperbaiki sesuai fungsinya disesuaikan dengan desain dan penataan sekolahmadrasah aman e memantau kegiatan pemenuhan indikator sekolah madrasah aman dari baik struktural maupun nonstructural di tingkat sekolahmadrasah, f mengidentifikasi kendala dalam penerapan sekolahmadrasah aman dari bencana dan g terkumpulnya data yang menyeluruh tentang kegiatan sekolahmadrasah aman dari bencana baik data kegiatan struktural maupun non struktural. 2. Evaluasi Evaluasi menilai aspek-aspek penerapan sekolahmadrasah aman sesuai dengan indikator sekolahmadrasah aman dari bencana baik struktural maupun non struktural sehingga dapat mengkategorikan tingkat amannya bagi setiap sekolahmadrasah meliputi: a. Penilaian tingkat pemenuhan perencanaan dengan pelaksanaan penerapan sekolahmadrasah aman dari bencana serta kegiatan non-struktural b. Penilaian penerapan aspek dan kerangka kerja sekolahmadrasah aman dalam pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi sekolahmadrasah meliputi Proses sosialisasi program, Proses penilaian proposal, Proses pengolahan data, Penentuan urutan prioritas sekolah calon penerima program, Pelaksanaan dan pemanfaatan program c. Penilaian setiap sekolahmadrasah dalam memenuhi indikator sekolahmadrasah aman dari bencana dan melakukan kategorisasi dengan perincian sebagai berikut a Kategori 1: Memenuhi salah satu aspek yang mendasar dan parameter sekolahmadrasah aman dari bencana, b Kategori 2: Memenuhi lebih dari dua aspek yang mendasar dan parameter sekolah

Dokumen yang terkait

KESIAPSIAGAAN GURU SMA N 1 PRAMBANAN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI Kesiapsiagaan Guru SMA N 1 Prambanan Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi.

0 1 18

KESIAPSIAGAAN SISWA SMP N 3 GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN DALAM MENGHADAPI Kesiapsiagaan Siswa SMP N 3 Gantiwarno Kabupaten Klaten Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi.

0 1 16

KESIAPSIAGAAN SISWA SMP N 3 GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN DALAM MENGHADAPI Kesiapsiagaan Siswa SMP N 3 Gantiwarno Kabupaten Klaten Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi.

0 1 16

KESIAPSIAGAAN SISWA SMP N 1 PRAMBANAN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI Kesiapsiagaan Siswa SMP N 1 Prambanan Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi.

0 2 15

PENDAHULUAN Kesiapsiagaan Siswa SMP N 1 Prambanan Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi.

0 1 10

KESIAPSIAGAAN SISWA SMP N 1 PRAMBANAN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI Kesiapsiagaan Siswa SMP N 1 Prambanan Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi.

0 2 12

KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI SMP N 1 GANTIWARNO KECAMATAN Kesiapsiagaan Siswa Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di SMP N 1 Gantiwarno Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten.

0 2 15

KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI SMP N 1 GANTIWARNO KECAMATAN Kesiapsiagaan Siswa Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di SMP N 1 Gantiwarno Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten.

0 1 13

PERAN SIMULASI BENCANA TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR Peran Simulasi Bencana Terhadap Kesiapsiagaan Siswa Kelas VII Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di SMP Negeri 1 Grogol Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 2 14

PENGARUH SIMULASI BENCANA TERHADAP KESIAPSIAGAAN PRAMUKA DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR Pengaruh Simulasi Bencana Terhadap Kesiapsiagaan Pramuka Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di SMP Negeri 3 Mojolaban Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 1 13