Definisi Program Sekolah Aman Bencana
pendayagunaan sumberdaya yang dimiliki sekolahmadrasah tersebut merupakan bentuk dari nilai kemandirian dalam Sekolah Aman Bencana.
Yang juga sangat diperhatikan dalam pelaksanaan SekolahMadrasah Aman dari Bencana adalah hak-hak asasi manusia termasuk hak-hak anak dijadikan salah satu
pertimbangan utama dalam upaya penerapannya. Selanjutnya upaya keberlanjutan program yang diharapkan adalah terbentuknya pelembagaan aktivitas warga
sekolahmadrasah termasuk anak dalam upaya penerapan sekolahmadrasah dari bencana. Bentuk pelembagaan aktivitas itu dapat diwujudkan melalui pengaktifan
lembaga yang sudah ada seperti TP UKS, Komite Sekolah, OSIS, Ekstrakurikuler, dsb.
Nilai-nilai dari kearifan lokal yang ada di lingkungan masyarakat ataupun sekolah juga
perlu untuk didalami guna mendukung upaya penerapan sekolahmadrasah aman dari bencana.
Terkait dengan kearifan lokal tersebut juga tidak terlepas pada nilai atau unsur kemitraan. Kemitraan dilakukan dalam upaya adanya keterlibatan dari semua elemen
di sekolah mulai dari pemangku kepentingan termasuk anak secara individu maupun dalam kelompok. Keterlibatan semua elemen tersebut diharapkan bekerjasama dalam
mencapai tujuan kegiatan berdasarkan prinsip-prinsip SekolahMadrasah Aman dari bencana. Dalam penerapan SekolahMadrasah Aman dari Bencana ini juga harus
memperhatikan kepentingan warga sekolahmadrasah terutama anak berkebutuhan khusus yang mana hal tersebut merupakan wujud dari nilai inklusivitas
Selain nilai-nilai tersebut, pelaksanaan Sekolah Aman Bencana juga mengacu pada beberapa prinsip yaitu berbasis hak, interdisiplin dan menyeluruh, dan komunikasi
antar-budaya intercultural approach.
Penerapan SekolahMadrasah Aman dari Bencana harus berbasis pemenuhan hak pendidikan anak dalam menerapkan keempat prinsip hak anak. Hak anak yang pertama
adalah tidak ada satu anak pun yang sampai menderita akibat diskriminasi dan sikap tidak hormat yang menyangkut SARA, jenis kelamin, sikap, bahasa, pendapat,
kebangsaan,kepemilikan, kecacatan fisik dan mental, status kelahiran dan lainnya. Kemudian hak kedua yaitu anak-anak memiliki hak atas kelangsungan dan tumbuh
kembangnya dalam semua aspek kehidupannya, termasuk aspek fisik, emosional, psikososial, kognitif, sosial dan budaya. Hak ketiga berupa pertimbangan kepentingan
terbaik untuk anak didalam seluruh keputusan atau aksi yang mempengaruhi anak dan kelompok anak, termasuk keputusan yang dibuat oleh pemerintah, pemerintah daerah,
aparat hukum, bahkan yang diatur didalam keluarga anak itu sendiri. Dan hak keempat berupa hak anak-anak untuk berkumpul secara damai, berpartisipasi aktif dalam setiap
aspek yang mempengaruhi kehidupan mereka, untuk mengekspresikan dengan bebas dan mendapatkan pendapat mereka didengar dan ditanggapi dengan sungguh-sungguh.
Sedangkan prinsip menyeluruh ditegaskan dalam ketepaduan pelaksanaan penerapan sekolahmadrasah aman dari bencana guna mencapai standar nasional
pendidikan. Penerapan SekolahMadrasah Aman dari Bencana juga terintegrasi dalam standar pelayanan minimum pendidikan. Untuk mewujudkan hal tersebut maka
diperlukan suatu pendekatan dengan komunikasi antar budaya. Komunikasi antar- pribadi yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda ras, etnik, atau
sosioekonomi sesuai dengan jati diri bangsa dan nilai –nilai luhur kemanusiaan
menjadi pendekatan penerapan SekolahMadrasah Aman dari Bencana yang harus diutamakan.