Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan

80 mengisi materi workshop atau seminar. Kemudian dari Puskesmas itu mengenai kesehatan. Yang jelas lebih banyak ke segi positifnya.Banyak bantuan-bantuan seperti itu.Bantuan tanaman- tanaman banyak dari bantuan juga, terutama BLH.Terus bantuan dari BPBD itu kita dapat bantuan sosialisasi workshop itu. Dinas Pekerjaan Umum juga, karena berhubungan dengan sanitasi. Terus dari puskesmas berkaitan dengan kantin, makanan yang sehat itu yang seperti apa. Jadi puskesmas juga ikut memberi saran soal pengelolan kantin sekolah.” Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan lingkungan partsipasif di SD Muhamadiyah Tonggalan Klaten berupa kegiatan aksi lingkungan, memperingati kalender lingkungan, dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang telah di selenggarakan oleh pihak luar sekolah. Dan untuk memperlancar kegiatan di sekolah, sekolah juga telah menjalin kerjasama dengan berbagai instansi di Kabupaten Klaten.

4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan

Ketersediaan sarana dalam rangka mewujudkan sekolah yang peduli terhadap lingkungan sangat penting. Dengan memiliki sarana yang ramah lingkungan, maka sekolah dapat mengatasi permasalahan lingkungan yang menjadi isu yang sedang berkembang sekolah. Untuk mencapai tujuan mengatasi permasalahan tersebut, tentunya diperlukan sebuah proses pengelolaan. Di SD Muhamadiyah Tonggalan Klaten saat ini sudah tersedia beberapa macam sarana ramah lingkungan baik untuk mengatasi permasalahan maupun untuk menunjang pembelajaran. Beberapa sarana tersebut berdasarkan penuturan dari A.W antara lain; “salah satunya itu kita Green House, Terus ada biopori dan sumur resapan.” 81 Kemudian Pernyataan diatas ditambahkan dengan pernyataan dari Kepala Sekolah, “misalkan saja, yang untuk sarana dan prasarana itu cenderung secara khusus mbak, sekolah hanya menyediakan tempat-tampat. Seperti Green House itu juga buat pembelajaran sekaligus budidaya tanaman.Terus ada sumur resapan dan bio pori.” “sejak awal kita akan masuk Adiwiyata, kita mulai merencanakan pembangunan fisik dan non fisik mbak. Kalo fisik itu seperti penambahan lahan parkir agar siswa bisa parkir dengan rapi. Kemudian ada taman Adiwiyata didepan dan kolam air di belakang. Selain itu kita juga membangun Green House. Tujuannya adalah untuk menunjang pembelajaran tentang adiwiyata, dalam artian Green House itu untuk budidaya tanaman” Gambar 3. Green House sebagai sarana pembelajaran Sehingga dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Muhamadiyah Tonggalan Klaten sudah menyediakan beberapa sarana ramah lingkungan, diantaranya: a Green House b Biopori c Sumur Resapan d Tempat sampah e Taman 82 Pemanfaatan sarana yang ramah lingkungan tersebut tidak lepas dari pengelolaannya. Apabila sarana tidak dikelola maka, sarana akan cepat rusak. Pengelolaan saran di Muhamadiyah Tonggalan Klaten sudah memiliki tenaga tersendiri, seperti yang dituturkan oleh S, “untuk pengelolaan, kita dari swakelola secara intern. Maksutnya nanti ada dari pakbon- pakbon dan tenaga ahli yang membantu” Pernyataan tersebut diperkuat oleh pernyataan D. H dan A.W, “kalau disini sudah ada cleaning service, istilahnya tukang kebun. Untuk masalah lingkungan disini saya rasa sudah sangat diperhatikan ya, kamar mandi selalu dikuras, taman dan lapangan selalu disapu D.H, “Jadi yang mengelola itu ada petugas rutin dari sekolah.Bentuk pengelolaanya juga macam-macam, misalnya dalam kaitannya Adiwiyata saat ini rehab pembangunan Rumah Komposter agar lebih baik.” A. W, Agar sarana terawat dengan baik, sekolah juga membuat jadwal untuk mengelola sarana tersebut. Adapaun salah satu bentuk jadwal yang dimaksud adalah jadwal pengelolaan sanitasi sebagai berikut Tabel 8. Jadwal Petugas Kebersihan No Nama Tugas 1 Ngadiman Bagian halaman depan dan sekitarnya 2 Suroso Bagian Utara dan sekitarnya Berdasarkan tabel dapat dikatan bahwa tenaga sekolah untuk merawat saran sekolah sebanyak 2 orang. Setiap petugas meiliki tanggung 83 jawab dan dan tugas masing-masing. S selaku salah satu petugas kebersihan atau yang dikenal sebagai tukang kebun mengatakan, “saya selaku tukang kebun disini sebagai pelaksana mbak. Terutama dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan sekolah mas, terus kebersihan tanaman dan Green House sekolah. Selain itu juga mengurus bagian sanitasi sama selokan mbak” Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa petugas kebersihan memiliki peran sebagai pelaksana kebersihan dan merawat sarana sesuai dengan tugas yang telah diberikan oleh sekolah.Berkat terawatnya sarana tersebut, sebagai contoh sanitasi dan kebersihan WC sekolah, saat ini jauh lebih baik daripada saat dulu. Hal tersebut diungkapkan oleh R salah satu guru, “Menurut saya ini lebih baik daripada sebelumnya yang jelas.Karena dalam pengelolaanya itu ada hari-hari tententu untuk melakukan kebersihan, begitu. Jadi mungkin karena kita sudah Adiwiyata” Pendapat tersebut diperkuat juga oleh D.H, “Untuk masalah lingkungan disini saya rasa sudah sangat diperhatikan ya, kamarmandi selalu dikuras, taman dan lapangan selalu disapu.” Sehingga dapat dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan adanya peningkatan kualitas sarana ramah lingkungan sekolah dengan cara merawatnya secara rutin. Dengan baiknya sanitasi sekolah, tentunya peserta didik juga menjadi nyaman apabila sedang jajan di kantin. Hal ini dikarenakan letak WC atau sanitasi sekolah berada dekat dengan kedua kantin sekolah. Untuk mendukung program Adiwiyata, kantin sekolah juga harus dikelola agar menjadi kantin yang sehat dan ramah lingkungan. Untuk mencapai tujuan 84 tersebut, sekolah telah menjalin hubungan kerjasama bersama Puskesmas dalam kaitannya memberikan masukan kantin yang sehat sebagaimana H menyatakan, “Terus dari puskesmas hubungannya dengan kantin, makanan yang sehat itu yang seperti apa. Jadi puskesmas juga ikut memberi saran soal pengelolan kantin sekolah.” Pendapat tersebut diperkuat oleh M.S, “Dulu juga pernah kerjasama mbak sama puskesmas, bentuk kerjasamanya memberikan saran mengenai penyediaan jajanan atau makanan untuk kantin yang sehat.” Selain mengadakan kerjasama bersama dengan puskesmas, kantin SD Muhamadiyah Tonggalan Klaten juga menerapkan kebijakan standar kantin Adiwiyata. beberapa kebijakan tersebut antara lain; a Larangan menjual rokok b Larangan menggunakan penyedap berlebihan c Tidak menjual makanan yang mengandung Pengawet, Pewarna, Pemanis yang membahayakan kesehatan d Tidak menjual minuman yang dikemas dalam botolgelas plastic Tidak melayani siswa jajan ketika pelajaran berlangsung kecuali siswa yang istirahat jam pelajaran olah raga. Kemudian S memperkuat adanya kebijakan mengenai standar kantin sekolah., “buat kualitas kantin biasanya dijaga kebersihan mbak. Terus menyediakan makanan yang sehat bebas formalin dan pengawet mbak”. Dapat disimpulkan bahwa selain adanya pengelolaan dan peningkatan kualitas sarana sekolah yang ramah lingkungan, kualitas kesehatan didalaam 85 kantin juga diperhatikan oleh sekolah dengan kerjasama bersama Puskemas Kabupaten Klaten.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Data mengenai implementasi program Adiwiyata meliputi kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipasif, dan pengelolaan sarana ramah lingkungan yang telah diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumen. Berikut akan disajikan hasil pembahasan hasil penelitian untuk menjawab rumusan masalah. Implementasi pogram Adiwiyata di SD Muhamadiyah Tonggalan Klaten sebagai berikut:

1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan

Pengelolaan lingkungan hidup adalah salah satu upaya dalam menjaga keseimbangan sumber daya alam yang tersedia. Upaya tersebut dimaksudkan agar sumber daya alam yang ada saat ini tidak hanya bisa dinikmati oleh generasi masa kini, namun generasi masa datang juga masih bisa menikmatinya. Bustanul Arifin 2001:1 mengatakan bahwa pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam adalah upaya serius dan berkesinambungan mengenai harmonisme sains, etika dan praktis kebijakan. Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam dapat dilaksanakan melalui pemanfaatan sains, menjaga etika dan perumusan sebuah kebijakan.