Menarik Karena Berbeda Kategori Judul Buku Swa-Bantu Islami Berdasarkan Teknik Persuasi

b. Menarik karena Menggiurkan

Selain dengan cara “tampil beda” seperti yang diuraikan di atas, judul- judul buku swa-bantu Islami berusaha menarik perhatian orang dengan cara membuatnya tergiur oleh tambahan pengetahuan yang dijanjikan. Sebenarnya ini adalah prinsip yang terkandung dalam setiap buku, karena buku –atau teks secara umum– pada dasarnya adalah jawaban terhadap suatu pertanyaan. Jawaban itulah yang jadi pengetahuan pembaca, sehingga dia bisa berujar “Ooh begitu toh ternyata.” Hanya saja buku swa- bantu menyodorkan pengetahuan yang sifatnya informatif. Informasi tersebut bisa terkait dengan suatu keadaan maupun tentang arahan atau petunjuk. Yang pertama lazim disebut “berita” dan yang kedua “pedoman”. Ketika seseorang menerima sebuah berita dan telah dia putuskan judge kebenarannya, dia pun akhirnya tahu dan sadar realize tentang apa yang diinformasikan. Ketika dia menerima suatu pedoman dan telah dia putuskan kebenarannya, dia pun tahu apa yang akan dilakukannya. Ringkasnya, yang pertama dapat disebut pengetahuan tentang sesuatu dan yang kedua pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Kedua bentuk pengetahuan inilah yang dijanjikan oleh judul-judul buku swa-bantu Islami. Sampai di titik ini, tidak ada yang patut dipersoalkan dari buku swa- bantu, karena tidak setiap orang Muslim mampu mencerna pembahasan tentang keesaan Allah, kehidupan akhirat, makna ibadah dan lain sebagainya yang disampaikan secara mendalam dan filosofis. Buku-buku swa-bantu Islami dapat menambah pengetahuan tentang tauhid, eskatologi, makna ibadah dan lain-lain bagi orang-orang seperti ini. Selain itu, tidak setiap orang Muslim punya pengetahuan tentang bagaimana melakukan perintah-perintah agama yang sederhana. Ada saja di antara umat yang 132 bertanya-tanya apa yang harus dilakukan setelah bersetubuh jika tangan yang patah sudah hampir sembuh namun masih dibalut perban, apakah tetap harus mandi keramas atau ada keringanan yang diajarkan? Itulah sebabnya mengapa tema penelitian ini tidak punya masalah dengan buku panduan ibadah generik dan kisah-kisah hikmah. Persoalan muncul saat mencermati cara kedua jenis pengetahuan itu dijanjikan lewat judul demi melahirkan efek “menarik.” Judul-judul buku swa-bantu Islami menjanjikan tambahan pengetahuan tentang sesuatu dengan cara mengamplifikasi kesan bahwa sesuatu itu selama ini tidak diketahui, baik karena tertutupi atau terabaikan. Judul-judul yang memakai teknik retorika amplifikasi ini gampang dikenali lewat kata- kata kunci yang menjanjikan ketersingkapan. Kata-kata itu ada yang berbentuk kata kerja transitif seperti “mengungkap,” “menyingkap,” “menggali,” “membuka, “membongkar,” “menyibak”, “menguak” dan lain sebaganya. Dalam judul-judul yang memakai teknik retorika ketersingkapan ini yang dijanjikan adalah pengetahuan tentang objek dari kata-kata kerja tersebut. Tabel I.30: Judul-judul dengan Teknik Retorika Janji Ketersingkapan Mengungkap Hikmah Shalat Tasbih Mengungkap Rahasia Malam Pertama Di Alam Kubur Menyingkap Mukjzt Sholat Dhuha Menyingkap Rhs Shalat Khusyuk Menyingkap Tabir Perempuan Islam Membuka Tirai Kegaiban Menggali Rahasia Khasiat Al Quran Mengungkap Keajaiban Sujud Mengungkap Rahasia Iblis Menyibak Kedahsyatan Dzikir Menyingkap Keajaiban Istighfar Menyingkap Rahasia2 Shalat Membongkar Rahasia Alam Akhirat Menguak Misteri Alam Kubur Mengungkap Hikmah Dan Dahsyatnya Syahadat 133 Ada pula kata kunci yang berbentuk kata benda abstrak yang menunjukkan sifat dari sesuatu yang akan disingkap oleh buku dengan judul bersangkutan. Biasanya sifat ini berkisar pada dua hal, keluarbiasaan maupun kelebihan yang selama ini tidak diketahui. Kata-kata yang menunjukkan keluarbiasaan antara lain: “keajaiban,” “misteri,” “rahasia,” “mukjizat,” dan lain sebagainya, sementara kata-kata yang menunjukkan kelebihan misalnya adalah “keutamaan,” “fadhilah,” keagungan,” “keistimewaan,” “kedahsyatan,” “keampuhan,” dan lain sebagainya. Tabel I.31: Judul-judul dengan Teknik Retorika Janji Keluarbiasaan 101 Keajaiban Dzikir Betapa Ajaibnya Hati yang Bersih Dahsyatnya Mukjizat Shalat Tahajud Keajaiban Bulan‐ Bulan Islam Kisah ‐Kisah Ajaib Sembuh dengan Sedekah Meraih Keajaiban Di Tengah Malam Misteri Keajaiban Sktr Kaʹbah Misteri Bacaan Shalat Misteri Banjir Dan Perahu Nuh Misteri Dahsyatnya Gerakan Shalat Misteri Malam Jumat Mukjizat Air Ludah Mukjizat Penyembuhan Air Zamzam Mukjizat Sains dalam Alquran Mukjizat Shalawat Mukjizat Siwak Mukjizat Tasawuf Reiki Rahasia Ayat Kursi Rahasia bisa Mimpi Berjumpa Rasulullah Rahasia Habbatussauda Sunnah: Dalam Formulasi Herbal Rahasia Hari + Primbon Islam Rahasia Meraih Kekhusuyuan Shalat Rahasia Muslimah Pintar Menyuapi Anak 134 Tabel I.32: Judul-judul dengan Teknik Retorika Janji Kelebihan Rahasia Dan Keutamaan Ibadah Haji Keutamaan Bulan2 Islam DoaAmalannya Keutamaan Surah‐Surah Al‐Quran Puasa Sunnah HukumKeutamaannya Meraih Keutamaan Sifat Shalat Keutamaan Yasin Dan Tahlil Fadilah Zakat Pembuka Pintu Rezeki Dahsyatnya Fadhilah Surah Yasin 1001 Fadilah Asmaul Husna 1001 Solusi Masalah Dunia Akherat Mengungkap Syarat Hikmah Fadhilah Shalat Taubat Fadhilah Wanita Shalihah Fadhilah Dan Amalan Bulan Rajab, Syaban Dan Ramadhan Keagungan Doa Malaikat Keagungan Poligami Rasulullah Keagungan Shalat Subuh Kemuliaan Sabar Keagungan Syukur Keistimewaan Ayat Kursi 59 Rahasia Keistimewaan Keutamaan Jumat Keistimewaan Puasa Menurut Syariat Dahsyatnya Doa Coy 3 Shalat Dahsyat Dhuha, Istikharah, Tahajjud 4 Zikir Super Dahsyat Kedahsyatan Puasa Dawud Rahasia Kedahsyatan Sedekah Kedahsyatan Marketing Muhammad 222 Keampuhan Asmaul Husna Mukjizat Di Balik Keampuhan Shalat Sunah Keampuhan Puasa Dawud Mirip dengan ini, terdapat pula judul-judul yang tidak hanya menjanjikan pengetahuan tentang kelebihan, tetapi juga menggambarkan apa yang akan diperoleh atau dirasakan ketika kelebihan itu diperoleh. Ini ditunjukkan oleh kata-kata seperti “Indahnya,” “nikmatnya” dan “asyiknya” dalam judul-judul semisal: Indahnya Pernikahan Dini ; Indahnya Shalat Berjamaah; Indahnya Tawakal; Nikmatnya Syukur: Panduan Meraih 1001 Kebahagiaan; Nikmatnya Istighfar Satu Obat Untuk Sejuta Kesulitan; Nikmatnya Menjadi 135 Kekasih Allah; Ternyata Menikah Itu Asyik; Asyiknya Menjadi Wisatawan Surga; Asyiknya Bekerja Saat Puasa dan lain sebagainya. Jika kata-kata yang menunjukkan keluarbiasaan atau kelebihan seperti dalam judul-judul di atas dirasa kurang berbeda, maka ada judul yang menggunakan kata atau ungkapan bahasa pergaulan sehari-hari, seperti buku berjudul Membuat Doamu Cespleng Setajam Silet; Doa Amalan Super Cespleng Mengatasi Kesurupan; Muslimah Topcer ; dan lain sebagainya. Variasi lain dari retorika janji ketersingkapan ini dapat dilihat dalam judul-judul yang memakai kata atau ungkapan yang menunjukkan reaksi takjub yang akan muncul dari pembaca manakala mendapat pengetahuan baru, seperti dalam judul yang mencantumkan kata “ternyata”, seperti judul Ternyata Allah Menyerumu Pada Pesugihan; Ternyata Wanita Lebih Istimewa Dalam Warisan; Ternyata Ibadah Hanya Untuk Allah, dan lain sebagainya, dan judul yang memakai kata tanya yang mengajak pembaca untuk “heran” dengan suatu hal, seperti pertanyaan “ada apa?” dalam judul Ada Apa dengan Nikah Beda Agama?, Ada Apa di Hari Jumat? atau pertanyaan “tahukah anda” Tahukah Anda Seks Itu Obat Awet Muda. Terkait dengan pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, judul-judul buku swa-bantu Islami berupaya menarik perhatian calon pembacapembeli dengan menjanjikan keinstanan. Artinya, judul-judul ini berupaya menunjukkan bahwa sesuatu yang akan dilakukan sebenarnya mudah dan praktis. Ini tercermin dalam judul-judul yang mengandung kata “cepat”, “praktis,” “efektif,” “mudah,” “gampang,” dan lain sebagainya. Di antara judul-judul yang menjanjikan keinstanan adalah sebagai berikut: 136