commit to user 51
C. Kerangka Berpikir
Gambar 1. Skematik Kerangka Pemikiran
AkadPerjanjian
Wanprestasi
Akad Perjanjian
WANPRESTASI
BANK SYARIAH
Pembiayaan
Musyawarah
Mediasi
BASYARNAS
UU No.301999 No. 32006
No. 212008 Fatwa DSN MUI
PBI
Nasabah BANK
commit to user 52
Keterangan: Berdasarkan skema tersebut di atas, dapat diketahui bahwa alur penelitian
ini dimaksudkan untuk mengetahui praktek penyelesaian pembiayaan bermasalah antara nasabah dan bank syariah melalui cara non litigasi pada PT. Bank Syariah
Mandiri di Surakarta. Salah satu kegiatan Bank Syariah dalam melaksanakan kegiatan usahannya berupa penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan.
Kesepakatan antara bank syariah dengan nasabah dalam penyaluran pembiayaan kepada nasabah yang membutuhkan dituangkan dalam akad pembiayaan
perjanjian pembiayaan. Jika dikemudian hari terjadi wansprestasi, status pembiayaan tersebut dikategorikan menjadi pembiayaan bermasalah.
Apabila pembiayaan termasuk dalam kategori pembiayaan bermasalah, administrasi perbankan melakukan tahapan aktivitas guna memberikan
warning
atau peringatan kepada nasabah untuk memenuhi akad yang disepakati berupa penerbitan surat pemberitahuan menunggak kewajiban, surat peringatan 1
SP1, surat peringatan 2 SP2, surat peringatan 3 SP3 sampai penerbitan surat somasi dengan tujuan agar nasabah mengindahkan akad yang telah disepakati.
Dalam tahapan pemberian peringatan tersebut, dimungkinkan nasabah menjadi kooperatif sehingga bisa dilakukan proses aktivitas penyelamatan pembiayaan
yang berupa restrukturisasi
Rescheduling, Reconditioning atau Restructuring
. Apabila terindikasi nasabah tidak kooperatif, maka muncullah sengketa
antara nasabah dan bank syariah. Penanganan pembiayaan bermasalah yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Surakarta pada nasabah yang bersengketa
dengan bank dikelompokkan menjadi sengketa pembiayaan yang diselesaikan melalui cara litigasi dan diselesaikan melalui cara non litigasi yaitu melalui
mekanisme Musyawarah, Mediasi Perbankan danBasyarnas dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 junto Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia dan Peraturan Bank Indonesia.
commit to user 53
BAB III METODE PENELITIAN
Pengertian metode penelitian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala dalam masyarakat atau
kemanusiaan berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan.
55
Menurut Zainuddin Ali, metode penelitian adalah suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta seni dengan tujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten.
Penelitian yang penulis lakukan adalah suatu penelitian hukum yaitu penelitian suatu kegiatan ilmiah didasarkan pada metode, sistematika dan
pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisa, melakukan pemeriksaan yang
mendalam terhadap faktor hukum tersebut, untuk mendapatkan suatu pemecahan atas permasalahan yang timbul didalam gejala tersebut.
56
A. Jenis Penelitian