Tinjauan tentang Pembiayaan Bermasalah

commit to user 28

3. Tinjauan tentang Pembiayaan Bermasalah

a. Pengertian Pembiayaan Bermasalah

Pembiayaan merupakan kegiatan utama bank, sebagai usaha untuk memperoleh laba, tetapi rawan risiko yang tidak saja dapat merugikan bank, tetapi juga berakibat kepada masyarakat penyimpan dan pengguna dana. 28 Salah satu risiko dalam kegiatan pembiayaan tersebut adalah pembiayaan bermasalah. Pembiayaan atau kredit bermasalah, yang dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai problem loan atau Non Performing Financing NPF ialah pembiayaan yang tergolong kurang lancar, diragukan, dan macet. Hal ini merupakan fenomena yang terjadi dalam industri perbankan, pembiayaan macet merupakan salah satu risiko utama. Untuk menghindari agar pembiayaan bermasalah tidak menimbulkan masalah berkelanjutan, maka bank harus senantiasa melakukan tindakan pengamanan dengan cara melakukan upaya: 1 penyisihan kerugian, 2 penyelamatan, 3 penghapusbukuan, 4 penghapus-tagihan, 5 penagihan kredit hapus buku. 29

b. Sebab-sebab Timbulnya Pembiayaan Bermasalah

Penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah adalah karena kesulitan-kesulitan keuangan yang dihadapi nasabah. Penyebab kesulitan keuangan perusahaan nasabah dapat dibagi ke dalam 3 tiga kategori, yaitu 1 faktor internal bank, 2 faktor nasabah dan 3 faktor eksternal. 30 28 Arifin. op, cit., hlm. 257 29 Hariyani Iswi, Restrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet. Elex Media Komputindo. Jakarta, 2010, hlm. 258 30 Dewi Nurul Musjtar, op. cit., hlm. 117 commit to user 29 Faktor internal adalah faktor yang ada di dalam bank, antara lain yaitu kebijakan pembiayaan yang kurang tepat, kuantitas, kualitas dan integritas sumber daya manusia yang kurang memadai, terbatasnya SDI yang tersedia, memberikan perlakuan khusus kepada nasabah, adanya pengelola yang menerima suap atau hadiah; adanya kelemahan organisasi, sistem dan prosedur pembiayaan; prasarana dan sarana lain yang tersedia kurang memadai; pihak bank kurang teliti dalam pembuatan akad pembiayaan. Faktor nasabah antara lain adalah aspek karakter, aspek operasional, aspek legal yuridis dan aspek agunan. Timbulnya kesulitan- kesulitan keuangan perusahaan yang disebabkan oleh faktor manajerial dapat dilihat dari beberapa hal, seperti kelemahan dalam kebijakan pembelian dan penjualan, lemahnya pengawasan biaya dan pengeluaran, kebijakan piutang yang kurang tepat, penempatan yang berlebihan pada aktiva tetap, permodalan yang tidak cukup. Faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar kekuasaan manajemen perusahaan, seperti bencana alam, peperangan, perubahan dalam kondisi perekonomian dan perdagangan, perubahan-perubahan teknologi, dan lain-lain.

4. Tinjauan tentang Penyelesaian Sengketa