Pengolahan Air Limbah Pemanfaatan zeolit alam dan limbah kayu aren (arenga pinnata) untuk menurunkan logam cr(vi) Pada limbah cair batik dian

commit to user 11 pembuatan cat, pewarna tekstil dan lain-lain. Dalam zat warna tekstil jenis Grey Lanaset G mengandung krom III sebesar 2,5 sebagai senyawa kompleks organologam Blanques et al., 2004. CrVI lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan CrIII. Namun, CrVI setelah di dalam tubuh segera mengalami reduksi menjadi CrIII ATSDR, 2000. Keterdapatan CrIII dalam tubuh dapat menyebabkan kanker paru-paru. Proses penjerapan krom oleh tubuh dan dampaknya bagi kesehatan disajikan pada Gambar 1 Kaim and Schwederski, 1994. Gambar 1 . Diagram Masuknya Krom dalam Tubuh

3. Pengolahan Air Limbah

Secara umum, metode pengolahan yang dikembangkan tersebut dapat digolongkan atas 3 jenis metode pengolahan, yaitu secara fisika, kimia maupun biologis. commit to user 12 Cara fisika , merupakan metode pemisahan sebagian dari beban pencemaran khususnya padatan tersuspensi atau koloid dari air dengan memanfaatkan gaya-gaya fisika Eckenfelder, 1989; MetCalf dan Eddy, 2003. Dalam pengolahan air industri secara fisika, proses yang dapat digunakan antara lain adalah filtrasi dan pengendapan sedimentasi. Filtrasi penyaringan menggunakan media penyaring terutama untuk menjernihkan dan memisahkan partikel-partikel kasar dan padatan tersuspensi dari air. Dalam sedimentasi, flok-flok padatan dipisahkan dari aliran dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Cara kimia , merupakan metode penghilangan atau konversi senyawa- senyawa polutan dalam air dengan penambahan bahan-bahan kimia atau reaksi kimia lainnya MetCalf dan Eddy, 2003. Proses netralisasi biasanya diterapkan dengan cara penambahan asam atau basa guna menetralisir ion-ion terlarut dalam air sehingga memudahkan proses pengolahan selanjutnya. Dalam proses koagulasi-flokulasi menurut Mysels 1959, partikel-partikel koloid hidrofobik cenderung menyerap ion-ion bermuatan negatif dalam air melalui sifat adsorpsi koloid tersebut, sehingga partikel tersebut menjadi bermuatan negatif. Koloid bermuatan negatif ini melalui gaya-gaya Van der Waals menarik ion-ion bermuatan berlawanan dan membentuk lapisan kokoh lapisan stern mengelilingi partikel inti. Selanjutnya lapisan kokoh stern yang bermuatan positif menarik ion-ion negatif lainnya dari dalam larutan membentuk lapisan kedua lapisan difus. Kedua lapisan tersebut bersama-sama menyelimuti partikel-partikel koloid dan membuatnya menjadi stabil. Partikel-partikel koloid dalam keadaan stabil menurut Davis dan Cornwell 1991, cenderung tidak mau bergabung satu sama commit to user 13 lainnya membentuk flok-flok berukuran lebih besar, sehingga tidak dapat dihilangkan dengan proses sedimentasi ataupun filtrasi. Koagulasi pada dasarnya merupakan proses destabilisasi partikel koloid bermuatan dengan cara penambahan ion-ion bermuatan berlawanan koagulan ke dalam koloid, dengan demikian partikel koloid menjadi netral dan dapat beraglomerasi satu sama lain membentuk mikroflok. Selanjutnya mikroflok- mikroflok yang telah terbentuk dengan dibantu pengadukan lambat megalami penggabungan menghasilkan makroflok flokulasi, sehingga dapat dipisahkan dari dalam larutan dengan cara pengendapan atau filtrasi Eckenfelder, 1989; Farooq dan Velioglu, 1989. Koagulan yang biasa digunakan antara lain polielektrolit, aluminium, kapur, dan garam-garam besi. Masalah dalam pengolahan limbah secara kimiawi adalah banyaknya endapan lumpur yang dihasilkan Eckenfelder, 1989; MetCalf dan Eddy, 2003, sehingga membutuhkan penanganan lebih lanjut. Cara biologi dapat menurunkan kadar zat organik terlarut dengan memanfaatkan mikroorganisme atau tumbuhan air. Pada dasarnya cara biologi adalah pemutusan molekul kompleks menjadi molekul sederhana. Proses ini sangat peka terhadap factor suhu, pH, oksigen terlarut DO dan zat-zat inhibitor terutama zat-zat beracun. Mikroorganisme yang digunakan untuk pengolahan limbah adalah bakteri, algae, atau protozoa Ritmann dan McCarty, 2001. Sedangkan tumbuhan air yang mungkin dapat digunakan termasuk gulma air aquatic weeds Lisnasari, 1995. commit to user 14

4. Zeolit Kata “zeolit” berasal dari kata Yunani zein yang berarti membuih dan lithos