Evaluasi Nasional”. Menemukan pengaruh yang signifikan antara komitmen anggota dengan kinerja Tim Kormonev Nasional dengan nilai Uji t 2,300 dan Uji
F 0,637. Penelitian Suparman 2007 tentang “Analisis Pengaruh Peran Kepemimpinan, Motivasi dan Komitmen Organisasi terhadap Kepuasan Kerja
dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai”. Menemukan bahwa terdapat pengaruh signifikan komitmen kerja terhadap kinerja nilai t 0,25 dan P=0,000. Semua
hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa komitmen kerja secara nyata berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
2.3.2 Peningkatan Komitmen Kerja
Komitmen kerja perawat dapat ditingkatkan untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan beberapa cara sebagai berikut.
1. Menciptakan rasa aman, suasana kerja yang kondusif serta lakukan promosi
secara regular 2.
Menempatkan perawat sesuai dengan kapasitas, minat, dan motivasi kerjanya agar memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
3. Meningkatkan keterampilan, kesempatan pengembangan diri, dan bimbingan
perencanaan karir agar perawat merasa mantap dalam pencapaian kariernya. 4.
Mengembangkan fleksibilitas dan otonomi pelaksanaan tugas tetapi tetap memegang teguh tanggung jawab.
5. Mengembangkan system monitoring peningkatan kinerja, dan pemahaman
terhadap nilai dan tujuan rumah sakit untuk menjaga kesesuaian antara visi dan misi Wijaya, 2012.
2.3.3 Peranan Komitmen
Komitmen kerja memiliki peranan penting untuk peningkatan kinerja perawat. Komitmen kerja perawat dapat meningkatkan kinerja mereka yang
meliputi aspek motivasi, kejelasan tugas dan kemampuan kerja. Dengan komitmen kerja yang tinggi, perawat menjadi lebih giat bekerja dan mempunyai
motivasi kuat untuk berprestasi. Komitmen kerja juga dapat menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap rumah sakit, karena ingin tetap bertahan menjadi anggota
rumah sakit Wijaya, 2012.
2.3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Komitmen Kerja
Komitmen merupakan kekuatan perawat secara menyeluruh terhadap tugas dan kondisi lingkungan rumah sakit. Factor-faktor yang mempengaruhi komitmen
kerja adalah keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi, kemauan berusaha dan bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi, keyakinan dan
kepercayaan terhadap nilai-nilai, serta tujuan organisasi. Pada penelitian ini, komitmen kerja terdiri atas beberapa subvariabel seperti inisiatif, penghayatan
terhadap visi dan misi rumah sakit, peraturan rumah sakit, asuhan keperawatan, dan indikator kinerja klinik. Penjabaran masing-masing subvariabel sebagai
berikut. 1. Inisiatif
Inisiatif merupakan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas tanpa menunggu perintah. Hal ini terkait dengan peningkatan hasil pekerjaan,
menciptakan peluang untuk menghindari timbulnya masalah. Inisiatif juga menyangkut kreativitas perawat untuk mengembangkan potensi diri dalam
melaksanakan Askep dan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. Dalam penelitian ini subvariabel inisiatif diukur dengan indikator kesempatan
menyampaikan pendapat untuk mengembangkan askep, memiliki upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan dan mengembangkan kompetensi dalam
melaksanakan Askep Ubaydillah, 2009. 2. Penghayatan Terhadap Visi dan Misi Rumah Sakit
Visi merupakan suatu pernyataan ringkas tentang cita-cita pengembangan organisasi di masa depan. Misi merupakan penetapan tujuan atau sasaran
organisasi di masa depan. Misi merupakan penetapan tujuan atau sasaran organisasi yang mencakup kegiatan jangka panjang dan jangka pendek.
Pernyataan visi dan misi harus sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dan kebutuhan pasien. Keduanya harus bias mengantarkan rumah sakit mencapai
tujuan dengan menumbuhkan semangat kerja, keharmonisan dalam melaksanakan Askep sesuai SOP. Peningkatan komitmen kerja memerlukan penghayatan visi
dan misi rumah sakit. Dalam penelitian ini subvariabel visi dan misi rumah sakit diukur dengan indikator pemahaman terhadap visi dan misi rumah sakit yang
sudah disosialisasikan kepada perawat dengan dijabarkan visi dan misi rumah sakit dalam tugas pokok dan fungsi Mangku Prawira, 2009.
3. Peraturan Rumah Sakit Peraturan membatasi segala kegiatan perawat. Mereka harus mematuhi
karena ada sanksi bagi yang melanggar. Peraturan dapat berupa tata tertib yang mengikat perawat melaksanakan askep sehingga tidak menyimpang dari tujuan
rumah sakit. Pada penelitian ini subvariabel peraturan rumah sakit diukur dengan indikator kepatuhan terhadap peraturan rumah sakit yang diterapkan secara adil.
4. Asuhan Keperawatan Asuhan keperawatan adalah kegiatan profesional perawat yang bersifat
dinamis dan membutuhkan kreativitas mereka memberikan pelayanan kepada pasien. Askep yang diberikan kepada pasien merupakan pelayanan profesional
untuk membantu pasien secara komprehensif melakukan kegiatan rutinnya tanpa bantuan orang lain. Dalam penelitian ini subvariabel Askep diukur dengan
indikator melaksanakan askep sesuai dengan SOP dan menerapkan Askep sesuai dengan indikator kinerja klinik.
5. Indikator Kinerja Klinik IKK Indikator kinerja klinik adalah variabel yang diukur dengan prestasi kerja
perawat dalam waktu tertentu. Dalam penelitian ini IKK dirumuskan dalam bentuk kuantitas pelaksanaan SOP. Indikator kinerja klinik diidentifikasi,
dirumuskan, dan ditetapkan oleh kelompok perawat atas persetujuan kepala ruangan, wakil kepala ruangan, dan koordinatorsupervisor. Dalam penelitian ini
subvariabel diukur dengan indikator pengetahuan tentang indikator kinerja klinik dan penilaian kinerja perawat yang dikaitkan dengan indikator kinerja klinik.
2.4 Instalasi Perawatan Intensif 2.4.1 Pengertian