27
yang didapat dari kuisioner. Penggolongannya yaitu bukan perokok IB= 0 dan perokok IB ≥1.
4.7.7. Masa kerja: lama masa kerja seorang pekerja pembuat roti dalam tahun
sejak awal bertugas sebagai pembuat roti sampai saat penelitian yang didapat dari data personalia, kelebihan bulan dibulatkan ke atas.
4.7.8. Usia: usia responden sejak lahir dalam tahun yang didapat dari kuisioner,
kelebihan bulan dibulatkan ke atas.
4.7.9. Kebiasaan pakai APD: kebiasaan menggunakan APD berupa masker
penutup hidung dan mulut yang disediakan oleh perusahaan. Penggolongannya yaitu memakai bila hampir selalu digunakan dan tidak
memakai bila digunakan kadang-kadang atau hampir tidak pernah digunakan.
4.8. Cara Kerja
4.8.1. Bahan dan alat penelitian
- Formulir penelitian. - Formulir persetujuan penelitian atau
informed consent.
- Lampu kepala, spekulum hidung. -
PNIF meter
merek
In Check
buatan
Clement Clark Ltd.
- Uji tusuk kulit: alergen “Indrayana”, kapas, alkohol 70, penggaris,
blood lancet.
4.8.2. Proses pengumpulan data
Pekerja perusahaan pembuat roti yang bersedia diikutsertakan dalam penelitian diminta mengisi formulir persetujuan penelitian dan formulir
penelitian
.
Dilakukan pemeriksaan status umum dan pemeriksaan THT. Orang yang termasuk kriteria inklusi dilakukan pemeriksaan pengukuran
sumbatan hidung dengan
PNIF meter
pada awal dan setelah 8 jam bekerja. Orang yang termasuk RAK dilakukan uji tusuk kulit. Hasil pemeriksaan
dicatat dalam lembar pengumpulan data kemudian dilakukan tabulasi dan analisis data.
28
4.8.3. Pengukuran sumbatan hidung 4.8.3.1.Persiapan alat:
1.
PNIF meter
merek
In Check
buatan
Clement Clarke International ltd.
, 2. Sungkup hidung yang telah didesinfeksi dengan alkohol 70
Gambar 4.
PNIF meter
4.8.3.2.Prosedur kerja:
1 Orang dalam posisi duduk tenang, 2 Kursor
PINF
ditempatkan pada posisi
start
, 3 Orang diminta untuk ekspirasi maksimal, 4 Sungkup hidung dari
PNIF
diletakkan menutupi hidung dan mulut dengan rapat dan tidak boleh ada celah, agar udara tidak bocor keluar, 5 Orang diminta
untuk menutup mulut dengan rapat dan melakukan inspirasi maksimal melalui hidung selama 1 detik, 6 Hasil dicatat dengan melihat posisi
kursor yang berwarna merah di skala, 7 Pemeriksaan diulang sebanyak 3 kali, kemudian hasilnya dipilih yang paling tinggi.
4.8.3.3.Interpretasi: hasil dikatakan positif jika terdapat penurunan aliran udara
sebesar 20 dari nilai
baseline
yang diambil sebelum orang masuk kerja.
4.8.4. Uji tusuk kulit
4.8.4.1.Persiapan bahan :
1 Kontrol negatif dari buffer fosfat, kontrol positif dari histamin, debu rumah,
human dander, mite culture
, kecoa, bulu kucing, anjing, ayam, gandum, 2
Blood lancet,
3 Kapas alkohol 70, 4 Penggaris dengan skala millimeter, 5 Sediakan semprit 1 cc dan epineprin ampul.
29
4.8.4.2.Persiapan pasien :
1 Jelaskan apa yang akan dilakukan pada penderita dan tujuannya, 2 Sampel tidak sedang mengkonsumsi obat yang mempunyai efek
antialergi, yaitu antihsitamin minimal 3 kali periode washout atau 72 jam, steroid sistemik 2 minggu, 3 Periksa tekanan darah sebelum tes alergi
untuk membandingkan jika sewaktu-waktu terjadi reaksi sistemik, 4 Pastikan tidak mengalami serangan alergi berat 24 jam sebelumnya,
seperti asma bronkhial, 5 Jelaskan kemungkinan timbul tanda dan gejala reaski alergi sistemik dari ringan sampai yang berat selama tes alergi, 6
Tanda tangan informed consent, 7 Desinfeksi daerah lokasi tes kulit yaitu bagian volar lengan bawah.
4.8.4.3.Prosedur tes kulit
1 Teteskan larutan kontrol positif atau histamin dan kontrol negatif atau bufer fosfat, 2 Histamin sebelah radial dan bufer sisi ulnar dengan jarak
minimal 2 jari, 3 Tusuk dengan
blood lanset
sedalam lapisan epikutan, dicukit tepat ditempat tetesan dan tidak sampai berdarah. Reaksi ditunggu
selama 5-10 menit. Jika sudah terbentuk bentol merah minimal diameter 3 mm pada tempat histamin dan tidak terbentuk pada bufer atau
maksimal diameter bentol 1 mm maka dilanjutkan dengan penetesan alergen yang akan diperiksa. Mulai dari proksimal sisi radial ke distal
dengan jarak kurang lebih 1 jari, kemudian naik ke sisi ulnar. Reaksi tes kulit dibaca 10-15 menit.
4.8.4.3.Interpretasi:
Penilaian hasil dibandingkan dengan reaksi histamin pada masing-masing penderita. Positip +++ : jika bentol diameternya minimal 3 mm atau
sama dengan reaksi histamin, positip ++ : lebih kecil dari histamin, positip + : diameter bentol kurang lebih 1 mm. Hasil tes kulit dianggap
positip jika terjadi bentol pada alergen sedikitnya sama dengan bentol dari reaksi histamin.
4.8.4.4.Hasil Ukur: RAK atopi RAK nonatopi.
30
4.9. Alur Penelitian