daln lemah di bidang pemasaran. Untuk mengatasinya UKM harus memiliki strategi bisnis yang tepat perlu diambil, diantaranya adalah :
1. Untuk dapat mengembangkan UKM perlu dipelajari terlebih dahulu
tentang ciri-ciri kelemahan serta potensi-potensi yang tersedia serta perundang-undangan yang mengaturnya.
2. Diperlukan bantuan manajerial agar tumbuh inovasi-inovasi mengelola
UKM berdampingan dengan usaha-usaha yang besar. 3.
Secara Vertikal dalam sistem gugus usaha, UKM bisa menjadikan diri komplemen-komplemen usaha industri perushaaan produsen utama.
Maka diperlukan suatu strategi UKM menjalin kerja komplementer dengan usaha-usaha besar.
Kerja sama yang terjalin bisa berbentuk koperasi dan secara bersama-sama beroperasi masuk dalam usaha tertentu. Di Indonesia kemitraan usaha yang
berbentuk koperasi merupakan strategi bisnis yang sangat penting, sehingga pemerintah menganggap perlu membentuk departemen khusus untuk menangani
UKM dan Koperasi.
2.4 Penelitian Terdahulu
Rina Kusrina 2011, meneliti tentang “Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Kerupuk, Perusahaan kerupuk Cap Dua Gajah, Indramayu, Jawa
Barat”. Hasil penelitian Jawa Barat memiliki potensi sektor perikanan yang sangat besar, baik perikanan darat maupun perikanan lepas pantai yang tidak hanya
mencukupi untuk kebutuhan lokal, namun juga diekspor ke luar negeri. Salah satu daerah potensial di Provinsi Jawa Barat adalah Kabupaten Indramayu. Produksi
Universitas Sumatera Utara
perikanan Indramayu yang menyumbang 32,87 persen dari produksi perikanan Jawa Barat yaitu sebesar 94,6 ribu ton pada tahun 2007. Pengembangan Industri
hasil perikanan merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan nasional di sektor perindustrian. Industri pengolahan ikan di Indramayu yang potensial adalah
industri pengolahan kerupuk ikanudang yang ditandai dengan adanya peningkatan jumlah unit usaha dalam setiap tahunnya. Di kabupaten Indramayu,
industri pengolahan ikan yang memiliki produksi paling tinggi adalah produksi pengolahan kerupuk ikan yaitu sebesar 3,5 ribu ton atau sebesar 45,20 persen dari
seluruh total produksi olahan hasil perikanan. Salah salah satu desa yang merupakan sentra industri pengolahan kerupuk ikanudang adalah Desa Kenanga
Kecamatan Sindang. Salah satu perusahaan yang memproduksi kerupuk ikanudang di Desa Kenanga Kecamatan Sindang adalah Perusahaan Kerupuk Cap
Dua Gajah. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang mengolah kerupuk ikanudang dengan jumlah produksi terbesar di Indramayu Dinas Koperasi
Perindustrian dan Perdagangan, 2010. Pada tahun 2009 perusahaan ini melakukan penambahan teknologi mesin terutama pada bidang produksi untuk
meningkatkan produksinya agar dapat memenuhi permintaan pasar. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kelayakan usaha untuk melihat sejauh mana manfaat
bersih yang diperoleh perusahaan dengan adanya penambahan teknologi tersebut.
Mega Ari Suryani 2011, meneliti tentang “Analisis Kelayakan Usaha Mi Mentah Jagung Studi Kasus Usaha Mi Mentah Bapak Sukimin di Kelurahan
Tegal Lega, Kota Bogor, Jawa Barat”. Hasil penelitian perbandingan analisis finansial usaha mi mentah terigu, mi mentah jagung 30 persen, dan mi mentah
jagung 100 persen menunjukkan bahwa dari ketiga jenis usaha, usaha pembuatan
Universitas Sumatera Utara
mi mentah jagung 100 persen merupakan usaha yang paling layak diusahakan. Nilai NPV usaha pembuatan mi mentah jagung 100 persen yang diperoleh sebesar
Rp 1.011.003.777 lebih besar dibandingkan usaha pembuatan mi mentah terigu maupun mi mentah jagung 30 persen, sehingga usaha mi mentah jagung 100
persen memberikan manfaat bersih yang lebih besar daripada usaha mi mentah terigu dan mi mentah jagung 30 persen. Nilai Net BC yang diperoleh juga lebih
tinggi yaitu sebesar 3,96. Tingkat pengembalian investasi juga berbeda cukup besar pada tingkat diskonto 7,47 persen. Namun, nilai IRR yang diperoleh usaha
mi mentah terigu memiliki nilai paling besar dibandingkan kedua usaha yang lain yaitu 39,06 persen. Nilai payback period usaha pembuatan mi mentah jagung 30
persen memiliki nilai lebih kecil daripada usaha mi mentah terigu dan mi mentah jagung 100 persen. Hal ini berarti waktu yang diperlukan untuk menutupi
pengeluaran investasi adalah paling singkat dibandingkan umur proyek. Maka, usaha mi jagung 30 persen lebih layak untuk diusahakan dari segi nilai payback
period. Hal ini berdasarkan kriteria investasi secara keseluruhan, usaha mi mentah jagung 100 persen merupakan usaha yang paling layak untuk diusahakan karena
memiliki nilai NPV dan IRR yang paling besar. Analisis switching value pada ketiga usaha menunjukkan bahwa perubahan yang diakibatkan penurunan
penjualan berpengaruh paling besar terhadap kelayakan usaha dibandingkan dengan perubahan lainnya. Perubahan penurunan penjualan pada ketiga usaha
berkisar antara 16 – 24 persen. Perubahan ini lebih kecil dibandingkan perubahan peningkatan harga bahan baku tepung yang berkisar antara 27 – 60 persen.
Sedangkan untuk perubahan yang terjadi karena kenaikan harga bahan baku tepung menjadi variabel yang kurang berpengaruh terhadap proyeksi aliran kas.
Universitas Sumatera Utara
Auliya Syafrul 2010, meneliti tentang “Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan Dafarm Kecamatan Ciampea Kabupaten
Bogor”. Hasil penelitian usaha pembuatan yoghurt Dafarm layak untuk dijalankan ditinjau dari hasil analisis terhadap aspek-aspek non finansial seperti aspek pasar,
aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, dan aspek sosial ekonomi dan lingkungan. Hasil analisis aspek finansial menunjukkan bahwa kedua skenario
usaha layak untuk dijalankan berdasarkan kriteria investasi. Skenario usaha yang memberikan keuntungan lebih besar adalah skenario usaha II. Hal ini terbukti
dengan nilai NPV skenario usaha II yang 1,45 kali nilai NPV skenario usaha I. Begitu pula dengan hasil analisis laba rugi ang bernilai positif setiap tahunnya
pada masing-masing skenario usaha. Laba bersih yang diperoleh pada skenario usaha II lebih besar 1,3 kali laba usaha pada skenario usaha I.
Debie Natalia Francisca Fausta Napitupulu 2009, meneliti tentang “Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Jus dan Sirup Belimbing Manis dan
Jambu Biji Merah Studi Kasus CV Winner Perkasa Indonesia Unggul, Kota Depok, Jawa Barat”. Hasil penelitian analisis aspek non finansial yaitu, aspek
pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial dan lingkungan, serta aspek hukum menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan CV WPIU ini layak untuk
dilaksanakan. Namun, pada aspek pasar, kegiatan promosi yang dilakukan belum optimal karena CV WPIU hanya mengandalkan keikutsertaan dalam pameran-
pameran dan informasi dari mulut ke mulut. CV WPIU juga mengalami kendala pada aspek manajemen yaitu, ada beberapa karyawan yang kurang memiliki
kemampuan dan tanggungjawab. Hasil analisis aspek finansial juga menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dilaksanakan. Hasil analisis switching value
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa Usaha ini lebih peka terhadap penurunan penjualan jus dan sirup daripada kenaikan harga gula pasir dan botol jus.
Tio Panta Sihombing 2011, meneliti tentang “Studi Kelayakan Pengembangan Usaha Pengolahan Kopi Arabika Studi Kasus PT. Sumatera
Speciality Coffees”. Hasil penelitian perhitungan kelayakan finansial pada PT SSC tanpa proyek maupun dengan proyek menunjukkan bahwa usaha ini layak.
Namun secara umum kriteria-kriteria penilaian investasi tanpa proyek menunjukkan kondisi yang lebih baik kecuali NPV. Analisis finansial dengan
proyek menghasilkan nilai NPV sebesar Rp. 9.245.716.350; nilai IRR 43,58; PI 2,50 ; BEP Rp. 14.182.212.960,- dan PBP 3,48 tahun. Sementara tanpa proyek
menghasilkan NPV Rp. 8.205.498.310; IRR 49,89 dimana nilai ini lebih besar dari nilai suku bunga pinjaman yang digunakan 12; PI 4,47 ; BEP Rp.
12.192.648.830 dan PBP 2,13 tahun, yang berarti usaha ini sudah dapat menutupi biaya investasi awalnya sebelum umur usaha berakhir. Hasil analisis sensitivitas
dengan skenario peningkatan harga bahan baku sebesar 2,17 yang tidak diikuti oleh kenaikan harga jual dan kapasitas produksi turun 14,39 mengakibatkan
proyek kurang layak sementara peningkatan biaya tenaga kerja sebesar 10 dan peningkatan harga BBM sebesar 7,78 menunjukkan bahwa usaha ini masih
layak untuk dijalankan. Proyeksi kinerja keuangan selama 5 tahun dengan asumsi penjualan tetap sesuai kemampuan penjualan perusahaan saat ini menunjukkan
rasio profitabilitas dan manajemen aktiva menurun jika dibandingkan dengan rata- rata rasio selama 4 tahun terakhir ini. ROI menjadi 13,73 sebelumnya 21;
marjin laba usaha 10,02 sebelumnya 10,55; ROE 14,61 sebelumnya 26,24. Hal ini diakibatkan perusahaan belum mampu meningkatkan penjualan
Universitas Sumatera Utara
untuk mengimbangi biaya proyek. Secara keseluruhan dilihat dari analisis kualitatif dan kuantitatif berupa potensi perusahaan, studi kelayakan
pengembangan dan proyeksi kinerja keuangan, dengan merealisasikan proyek ternyata tidak memberi keuntungan manfaat yang lebih baik bagi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian deskriptif
adalah memperoleh jawaban dari pertanyaan tentang siapa, apakah, kapan, dimana, dan bagaimana dari suatu topic penelitian Sumarni dan Wahyuni, 2006 :
52. Teknik analisis kualitatif dilakukan dengan menyajikan data, menelaah dan menyusunnya dalam satu satuan yang kemudian dikategorikan pada tahap
berikutnya dan memeriksa keabsahan serta menafsirkan dengan analisis sesuai dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian
Moleong, 2006:247.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada UD. Marendal Sejati berlokasi di Jalan Sejati Dusun V No.7 Marendal Medan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juni tahun 2014.
3.3 Informan Penelitian
Universitas Sumatera Utara