Daya tahan Beras Koefisien Determinasi R Uji Serempak Uji F - Statistik Uji Parsial Uji t Statistik Uji Asumsi Klasik

No Pendapatan Rp Kepulenan Aroma Daya Tahan Bentuk Derajat Putih Jenis 90 1,600,000 2 2 3 2 2 1 91 1,800,000 2 2 3 2 2 1 92 2,000,000 3 3 3 2 2 10 93 1,500,000 3 2 3 2 2 1 94 1,800,000 2 2 3 2 2 1 95 2,000,000 2 2 3 2 2 2 96 1,600,000 2 2 3 2 2 2 97 2,000,000 3 2 3 2 2 1 98 1,900,000 3 2 3 2 2 1 99 1,800,000 3 2 3 2 2 1 100 1,300,000 3 2 3 2 2 10 Keterangan: 1. Jenis Beras

4. Daya tahan Beras

1= IR 64 1= 1 Bulan 2= Ramos 2= 1 Bulan 3= Kukubalam 3= 1 Bulan 4= Kukubalam super 5. Bentuk beras 5= Kukubalam spesial 1= Premium 6= AAA 2= Medium 7= Beras Organik 6. Derajat Putih 8= Beras tanpa gula basta 1= putih 9= Beras pulen 2= Sedang 10= Beras lainnya 3= kuning

2. Kepulenan

1= Pulen 2= Sedang 3= Tidak Pulen 3.Aroma beras 1= Pandan wangi 2= Tidak wangi 3= Lainnya Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA AAK, 2006. Budidaya Tanaman Padi. Kanisius. Yogyakarta Amang, 1993. Ekonomi perberasan, jagung dan Minyak sawit. Jakarta:PT, Dharma Karya Utama. Anggor. 2015. Analisis Konsumsi Pangan Penduduk Provinsi Dki Jakarta. Jakarta. Universitas Indonesia. Astuti. 2008. Analisis Preferensi dan kepuasan konsumen terhadap beras di Kecamatan Mulyorejo Surabaya Timur .Skripsi.Program studi Manajemen Agribisnis. Fakultas pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. Badan Pusat Statistik. 2015. Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Kelompok Barang Rupiah Tahun 2013-2014 . [internet] diunduh 30 Januari 2016. Badan Pusat Statistik. 2016. Medan dalam Angka 2016. [internet] diunduh 26 Februari 2016. Bangun, H. P. P. 2013. Analisis Pola Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi Beras di Desa Sentra Produksi Padi. Fakultas Pertanian USU. Medan. Cahyaningsih. 2008. Analisis Pola Konsumsi Pangan Di Provinsi Jawa Barat. Bogor. IPB Press Damardjati, D.S. 1995. Karakteristik Sifat dan Standarisasi Mutu Beras sebagai Landasan Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri Padi di Indonesia . Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor . Bogor. Khumaidi, M. 1997. Beras sebagai pangan pokok utama Bangsa Indonesia keunikan dan tantangannya . Bogor. Orasi Ilmiah Guru Besar Ilmu Gizi Fakuktas Pertanian IPB. Khoirina, Anindya. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi. http:anindyaditakhoirina.wordpress.com. Diakses pada tanggal 23 Februari 2016. Nababan, N.I, 2006. Analisis Situan Ketahanan Pangan. Medan. USU. Suhardjo. 1996. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara. Suharjo. 2008. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara. Silalahi, P. 2015. Tingkat dan Pola Konsumsi Beras Masyarakat Kota Medan Serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya . Medan. USU Press Simanjuntak, D. 2012. Perilaku konsumen. PT Raja Grafindo Perkasa:Jakarta. Universitas Sumatera Utara Sumarwan U. 2002. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerepannya dalam Pemasaran. Jakarta ID: PT. Ghalia Indonesia. Sumarwan U. 2004. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor ID. PT Ghalia Indonesia. Sumodoningrat, G. 2001. Menuju Swasembada Pangan. Jakarta : RBI Supriana, T. 2013. Pengantar Ekonometrika. USU PRESS : Medan. Supriana, T. 2016. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. USU PRESS : Medan. Suryana, A. 2003. Kapita Selekta Evolusi Pemikiran Kebijakan Ketahanan Pangan. Kepala Badan Bimas Ketahanan Pangan Departemen Pertanian. Yogyakarta Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Denai. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive. Kecamatan Medan Denai dipilih karena jumlah rumah tangga yang terbesar dibandingkan dengan Kota Medan bagian Timur yang lainnya, diantaranya yaitu Kecamatan Medan Tembung dan Kecamatan Medan Area. Tabel 3.1 Banyaknya Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Rata-rata Anggota RT diperinci menurut Kecamatan di Kota Medan Tahun 2015 No Kecamatan Banyaknya Rata-rata Anggota RT Penduduk Jiwa Rumah Tangga RT 1 Medan Tuntungan 84.775 19.673 4 2 Medan Johor 130.414 29.687 4 3 Medan Amplas 121.362 27.498 4 4 Medan Denai 145.677 32.220 4 5 Medan Area 98.955 22.176 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Medan Kota Medan Maimun Medan Polonia Medan Baru Medan Selayang Medan Sunggal Medan Helvetia Medan Petisah Medan Barat Medan Timur Medan Perjuangan Medan Tembung Medan Deli Medan Labuhan Medan Marelan Medan Belawan 74.406 40.624 55.369 40.519 104.454 115.687 149.806 63.333 72.260 111.369 95.790 137.062 178.147 116.357 156.394 98.020 17.523 9.395 12.475 10.968 27.440 26.897 32.952 15.562 16.864 25.870 22.972 30.760 40.054 25.634 34.423 21.692 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 Jumlah 2.191.140 502.735 4 Sumber : Medan Dalam Angka, 2016 Universitas Sumatera Utara

3.2 Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah rumah tangga di Kecamatan Medan Denai. Berdasarkan informasi di atas, diketahui bahwa jumlah rumah tangga di daerah penelitian yaitu sebanyak 32.220Rumah Tangga RT. Untuk menentukan besarnya sampel, maka peneliti menggunakan metode Slovin, dengan persamaan sebagai berikut Supriana, 2016: n = � �+ ∈ � � Dimana: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi ∈ = Batas toleransi kesalahan error tolerance Dengan jumlah Rumah Tangga sebanyak 32.220RT dan tingkat kesalahan sebesar 10 maka jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu : n = 32.220 �+ 0,1 2 .32.220 n = ��.��� ���,� =99,64 menjadi 100 RT Metode penentuan sampel yang digunakan adalah non probability sampling, kombinasi antara accidental sampling dan purposive sampling. Sampel ditentukan secara purposive berdasarkan tingkat pendapatan. Pada awalnya dilakukan accidental sampling. Sampel yang ditemui akan diwawancara, dan diketahui Universitas Sumatera Utara tingkat pendapatannya. Setelah jumlah sampel untuk kategori pendapatan tertentu terpenuhi, maka akan dicari sampel untuk kategori pendapatan yang lain. Besar sampel yang diambil berdasarkan kategori pendapatannya masing-masing sebanyak 20 orang. Besar sampel berdasarkan kategori pendapatannya di Kecamatan Medan Denai disajikan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Jumlah Sampel di Kecamatan Medan Denaimenurut Kategori Pendapatan Rumah Tangga No Kategori Pendapatan Rp Jumlah Sampel RT 1 2.000.000 20 2 2.000.000 – 5.000.000 20 3 5.000.000 – 10.000.000 20 4 10.000.000 –15.000.000 20 5 15.000.000 20 Total 100 Sumber : Bps dan World Bank

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada konsumen beras menggunakan kuesioner terstruktur structured questionnare, dan data sekunder diperoleh dari instansi terkait yaitu Badan Pusat Statistik BPS.

3.4 Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif disajikan dengan mengintrepetasikan dan mendeskripsikan data yang diperoleh. Sedangkan data kuantitatif yang diperoleh akan ditabulasikan berdasarkan aktivitas-aktivitas. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis deskriptif, dan analisis linear regresi berganda. Secara rinci metoda analisis data yang digunakan disajikan pada Tabel 3.3 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Metode Analisis Data Berdasarkan Tujuan Penelitian No Tujuan Penelitian Metode Analisis 1 Mengkaji karakteristik sosial ekonomi konsumen beras berdasarkan tingkat pendapatan Analisis Deskriptif 2 Menganalisis pengaruh karakteristik sosial ekonomi konsumen beras terhadap Jumlah konsumsi beras. Analisis Linear regresi berganda 3 Menganalisis konsumsi beras berdasarkan tingkat pendapatan dengan atribut beras. Analisis Deskriptif Sumber : Data primer diolah

3.4.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Analisis deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk mengkaji karakteristik konsumen beras berdasarkan kondisi sosial ekonominya .

3.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda adalah model regresi yang digunakan untuk menganalisis pengaruh antara beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Untukmenganalisis masalah Kedua, pengaruh karakteristik sosial ekonomi konsumen yaitu pendapatan, usia, jumlah anggota keluarga, dan pendidikan terhadap Jumlah konsumsi beras dianalisis menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Dimana: Y = Jumlah konsumsi beras a = Nilai konstanta b1-b4 = Koefisien regresi e = Variabel kesalahan Universitas Sumatera Utara X 1 = Pendapatan Rpbulan X 2 = Usia tahun X 3 = Jumlah anggota keluarga jiwa X 4 = Pendidikan tahun Uji Kesesuaian Model Test of Goodness of Fit

1. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 merupakan suatu nilai statistik yang dihitung dari data sampel. Koefisien ini menunjukkan persentase variasi seluruh variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh perubahan variabel bebas explanatory variables. Koefisien ini merupakan suatu ukuran sejauh mana variabel bebas dapat merubah variabel terikat dalam suatu hubungan Supriana, 2013. Nilai koefisien determinasi R 2 berkisar antara 0 R 2 1, dengan kriteria pengujiannya adalah R 2 yang semakin tinggi mendekati 1 menunjukkan model yang terbentuk mampu menjelaskan keragaman dari variabel terikat, demikian pula sebaliknya.

2. Uji Serempak Uji F - Statistik

Uji F adalah uji secara serempak simultan signifikansi pengaruh perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Artinya parameter X 1 , X 2 , X 3 dan X 4 secara bersamaan diuji apakah memiliki signifikansi atau tidak. Kriteria pengujian: Jika sig. F ≤ 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima. Jika sig. F 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak. Jika H diterima artinya X 1 , X 2 , X 3, dan X 4 secara serempak tidak berpengaruh nyata terhadap Y Jumlah konsumsi beras. Universitas Sumatera Utara Jika H 1 diterima artinya X 1 , X 2 , X 3, dan X 4 secara serempak berpengaruh nyata terhadap Y Jumlah konsumsi beras.

3. Uji Parsial Uji t Statistik

Uji t adalah uji secara parsial pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Taraf signifikansi α yang digunakan dalam ilmu sosial adalah 5 Supriana, 2013. Kriteria Pengujian: Jika sig. t ≤ 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima. Jika sig. t 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak. Jika H diterima artinya X 1 , X 2 , X 3, dan X 4, secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap Y Jumlah konsumsi beras. Jika H 1 diterima artinya X 1 , X 2 , X 3, dan X 4 secara parsial berpengaruh nyata terhadap Y Jumlah konsumsi beras.

4. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis Ordinary Least Square OLS. Pada prinsipnya model regresi linier yang dibangun sebaiknya tidak boleh menyimpang dari asumsi BLUE Best, Linier, Unbiased, dan Estimator. Ada empat uji asumsi klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain uji normalitas, heterokedastisitas, multikolinieritas, dan autokorelasi. Universitas Sumatera Utara

1. Uji Normalitas