22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembuatan Abu Kulit Buah Pisang Kepok
Pemanfaatan kulit buah pisang kepok sebagai sumber alkali dapat dilakukan dengan 2 tahap yaitu pengurangan kadar air kulit buah pisang dan pirolisis kulit
buah pisang kering dengan menggunakan muffle furnace. Kulit buah pisang dikeringkan di bawah sinar matahari hingga menjadi kering.
Hasil pengeringan kulit buah pisang kepok yang dilakukan ini mengurangi kadar air yang terdapat pada kulit hingga 81,49 dari berat awal dengan waktu
pengeringan selama 24 jam di bawah sinar matahari. Kulit buah pisang kering hasil pengeringan dan abu hasil pembakaran dapat dilihat pada Gambar 4.1 a
dan b di bawah ini:
a b
Gambar 4.1 a Kulit Buah Pisang Kepok Kering dan b Abu Hasil Pembakaran Furnace pada Kulit Buah Pisang Kepok
Kulit buah pisang yang telah kering dipotong kecil sebanyak 15 g dan dipirolisis dengan menggunakan muffle furnace dengan variasi waktu 3 dan 5 jam
dengan temperatur pembakaran 450, 500, 550 dan 600
o
C. Abu hasil pembakaran yang diperoleh dilakukan beberapa analisa yaitu rendemen abu, normalitas
kandungan basa, pH, konduktivitas dan kadar K
2
O.
Universitas Sumatera Utara
23
4.2 Pengaruh Temperatur Pembakaran
o
C terhadap Rendemen Abu
Pirolisis kulit buah pisang kering terhadap rendemen abu yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini:
Gambar 4.2 Pengaruh Temperatur Pembakaran
o
C terhadap Rendemen Abu Gambar 4.2 menunjukkan grafik pengaruh temperatur pembakaran terhadap
rendemen abu yang dihasilkan. Prosedur untuk waktu 5 jam sama dengan prosedur yang untuk waktu 3 jam, yang membedakan keduanya hanya terletak
pada waktu pembakarannya. Pada perlakuan pirolisis kulit buah pisang pada waktu 3 jam dengan temperatur 450, 500, 550, dan 600
o
C diperoleh rendeman masing-masing sebanyak 28,50; 17,31; 11,97; dan 11,29 . Sedangkan pada
waktu 5 jam dengan temperatur 450, 500, 550, dan 600
o
C diperoleh rendeman abu masing-masing sebanyak 18,50; 12,80; 11,53; dan 11,01 .
Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa penambahan temperatur pembakaran menghasilkan rendeman abu yang semakin menurun, begitu juga terhadap
penambahan lama pembakaran menghasilkan rendeman abu semakin menurun dimana dapat dilihat pada temperatur 450
o
C dengan lama pembakaran 3 dan 5 jam menghasilkan rendemen yang semakin menurun dari 28,49 menjadi 18,50
. Temperatur pembakaran merupakan faktor penting yang menentukan abu
yang dihasilkan dari suatu tumbuhan [27]. Karakter dari lapisan abu tergantung pada temperatur, kecepatan aliran dan konsentrasi oksigen [32]. Pembakaran
0,0 5,0
10,0 15,0
20,0 25,0
30,0
400 450
500 550
600
R en
d em
en A
b u
Temperatur Pembakaran ᵒC
5 jam 3 jam
Universitas Sumatera Utara
24 material tumbuhan pada temperatur yang tinggi menghasilkan dekomposisi
beberapa komponen anorganik dan juga pengurangan berat [5]. Penyebab rendahnya rendemen abu ini dikarenakan reaksi antara karbon
dengan uap air semakin meningkat dengan bertambahnya temperatur dan lamanya waktu pembakaran, sehingga karbon yang bereaksi menjadi CO
2
dan H
2
menjadi banyak, sebaliknya jumlah abu yang dihasilkan semakin sedikit [10]. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan pada pembakaran tempurung kelapa, dimana semakin meningkatnya temperatur dan waktu
pembakaran, rendemen hasil pembakaran yang dihasilkan semakin menurun [33].
4.3 Pengaruh Temperatur Pembakaran