commit to user 11
dan lemak, termasuk vitamin, mineral, kalsium, fosfor, dan zat besi Mancer, 2010.
3. Kulit Ari Kedelai
Menurut Koswara 1995 dalam Mayasari 2010, kulit ari biji kedelai pada umumnya memiliki serat kasar sebesar 1-3 . Serat kasar
yang tinggi bermanfaat untuk mengikat asam empedu pada saluran pencernaan. Asam empedu yang sudah terikat oleh serat kemudian
dikeluarkan dari tubuh bersama serat dalam bentuk kotoran. Untuk menggantikan asam empedu yang hilang tersebut, kolesterol dalam tubuh
akan dirombak sehingga makin banyak serat makin banyak asam empedu yang dibuang, berarti makin banyak kolesterol yang dikeluarkan dari
tubuh. Dengan demikian kadar kolesterol dalam tubuh akan menurun. Lemak dan sterol-sterol lain juga akan lebih banyak dikeluarkan dari
tubuh. Kulit kedelai mengandung protein 9-16,5 dan serat 67 .
Karena kandungan tersebut, kulit kedelai dimanfaatkan untuk makanan ternak. Serat dalam kulit mengandung selulosa 47 , dan hemiselulosa
hampir 20 Siswaya,1998. Serat yang dikandung kulit kedelai dapat menghambat intensitas
penyempitan pembuluh darah. Pada industri makanan, kulit kedelai ini digiling menjadi tepung, dan digunakan sebagai campuran dalam
pembuatan roti Anonim
c
,2010.
4. Millet
Millet adalah sejenis sereal berbiji kecil yang pernah menjadi makanan pokok masyarakat Asia Timur dan Tenggara sebelum mereka
bercocok tanam padi. Millet termasuk tanaman ekonomi minor namun memiliki nilai kandungan gizi yang mirip dengan tanaman pangan lainnya
seperti padi, jagung, gandum, dan tanaman biji-bijian yang lain karena tanaman millet sendiri adalah tergolong ke dalam jenis tanaman biji-
bijian. Masyarakat belum mengenal millet sebagai sumber pangan sehingga selama ini tanaman millet hanya dijadikan sebagai pakan burung.
commit to user 12
Padahal tanaman ini dapat diolah menjadi sumber makanan oleh masyarakat guna mendukung ketahanan pangan dan mengantisipasi
masalah kelaparan Marlin, 2009. Menurut Baker 2003 ada beberapa jenis millet, namun jenis
millet utama yang banyak di budidayakan ada empat, yaitu pearl millet Pennisetum glaucum, foxtail millet Setaria italica, proso millet
Panicum miliaceum, dan finger millet Eleusine coracana. Kenampakan empat jenis millet yang umumnya dibudidayakan dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
a. Pearl millet Pennisetum glaucum b. Proso millet Panicum miliaceum
c. Foxtail millet Setaria italica d. Finger millet Eleusine coracana
Gambar 2.1. Beberapa Jenis Millet Sumber : Anonim
d
, 2010 Millet merupakan sumber karbohidrat dan dapat memberikan
sumbangan energi yang tinggi. Millet dapat dikonsumsi dalam bentuk: - Butiranbiji
Biji millet dapat dijadikan sebagai bahan pangan pokok, seperti nasi yang dapat dihidangkan bersama sayur dan lauknya, dan bubur.
- Tepung Seperti halnya tepung lainnya, tepung millet dapat dijadikan sebagai
camilan snack dalam bentuk aneka olahan Anonim
e
, 2010. Manfaat millet sangat luas, baik sebagai pakan binatang burung
maupun makanan manusia. Jauh sebelum beras dan gandum, millet sudah
commit to user 13
menjadi makanan pokok yang sangat berarti bagi manusia. Tergesernya millet sebagai makanan pokok diakui banyak disebabkan oleh
produktivitas beras dan gandum yang lebih tinggi Andoko, 2001. Millet berpotensi untuk dikembangkan dalam rangka memperkuat
ketahanan pangan sebagai sumber karbohidrat pengganti beras. Millet
memiliki keunggulan dibandingkan dengan tanaman sumber karbohidrat lain, seperti dapat tumbuh pada hampir semua jenis tanah termasuk tanah
kurang subur, tahan kekeringan, mudah dibudidayakan, umur panen pendek Wahid, 2009.
Untuk meningkatkan ketahanan pangan dan diversifikasi pangan, Indonesia dapat memanfaatkan lahan kering yang cukup luas jumlahnya.
Millet Pennisetum spp. memiliki potensi yang sangat baik sebagai tanaman pangan alternatif ditinjau dari aspek kandungan gizi, dan
kemampuan tumbuhnya di daerah beriklim kering. Dilihat dari segi kandungan gizinya, millet berpotensi sebagai sumber energi, protein,
kalsium, vitamin Bl, vitamin B2, sedangkan nutrisi lainnya setara dengan beras. Potensi hasil yang dapat dicapai di Indonesia adalah 4 ton per ha
pada kondisi tanah yang kering, dimana pertumbuhan serealia lainnya kurang berhasil. Millet dipanen sebagai tanaman pangan semusim
Nurmala, 2010. Kandungan gizi beberapa jenis serealia ditunjukkan pada Tabel
2.4. berikut ini.
Tabel 2.4. Komposisi Gizi Beberapa Serealia per 100 g
Nutrisi
Sorgum
1
Millet
2
Gandum
2
Jagung
2
Beras
2
Karbohidratgr 74,63
63 64
72
77 Protein gr
11,30 10,6
14 10
8,9
Lemakgr 3,30
1,9 2,0
5,0 2,0
Serat kasar gr 2,4
2,9 2,0
2,0 1,5
Kalsium mg 39,2
440 38
45 7
Besi mg -
7 4
3 9
Fospor mg 124,2
156 385
224 147
Natrium mg -
53 9
11 10
Kalium mg -
398 75
78 87
Sumber :
1
Mudjisihono, 1987
2
Andoko, 2001
commit to user 14
Dari Tabel 2.4. dapat diketahui bahwa millet mengandung kalsium dan kalium yang cukup tinggi, yaitu 440 mg kalsium dan 398 mg kalium
dalam 100 gr millet. Kadar kalsium dan kalium dalam millet ini, lebih tinggi bila dibandingkan dengan sorgum, gandum, jagung, dan beras.
Millet dapat dikonsumsi manusia karena kandungan gizi dan mineralnya yang tinggi. Menurut Andoko 2001, di luar negeri millet sudah diolah
menjadi produk susu berkalsium tinggi, es krim, dan bubur susu.
5. Sorgum