BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Distribusi dan Frekuensi Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Risiko Tinggi Berdasarkan Umur di RS Haji Medan
Subjek penelitian ini berjumlah 70 orang di Poliklinik Penyakit Dalam RS Haji Medan. Data primer menunjukkan penderita diabetes melitus tipe 2 dengan
risiko tinggi dengan umur terendah 46 tahun dan umur tertinggi 75 tahun. Kelompok umur 40-49 tahun ditemukan 7 orang 10, 50-59 tahun ditemukan 31 orang 44,
kelompok umur 60-69 tahun ditemukan 26 orang 37, dan 70-79 tahun ditemukan 6 orang 9 Gambar 5.
Gambar 5. Distribusi dan frekuensi penderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi berdasarkan umur di RS Haji Medan.
40-49 Tahun 50-59 Tahun
60-69 Tahun 70-79 Tahun
Frekuensi 7
31 26
6 Persentase
10 44
37 9
5 10
15 20
25 30
35
F rek
u en
si
Universitas Sumatera Utara
4.2 Distribusi dan Frekuensi Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Risiko Tinggi Berdasarkan Jenis Kelamin di RS Haji Medan
Penelitian dilakukan pada 70 subjek penderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi. Ditemukan laki-laki berjumlah 27 orang 39 dan perempuan
berjumlah 43 orang 61 Gambar 6.
Gambar 6. Distribusi dan frekuensi penderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi berdasarkan jenis kelamin di RS Haji Medan.
4.3 Distribusi dan Frekuensi Lama Menderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Risiko Tinggi di RS Haji Medan
Pada 70 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi ditemukan yang terjadi dengan waktu singkat yaitu 4 tahun dan waktu paling lama dalam 22 tahun.
Kelompok yang menderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi dengan rentang 1-5 tahun sebanyak 16 orang 43, rentang 6-10 tahun sebanyak 30 orang
43, rentang 11-15 tahun sebanyak 15 orang 21, rentang 16-20 tahun sebanyak
6 orang 9 dan dengan rentang 21-25 tahun sebanyak 3 orang 4 Gambar 7.
Laki-laki Perempuan
Frekuensi 27
43 Persentase
39 61
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
F rek
u en
si
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7. Distribusi dan frekuensi lama menderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi di RS Haji Medan
4.4 Frekuensi Manifestasi Oral pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Risiko Tinggi di RS Haji Medan
Pada 70 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi yang diperiksa, ditemukan sebanyak 67 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi yang
memiliki manifestasi oral 96. Sedangkan pada 3 lainnya tidak memiliki manifestasi oral 4.
Gambar 8. Frekuensi manifestasi oral pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi di RS Haji Medan.
1-5 Tahun 6-10 Tahun
11-15 Tahun 16-20 Tahun
21-25 Tahun Frekuensi
16 30
15 6
3 Persentase
23 43
21 9
4 5
10 15
20 25
30 35
F rek
u en
si
Ya Tidak
Frekuensi 67
3 Persentase
96 4
10 20
30 40
50 60
70 80
F rek
u en
si
Universitas Sumatera Utara
Pada 70 penderita diabetes melitus dengan risiko tinggi yang diperiksa, ditemukan 171 manifestasi oral. Setiap subjek yang diperiksa ditemukan dengan 1
jenis manifestasi oral sebanyak 11 orang 16, 2 jenis manifestasi oral sebanyak 17 orang 25, 3 jenis manifestasi oral sebanyak 24 orang 36, 4 jenis manifestasi
oral sebanyak 10 orang 15 dan 5 jenis manifestasi oral sebanyak 5 orang 8 Tabel 3.
Tabel 2. Distribusi dan frekuensi berdasarkan banyaknya jenis manifestasi oral pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi di RS Haji
Medan
Jumlah Manifestasi Oral Frekuensi F
Persentase
1 Jenis 11
16 2 Jenis
17 25
3 Jenis 24
36 4 Jenis
10 15
5 Jenis 5
8
Total 67
100
4.5 Distribusi dan Frekuensi Periodontitis pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Risiko Tinggi di RS Haji Medan
Pada penelitian ini, subjek penelitian yang diperiksa ditemukan mengalami periodontitis dijumpai sebanyak 54 orang 77,1 Tabel 2.
Tabel 3. Distribusi dan frekuensi periodontitis pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi di RS Haji Medan
Periodontitis Frekuensi F
Persentase
Periodontitis + 54
77 Periodontitis -
16 23
Jumlah 70
100
Universitas Sumatera Utara
4.6 Distribusi dan Frekuensi Xerostomia pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Risiko Tinggi di RS Haji Medan
Dari 70 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi, xerostomia ditemukan sebanyak 48 orang 68,6 Tabel 3.
Tabel 4. Distribusi dan frekuensi xerostomia pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi di RS Haji Medan
Xerostomia Frekuensi F
Persentase
Xerostomia + 48
69 Xerostomia -
22 31
Jumlah 70
100
4.7 Distribusi dan Frekuensi Kandidiasis pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Risiko Tinggi di RS Haji Medan
Dari 70 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi, ditemukan sebanyak 30 orang 42,9 mengalami kandidiasis Tabel 4.
Tabel 5. Distribusi dan frekuensi kandidiasis pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi di RS Haji Medan.
Kandidiasis Frekuensi F
Persentase
Kandidiasis + 30
43 Kandidiasis -
40 57
Jumlah 70
100
Universitas Sumatera Utara
4.8 Distribusi dan Frekuensi Burning Mouth Syndrome BMS pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Risiko Tinggi di RS Haji
Mina Medan
Dari 70 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi, ditemukan sebanyak 34 orang mengalami burning mouth syndrome BMS Tabel 5.
Tabel 6. Distribusi dan frekuensi burning mouth syndrome BMS pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi di RS Haji Medan.
Burning mouth syndrome BMS
Frekuensi F Persentase
BMS + 34
49 BMS -
36 51
Jumlah 70
100
4.9 Distribusi dan Frekuensi Oral Lichen Planus pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Risiko Tinggi di RS Haji Medan
Dari 70 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi, ditemukan
sebanyak 5 orang 7,1 mengalami oral lichen planus Tabel 6.
Tabel 7. Distribusi dan frekuensi oral lichen planus pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi di RS Haji Medan.
Oral Lichen planus Frekuensi F
Persentase
OLP + 5
7 OLP -
65 63
Jumlah 70
100
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN