pelepasan insulin pada saluran pankreas dan akhirnya berperan dalam meningkatkan risiko untuk terserang penyakit diabetes melitus tipe 2.
d. Konsumsi obat-obatan
Konsumsi obat-obatan dalam jangka waktu yang lama diyakini akan memberikan efek negatif yang tidak ringan bahkan bisa meningkatkan risiko terkena
diabetes melitus karena bisa merusak pankreas dan mengakibatkan fungsi pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh
termasuk insulin.
22
2.1.6 Manifestasi Oral Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2
Pada penderita diabetes melitus tipe 2 dapat dilihat adanya manifestasi dalam rongga mulut yaitu periodontitis, xerostomia, burning mouth syndrome, kandidiasis
dan oral lichen planus.
10
2.1.6.1 Periodontitis
Periodontitis merupakan peradangan atau infeksi pada jaringan periodonsium yaitu gingiva, tulang alveolar, sementum dan ligamen periodontal yang ditandai
dengan kehilangan perlekatan dan resorpsi tulang alveolar.
24
Pada pemeriksaan klinis terdapat peningkatan kedalaman probing, perdarahan saat probing, dapat juga
ditemukan kemerahan dan pembengkakan gingiva. Periodontitis dapat berkembang dari gingivitis yang tidak dirawat. Secara klinis pada awalnya terlihat peradangan
pada gingiva di servikal gigi dan warnanya lebih merah. Pada keadaan ini sudah terdapat keluhan berupa perdarahan spontan atau perdarahan yang terjadi waktu
menyikat gigi. Bila gingivitis ini terus belanjut tanpa perawatan, infeksi akan meluas dari gingiva ke arah tulang dibawah gigi sehingga menyebabkan kerusakan yang
lebih luas pada jaringan periodonsium yaitu kehilangan perlekatan yang banyak dan terbentuknya saku periodontal.
23,33
Telah dijelaskan bahwa ada hubungan antara diabetes melitus dengan periodontitis dan tingkat kontrol glikemik menjadi faktor penting dalam hubungan
ini. Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang sangat berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
terhadap kesehatan jaringan periodonsium.
30
Pada penderita diabetes melitus secara signifikan terjadi kehilangan perlekatan pada jaringan peridonsium. Suatu studi yang
dilakukan Bridges dkk menemukan bahwa pada penderita diabetes melitus mempengaruhi semua parameter periodontal, termasuk skor pendarahan, kedalaman
probing, kehilangan perlekatan dan gigi yang hilang.
20
Buruknya kontrol gula darah dapat memperparah kerusakan jaringan periodonsium. Kandungan glukosa yang
terdapat didalam cairan sulkus gingiva dan darah dapat mengubah lingkungan dari mikroflora dalam rongga mulut sehingga terjadi perubahan kualitatif bakteri yang
berpengaruh terhadap keparahan dari penyakit periodontal.
9,23,26
Gambar 1. Periodontitis
28
Penderita diabetes melitus lebih rentan terhadap terjadinya infeksi. Keadaan hiperglikemia menyebabkan menurunnya aktivitas leukosit polimorfonukleus LPN
yang berfungsi sebagai antimikrobial dengan cara fagositosis. Apabila terjadi gangguan atau defisiensi LPN maka akan menyebabkan gangguan kemotaksis dan
defek fagositosis yang berperan sebagai pertahanan terhadap bakteri patogen dan menyebabkan rentan terhadap infeksi dan akibatnya kerusakan yang parah pada
jaringan periodonsium.
9,14,33
Pada penderita diabetes melitus yang mengalami hiperglikemia terjadi pula perubahan metabolisme kolagen, dimana terjadi
peningkatan aktivitas kolagenese dan penrurunan sintesis kolagen. Kolagen yang terdapat didalam jaringan cenderung lebih mudah mengalami kerusakan akibat
infeksi periodontal.
20,24
Universitas Sumatera Utara
2.1.6.2 Xerostomia