Uji Kointegrasi. Metode Analisis Data

68

5. Uji Asumsi Klasik.

Pengujian yang dilakukan pada uji asumsi klasik terdiri dari : uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, uji autokorelasi Maddala, 1992. a. Uji Multikolinearitas. Berkaitan dengan masalah multikolinearitas, Sumodiningrat 1994 mengemukakan bahwa tiga hal yang perlu dibahas terlebih dahulu : 1. Multikolinearitas pada hakekatnya adalah fenomena sampel. 2. Multikolinearitas adalah persoalan derajat dan bukan persoalan jenis. 3. Masalah multikolinearitas hanya berkaitan dengan adanya hubungan linier diantara variabel-variabel bebas. Multikolinearitas adalah adanya hubungan eksak linier antar variabel penjelas. Multikolinearitas terjadi diduga apabila nilai R 2 tinggi, nilai t semua variabel penjelas tidak signifikan, dan nilai f tinggi. Konsekuensi multikolinearitas : 1. Kesalahan standar cenderung semakin besar dengan meningkatnya tingkat korelasi antar variabel. 2. Karena besarnya kesalahan standar, selang keyakinan untuk parameter populasi yang relevan cenderung lebih besar. 3. Taksiran koefisien dan kesalahan standar regrasi menjadi sangat sensitif terhadap sedikit perubahan dalam data. Konsekuensi multikolinearitas adalah invalidnya signifikansi variabel maupun besaran koefisien variabel dan konstanta. 69 Multikolinearitas diduga terjadi apabila estimasi menghasilkan nilai R kuadrat yang tinggi lebih dari 0,8, nilai F tinggi, dan nilai T-statistik semua atau hamper semua variabel penjelas tidak signifikan. b. Uji Heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas terjadi bila distribusi probabilitas tetap sama dalam semua obesrvasi x, dan varians setiap residual adalah sama untuk semua nilai variabel penjelas : Var u = E[ ut- Eu t ] 2 = Eu t 2 = s 2 u konstan Penyimpangan terhadap asumsi diatas disebut heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Glesjer berikut ini: et = β1 xi + vt dimana : β = nilai absolute residual persamaan yang diestimasi xi = variabel penjelas vt = unsur gangguan Apabila nilai T-statistik signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adanya heterokidastisitas tidak dapat ditolak. Ada beberapa metode yang dipakai untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam model empiris, seperti dengan menggunakan uji Park tahun 1966, uji Glejser tahun 1969, uji White 1980 dan uji Breusch-Pagan-Godfre Gujarati, 1995.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt Financing,Equity Financing dan Non Performing Financing Terhadap Profitabilitas Perbankan syariah (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-2015)

0 10 139

pengaruh penyaluran pembiayaan mudharabah,pembiayaan musyarakah,pembiayaan murabahah,dan non performing financing (npf) terhadap kinerja bank pembiayaan rakyat syariah di Indonesia periode januari 2010-maret 2015

0 7 122

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh non performing financing,financing to deposit ratio, dan retrun on assets terhada pertumbuhan aset bank syariah (analisis pada bank umum syariah di Indonesia periode 2011-2014)

0 9 105

Determinan Non Performing Financing Bank Umum Syariah Di Indonesia: Pendekatan Unbalanced Panel Data

1 13 95

Analisis Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Non Performing Financing (NPF), Kurs, dan Inflasi Terhadap Pembiayaan Murabahah pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode Januari 2010- Januari 2016)

8 37 116

Analisis Pengaruh Pembiayaan Pemilikan Rumah Sistim Akad Murabahah, Pembiayaan Pemilik Rumah Sistim Akad Istishna dan non Performing Financing Terhadap Profitabilitas Bank Syariah: (Studi Pada Bank Tabungan Negara Syariah Periode Maret 2008- Juni 2016)

5 32 102

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2009 - 2014

2 18 138

DETERMINAN NON PERFORMING FINANCING BANK SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE JANUARI 2010 – JUNI 2015)

0 6 27

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH, MURABAHAH, ISTISHNA DAN IJARAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode Januari 2015 – Juni

1 7 136